Hamas: Tanggapan Israel dalam negosiasi gencatan senjata ‘negatif’

Hamas: Tanggapan Israel dalam negosiasi gencatan senjata ‘negatif’
Palestinians are seen at the Egypt-Gaza border as they continue their daily lives under harsh conditions in Rafah, Gaza on January 18, 2024.

Pemimpin senior Hamas Osama Hamdan mengatakan Israel memberikan hambatan dalam mencapai kesepakatan

ISTANBUL – Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada hari Jumat menggambarkan posisi Israel dalam negosiasi mengenai kesepakatan pertukaran tahanan dengan faksi-faksi Palestina di Gaza dan gencatan senjata sebagai hal yang “negatif.”

Pernyataan itu disampaikan dalam konferensi pers yang diadakan oleh pemimpin senior Hamas, Osama Hamdan, di ibu kota Lebanon, Beirut.

“Posisi dan tanggapan pendudukan terhadap para mediator adalah negatif, dan mereka memberikan banyak hambatan dalam mencapai kesepakatan,” kata Hamdan. “Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunda-nunda dan menghindar, dengan tujuan menghalangi tercapainya kesepakatan. Dia tidak peduli dengan pembebasan tahanan yang ditahan oleh kelompok perlawanan. Sebaliknya, itu adalah kartu yang dia gunakan untuk mencapai tujuannya.”

Hamdan lebih lanjut mengatakan bahwa “Netanyahu memberlakukan empat syarat pada delegasinya untuk setiap negosiasi yang akan datang: tidak ada penghentian agresi, tidak ada penarikan diri dari Jalur Gaza, tidak ada kembalinya pengungsi ke utara dan tidak ada kesepakatan pertukaran yang nyata.”

Dia menunjukkan bahwa gerakannya “menanggapi secara positif usulan dan inisiatif para mediator, dan melanjutkan dengan prioritas yang jelas untuk menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.”

Hamdan menekankan bahwa “desakan pemerintah Netanyahu untuk melakukan perang genosida terhadap warga sipil di Jalur Gaza, tanpa rasa khawatir bahkan terhadap pembunuhan lebih banyak sandera (warga Israel) yang ditahan oleh perlawanan di bawah pemboman brutal Zionis, tidak akan bisa dihentikan hanya dengan ide dan inisiatif belaka. Namun memerlukan sikap tegas dan langkah-langkah praktis untuk mengakhiri agresi dan menanggapi hak-hak rakyat kami, yang mengarah pada diakhirinya pendudukan.”

Ia menambahkan bahwa “hal ini memerlukan diagnosis yang tepat mengenai situasi saat ini dari komunitas internasional dan negara-negara yang berkepentingan.”

Pernyataan Hamdan muncul ketika pertemuan Paris mulai membahas gencatan senjata di Gaza, yang dihadiri oleh delegasi Hamas dan Israel, dengan partisipasi Mesir, Qatar dan Amerika Serikat.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, membebaskan sandera Israel dan tahanan Palestina, dan mendukung kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K