Israel akan membuka penyeberangan baru di Gaza utara untuk bantuan luar negeri, termasuk Yordania

Israel akan membuka penyeberangan baru di Gaza utara untuk bantuan luar negeri, termasuk Yordania
Konvoi truk bantuan memasuki Gaza dari penyeberangan Rafah, 9 April 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam rekaman layar yang diambil dari video. REUTERS TV/melalui REUTERS/Foto File

TEL AVIV – Israel akan membuka jalur darat baru ke Jalur Gaza yang dirancang terutama untuk memfasilitasi pengiriman bantuan ke Palestina dari luar negeri atau negara tetangga Yordania, kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Rabu.

Setelah serangan lintas batas oleh kelompok Islam Hamas yang berkuasa di Gaza pada 7 Oktober, Israel berperang dan memutus pasokan dari atau melalui wilayahnya ke daerah kantong pesisir yang miskin tersebut.

Krisis kemanusiaan yang meningkat telah menimbulkan tekanan terhadap Israel dari negara-negara Barat dan Arab agar berbuat lebih banyak dalam memfasilitasi masuknya bantuan, setelah berbulan-bulan Israel berusaha mengalihkan beban ke Mesir, yang juga berbatasan dengan Gaza.

Israel secara bertahap membuka kembali dua penyeberangan kargo dan membuat penyeberangan baru di perbatasannya, dan pekan lalu mengumumkan akan menerima pengiriman bantuan dari Gaza ke pelabuhan Ashdod di selatan.

Memberikan pengarahan kepada wartawan, Gallant mengatakan titik penyeberangan baru akan dibuat di bagian utara perbatasan Gaza untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut bantuan dari Ashdod, yang berjarak 40 km (25 mil).

Seorang ajudan mengatakan titik persimpangan akan berada antara desa Zikim di Israel dan desa As-Siafa di Palestina.

Gallant mengatakan titik penyeberangan baru ini akan meningkatkan pengiriman bantuan yang dibawa melalui darat dari Yordania, ke timur Israel.

“Terobosan ini berdampak langsung pada aliran bantuan – kami berencana membanjiri Gaza dengan bantuan,” katanya. “Ini juga akan memperlancar pemeriksaan keamanan dan memperkuat kerja sama kami dengan mitra internasional.”

Ada perselisihan antara Israel dan PBB. Hal ini berarti bantuan yang sampai ke Gaza, yang sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya kehilangan tempat tinggal, sebagian dari mereka menghadapi keluarga dan infrastruktur sipil hancur serta penyakit menyebar luas.

Israel juga membantu membangun koridor maritim untuk pengiriman bantuan langsung ke Gaza melalui laut dan membuka wilayah udaranya bagi rencana asing yang telah mengirimkan bantuan untuk Palestina.

SUMBER: REUTERS
EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K