Rihlah Peradaban,Perjalanan Penuh Makna Di Turki Dan Spanyol (Seri-7): Menu Makanan di Istana Topkapi

Tulisan berseri ini diambil dari buku menarik berjudul “Rihlah Peradaban, Perjalanan Penuh Makna di Turki dan Spanyol” yang ditulis oleh Biyanto, Syamsudin, dan Siti Agustini. Ketiganya adalah fungsionaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.

Buku ini mengisahkan perjalanan di Turki dan Spanyol, dua tempat yang penuh dengan memori kejayaan Islam dimasa lalu. Buku ini sangat menarik. Selamat mengikuti serial ini.

Cover buku Rihlah Peradaban, Di atas kapal, menyusuri Selat Bosporus 

SERI-7

Akan terbayang bagaimana sibuknya juru masak istana yang harus menyajikan menu makanan untuk lebih kurang 400 orang setiap harinya. Apalagi bila melihat sebuah bangunan di Istana Topkapi yang dikatakan sebagai dapur istana.

Menu makanan di Istana Topkapi merupakan perpaduan antara Timur dan Barat. Oleh sebab itu bahan-bahan makanan yang disiapkan: gandum
sebagai bahan pokok, daging, susu, mentega, dan sayur.

Juru masak istana biasanya menyajikan makanan besar dua kali dalam sehari. Sarapan pagi dilakukan pada pertengahan pagi dan makan malam biasanya disajikan setelah shalat Ashar.

Makanan dihidangkan di atas meja berkaki rendah, sehingga mereka akan menyantap makanan, duduk di atas karpet yang menutup seluruh bagian lantai. Piring emas, perak, dan porselen serta sendok bertahtakan berlian juga dipakai.

Menu makanan sederhana, kecuali ada perjamuan kehormatan bagi para utusan asing. Waktu makan di istana juga tidak begitu panjang.

Menu makanan yang biasa disajikan adalah roti. Disuguhkan untuk sultan, pegawai pengadilan, wazir, para syaikh, menteri, imam para sultan, dan bangsawan.

Baca Juga:

• Rihlah Peradaban,Perjalanan Penuh Makna Di Turki Dan Spanyol (Seri-5): Gelar Gelar Khalifatullah Pada Raja Jawa
• Rihlah Peradaban,Perjalanan Penuh Makna Di Turki Dan Spanyol (Seri-6): Manusia Berbaju Besi dan Istana Topkapi

Hidangan lainnya adalah masakan dari daging. Ada juga menu lainnya, seperti kue manis, gula-gula, dan acar. Gula-gula favorit yang disajikan di istana adalah baklava. Kue manis yang disebut rikak baklava ada juga. Almond juga disajikan.

Saat Ramadhan, ada tradisi pembagian kue-kue manis dan gulagula kepada para tentara kekaisaran. Zerde (semacam pudding) juga dibuat juru masak istana.

Zerde ini terbuat dari tepung beras, gula, pewarna, hazelnut, dan almond. Makanan-makanan tersebut dapat dirasakan juga sampai saat ini.
Dengan mengetahui menu makanan tersebut, maka terbayang rasa makanan yang dinikmati orang-orang di Istana Topkapi.

Jumlah yang besar, frekuensi penyajian makanan, dan beragam menu makanan yang dibuat, maka harusnya sejarah dapat mencatat berapa jumlah juru masak di Istana Topkapi.

Mereka sanggup setiap hari dua kali menyajikan makanan kepada penghuni istana, tentara, dan para tamu yang rata-rata berjumlah sekitar 400 orang perhari. !

BERSAMBUNG

EDITOR: REYNA

Related Posts