Indonesia Sangat Menarik Bagi Investor Spanyol: Grand Melia Tertarik Investasi Hotel di IKN

Indonesia Sangat Menarik Bagi Investor Spanyol: Grand Melia Tertarik Investasi Hotel di IKN
Dr Muhammad Najib , Dubes Republik Indonesia untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO (UN Tourism)

MADRID – Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO (UN Tourism) Dr Muhammad Najib mengatakan tekadnya untuk terus meningkatkan transaksi perdagangan maupun investasi Spanyol  di Indonesia.

Dia memberikan contoh Grand Melia Hotel, hotel berbintang milik pengusaha Spanyol, yang memiliki sejarah kerja sama yang sukses dengan Indonesia.

“Dan salah satu cerita sukses, Melia itu berasal dari Spanyol. Sekarang sudah generasi kedua. Saya sudah menemui owners-nya dan mereka bercerita kalau Grand Melia di Nusa 2 Bali itu adalah Grand Melia pertama di luar Spanyol. Dan sekarang di Indonesia sudah ada lima Grand Melia, selain di Jakarta di Denpasar sudah ada dua kemudian di Lombok, di Makassar dan Surabaya,” jelas Dubes Muhammad Najib dalam wawancara dengan Radio Elshinta, yang dilansir dalam channel Youtube Wisma Duta RI Madrid.

Sekarang, menurut pengakuan Dubes Najib, dia sedang merayu pemiliknya, dan mereka ingin membuat sejarah kedua di Indonesia dengan membuat Grand Melia di IKN (Ibu Kota Negara) yang sedang dalam proses pembangunan.

Karena itu Dubes Najib berharap semua proses-proses persiapan pemindahan ibu kota di IKN Nusantara ini berjalan baik dan bulan depan dia akan bertemu dengan Gabriel, owner Grand Melia, yang berasal dari Soanyol..

“Ini sudah generasi kedua dari owners-nya karena ini perusahaan keluarga. Kira-kira 3 bulan yang lalu persiapan-persiapan sudah dilakukan dan dia menunggu hasil pemilu.Jadi kalau pemilunya lancar, kemudian yang menang yang lanjutkan gitu, dia akan  meneruskan rencana investasi di IKN,” ungkap Dubes Najib

“Ini saya kira salah satu saja ya, banyak para investor juga sedang tertarik ke Indonesia.”

Selain itu, Dubes Najib  juga bekomitmen untuk terus meningkatkan transaksi perdagangan. Baginya surplus tidak terlalu penting, semenara banyak pihak selalu melihat surplus.

“Surplus baik kalau angkanya besar, kalau surplus kecil transaksinya tidak besar kan juga nilainya kurang. Nah karena itu saya tidak terpaku pada surplus tapi bagaimana meningkatkan transaksi kedua negara,” jelas Dubes Najib.

Selengkapnya saksikan videonya dibawah ini:

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K