Tulisan berseri ini diambil dari buku menarik berjudul “Rihlah Peradaban, Perjalanan Penuh Makna di Turki dan Spanyol” yang ditulis oleh Biyanto, Syamsudin, dan Siti Agustini. Ketiganya adalah fungsionaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Buku ini mengisahkan perjalanan di Turki dan Spanyol, dua tempat yang penuh dengan memori kejayaan Islam dimasa lalu. Buku ini sangat menarik. Selamat mengikuti serial ini.
SERI-10
1. Berdasarkan Jenis Kelamin
Bentuk luar batu nisan dan hiasannya menunjukkan jenis kelamin orang yang meninggal. Jika laki-laki, maka batu nisannya berbentuk sesuatu yang menyerupai topi, torbus, atau sorban. Sedangkan batu nisan perempuan dihiasi dengan motif bunga. Bentuknya bisa berupa ukiran vas bunga, atau dalam bentuk bunga tertentu.
Hiasan bentuk bunga pada batu nisan mengandung pesan khas kepada pengunjung. Misalnya, batu nisan yang berukir sepasang bunga lili dengan lima daunnya, seolah-olah adalah tangan yang luwes yang terulur
untuk berdo’a.
Hiasan bunga mawar yang tangkainya patah, menunjukkan yang meninggal masih gadis. Bunga mawar yang diselipkan di sela-sela sorban besar menunjukkan bahwa yang meninggal adalah seorang hakim agung atau Syaikhul Islam. Bunga bulu di sorban, menunjukkan yang meninggal adalah seorang penulis atau jurnalis.
2. Berdasarkan Profesi
Hubungan batu nisan dan profesi ini memang unik. Jika yang meninggal adalah seorang pelaut, maka pada batu nisannya harus ada tanda, simbol, atau lambang sesuai dengan profesinya. Bisa berupa gambar tiang kapal, layar, jangkar, atau lambang Angkatan Laut Utsmani.
Jika yang meninggal adalah seorang penulis, jurnalis, atau pelukis, maka diberi tanda semacam bentuk gulungan kertas dan bulu pena. Demikian pula jika yang meninggal adalah serdadu, maka pada batu nisannya ada lambang yang sesuai dengan profesinya, seperti belati, pedang, senapan, bahkan meriam.
Adapun perwira yang mencapai pangkat tinggi pada dinas ketentaraan, pada gambar senjata mereka, disertakan pangkat militernya.
Lambang-lambang dalam sejarah Kesultanan Utsmaniyah pertama kali dikembangkan pada masa pemerintahan Sultan Selim III. Karena lambang-lambang itu selain menyandang aspek militer, juga aspek agama dan bangsa, maka masyarakat menyukainya dan mengadopsinya untuk menghias batu nisan. Terutama pada era setelah pemerintahan Sultan Selim III, banyak batu nisan pada makam perwira atau pasha yang dihias dengan medali perang.
3. Berasarkan Kedudukan dalam Tarekat
Ada beberapa bentuk dan simbol pada batu nisan yang mengacu pada kedudukan seseorang dalam tarekat. Misalnya, jika yang meninggal adalah guru dalam zawiyyah Tarekat Maulawiyah, maka bentuk sorban besar khas guru Maulawiyah diukir di batu nisannya.
Baca Juga:
- Rihlah Peradaban, Perjalanan Penuh Makna Di Turki Dan Spanyol (Seri-8): Masjid Abu Ayyub Al-Anshari
- Rihlah Peradaban, Perjalanan Penuh Makna Di Turki Dan Spanyol (Seri-9): Makam Abu Ayyub al Anshari
Jika yang meninggal hanya asisten guru, maka yang diukir pada batu nisannya, cukup sukkah maulawi, yaitu topi bulat panjang yang biasanya dipakai dalam tarian putar Tarekat Maulawiyah. Tarekat-tarekat yang lainnya, semacam Qadiriyyah dan Sunbuliyah, batu nisannya diukir sesuai simbol khas tasawuf mereka.
Imperium Utsmani tidak puas dengan mendefinisikan orang mati dalam bentuk batu nisan unik, namun ada hal lain yang cukup penting, yaitu mendirikan kompleks kuburan di sisi jalan. Tujuannya untuk mengharap doa dari siapa saja yang melintas.
