Oleh: Abdullah Uwais Alatas
Ingat almarhum Muhammad Ali, ingat Anies Baswedan. Begitulah yang terlihat dari sosok petinju paling agung dalam sejarah dunia ini. Anies Baswedan memang bukan Muhammad Ali, tetapi jawaban seorang Muhammad Ali dalam sebuah video saat ditanyakan siapa pengawalmu, langsung menarik ingatan kita bahwa seorang Anies Baswedan juga memberikan artikulasi nalar yang sama, artinya “tidak ada pelindung kita paling sempurna, selain Tuhan Pemilik Semesta Alam.
Sama seperti Muhammad Ali, Anies Baswedan meyakini esensi perlindungan kekuatan spiritual itu, dan karena itu dirinya memiliki keyakinan, bahwa bersama rakyat akan berhasil menghadapi Pemilu 2024 nanti.
Bahkan Anies Baswedan menyerukan kepada relawan dan pendukungnya untuk tidak gentar berhadapan dengan lawan politik yang memiliki modal tidak terbatas.
Apalagi, jika modal tidak terbatas itu dikaitkan dengan pernyataan presiden Jokowi baru-baru ini yang akan tidak netral dan akan cawe-cawe itu, maka para relawan dan pendukung Anies wajib optimis terhadap kekuatan spiritual itu yang pasti akan melindungi pejuang-pejuang tangguh untuk perubahan NKRI 2024 nanti.
Menurut Anies Baswedan, ” kita yakin niat baik, bersama orang baik, tujuan baik, Insya Allah Allah, Allah SWT akan bukakan pintu-pintu untuk keberhasilan. Kita tidak pernah gentar dengan ukuran material. Kita akan tunjukkan kekuatan spiritual yang kita miliki”.
Bagi Anies Baswedan, Pemilu 2024 bukan soal kemenangan di tangan satu pihak, melainkan penentuan nasib bagi bangsa ke depan.
“Ini bukan tentang satu orang, ini bukan tentang satu partai, ini adalah tentang nasib masa depan bangsa kita dan anak-anak dari bangsa kita,”
Tekad perjuangan seorang Anies Baswedan, Insya Allah tidak pernah kendur. Anies optimis, bahwa perjalanannya kali ini adalah perjuangan untuk masa depan negerinya. Anies ingin luruskan jalan. Dan meluruskan jalan ini mau tidak mau berhadapan dengan sebuah kompetisi. Tetapi kompetisi yang wajib kita dukung bersama adalah kompetisi yang melahirkan gagasan, rencana, dan rekam jejak. Bukan kompetisi bermutu rendahan hasil dari cawe-cawe.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri



go right hereOctober 26, 2024 at 10:29 pm
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/ingat-muhammad-ali-ingat-anies-baswedan-tolak-demokrasi-cawe-cawe/ […]
เว็บซื้อหวย 24 สมัครเข้าใช้งานฟรี แทงได้ไม่มีอั้นFebruary 14, 2025 at 6:25 am
… [Trackback]
[…] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/ingat-muhammad-ali-ingat-anies-baswedan-tolak-demokrasi-cawe-cawe/ […]