Itulah sebabnya pada setiap batu nisan, terdapat tulisan istirja’, surah Al-Fatihah, dan lafadz “Allah” yang melambangkan tauhid. Atau doa “Allahumma ij’al qabrahu raudhatan min riyadh al-Jinan” (Duhai Allah jadikanlah kuburnya sebagai taman di antara taman-taman surga).
Tidak jarang do’a yang yang ditulis di batu nisan dilengkapi dengan gambar buah surga yang disebutkan dalam Al-Qur’an, seperti tandan buah anggur, kurma, dan delima.
Makam Kuno yang Terkenal
Bukti-bukti kebesaran kerajaan Utsmani terlihat jelas pada kuburan bersejarah mereka. Makam para pendiri Kekaisaran Utsmani dibangun dengan batu nisan unik, yang sarat dengan dekorasi dan ayat-ayat Al-Qur’an.
Makam pendiri Kekaisaran Utsmani (Sultan Usman Ghazi bin Ertugul) dan putranya (Sultan Orhan Ghazi), terletak di kota Bursa, barat laut Turki. Kedua makam tersebut terletak di Taman Top Hana, distrik Osmangazi.
Di tempat ini juga terdapat menara jam dan tugu peringatan bagi para pahlawan nasional. Makam Sultan Muhammad I, yang memerintahkan pembangunan Masjid Hijau juga berada di Bursa. Makamnya terletak di komplek pemakaman Masjid Hijau.
Ada juga komplek pemakaman Ayoubi yang cukup terkenal. Di situ dimakamkan sahabat besar Abu Ayub Al-Anshari, yang terletak di distrik Ayoub, Istanbul. Selain Abu Ayub, juga dimakamkan para negarawan senior serta tokoh-tokoh kerajaan. Mereka lebih suka dimakamkan di kompleks ini, karena ada keagungan makam sahabat Nabi SAW tersebut.
Di antara tokoh terkenal yang dimakamkan di komplek tersebut adalah Sultan Muhammad V, Wazir Agung Sokollu Muhammad Pasha, dan Syaikh Al-Islam Aryanzadeh Ahmed As’ad Effendi.
Selain itu, kompleks makam di wilayah Bayazid juga terkenal. Karena di situ ada makam Sultan Mahmud II, Abdul Aziz, dan Abdul Hamid II. Makam paling terkenal yang dikunjungi ribuan orang Arab dan turis asing setiap harinya, adalah makam Sultan Ahmed I.
Dialah yang memerintahkan pembangunan Masjid Sultan Ahmed atau Masjid Biru, sebagai masjid terbesar di Istanbul. Makamnya terdapat di halaman masjid. Juga makam Sultan Muhammad alFatih, Mustafa I dan Selim II, yang terdapat di halaman masjid Hagia Sophia.
Demikian pula makam Sultan Suleiman Agung yang terdapat di dekat Masjid Suleimaniyah, Istanbul. Makam sahabat Nabi, Abu Ayyub Al-Anshari.
Di bagian Asia terdapat pemakaman Karajat Ahmed, yang dianggap sebagai salah satu kuburan terbesar dan tertua, karena didirikan pada pertengahan abad ke-14. Komplek makam ini memiliki tujuh pintu yang terletak di sisi yang berbeda dan dikapling sebanyak 12 bagian yang berbeda pula.
Masing-masing kapling milik kelompok agama yang berbeda. Sebagai bentuk perhatian pada semua makam kuno tersebut, pemerintah Turki menyediakan petugas yang selalu siap untuk membersihkan, merawat, dan menjaganya.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perihal Donasi Soros Untuk Kampaye Zohran

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa





เว็บซื้อ หวยเด็ด ทีเด็ดหวย99 เลขดังพารวยOctober 18, 2024 at 8:00 am
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/internasional/rihlah-peradaban-perjalanan-penuh-makna-di-turki-dan-spanyol-seri-10-identifikasi-batu-nisan/ […]
naked girls camsNovember 19, 2024 at 10:24 pm
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/internasional/rihlah-peradaban-perjalanan-penuh-makna-di-turki-dan-spanyol-seri-10-identifikasi-batu-nisan/ […]