Oleh: Ahmad Cholis Hamzah
Baru-baru ini viral di media pendapat Bu Khofifah ketika ditanya wartawan soal pasangan capres – cawapres Prabowo dan Gibran. Khofifah memberikan pendapatnya saat ditanya wartawan soal pandangannya soal duet paslon 02 Prabowo-Gibran itu. “Bagaimana ibu Khofifah menilai duet dari Prabowo dan Gibran, tua muda seperti apa?,” tanya awak media kepada Khofifah. Khofifah kemudian menjawab dengan menyamakan Prabowo Gibran dengan dua sahabat Nabi Muhammad SAW yakni Abu Bakar dan Ali. “Saya mencoba mengambil personifikasi maaf Rasulullah SAW. Ada sahabat yang menjadi sahabat Rasulullah yang senior itu sayyidina Abu Bakar ra, tapi ada yang milenialitu sayyidina Ali ra,” katanya menjawab pertanyaan wartawan.
Bagi ummat Islam yang belajar tarikh atau sejarah Rasulullah Muhammad SAW dan sahabatnya pasti menemukan penjelasan bahwa ada 10 sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga yaitu diantaranya Abu Bakar dan Ali. Abu Bakar adalah sahabat Rasulullah SAW yang berakhlak mulia. Ia juga dikenal sebagai sosok yang berani, kaya akanide, berpendirian kuat, memiliki sikap toleransi tinggi, sabar, memiliki keinginan kuat, faqih, tawakal dan yakin dengan segalajanji Allah, menjauhi hal-hal yang tidak baik, serta selalu bersikap lembut dan ramah.
Abu Bakar dijuluki ‘Atiq dan Ash Shiddiq. Sebagian ulama berpendapat bahwa julukan Atiq ini diberikan karena Abu Bakar memiliki paras yang tampan dan berwajah cerah. Sementara julukan Ash Shiddiq didapatkan karena ia membenarkan kabar dari Rasulullah dengan kepercayaan yang sangat tinggi.
Media Jannatalquran.com menjelaskan tentang Abu Bakar: “”Hesubmitted to Islam with such determination that once the Prophet himself remarked, “I called people to Islam, everybody thought over it, at least for a while, but this was not the case with Abu Bakr, the moment I put Islam before him, he accepted it without any hesitation.” He was titled as Siddiq by the Prophet because his faith was too strong to be shaken by anything.” Yang maknanya bahwa berbeda dengan orang lain kala itu ketika Rasullullah mengenalkan Islam, Abu Bakar tanpa ragu menerima Islam, dan karena itu Abu Bakar diberi gelar As Siddiq lantaran beliau memiliki keimanan yang kuatdan tidak tergoyahkan oleh apapun.
Ketika umat Islam kehilangan lebihdari 70 orang yang gugur di perang melawan para pembangkang. Umar bin Khattab merasa khawatir kehilangan al- Qur’an. Beliau mengusulkan kepada Abu Bakar untuk membukukan al-Qur’an. Pada awalnya Khalifah Abu Bakar menolaknya karena Nabi Muhammad tidak pernah menyuruhnya. Tapi setelah mendapat penjelasan dari Umar. Abu Bakar menerimnya. Abu Bakar as Siddiq dengan menunjuk Zaid bin Tsabit sebagai pe-mimpin pengumpulan. Setelah pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an selesai, mushaf disimpan Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq. Setelah Abu Bakar ash-Shiddiq meninggal dunia, mu- shaf tersebut disimpan oleh Hafsah binti Umar, putri Umar bin Khattab dan salah seorang istri Rasulullah. Dalam sejarahnya, Abu Bakar disebutkan sebagai orang yang ikhlas mengeluarkan kekayaannya untuk menyelamatkan budak, ketika ia membeli budak-budak miskin yang tak berdaya dari tuan mereka yang tidak manusiawi dan membebaskan mereka, Bilal alHabashi, budak ‘Umayyah ibn Khalaf, termasuk di antara mereka yang dibebaskan oleh Abu Bakar. Bilal kemudian menjadi mu’adhin di masjid Nabawi.
Smentara itu sahabat Rasul yaitu sayidina Ali berbagai tarikh menjelaskan peran sahabat Rasul. Sejarah mencatat bahwa Ali ra. termasuk salah satu yang mengimani kerasulan Muhammad Saw. mengimani risalah yang dibawanya, dan masuk Islam. Saat itu Ali ra. berusia 10 tahun, yang artinya masih sangat belia (anak-anak). Beliau juga orang yang pertama kali sholat bersama Nabi Muhammad Saw. Ali ra. Beliau merupakan sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW. Ali menikah dengan Fatimah Az-Zahra, putri Nabi SAW. Ali bin Abi Thalibbukan hanya termasuk sahabat yang setia, ia juga memiliki sifat yang sangat pemurah, dermawan, sabar, adil dalam memimpin.
Meskipun Bu Khofifah waktu berbicara pada awak media mengatakan bahwa dia tidak bermaksud menyetarakan pasangan Prabowo-Gibran dengan sahabat – sahabat Rasulullah hanya mengibaratkan soal senior dan junior. Namun apapun alasannya, kita tidak perlu membandingkan profil capres dan cawapres dengan personofikasi Rasulullah dan para sahabatnya, karena itu tidak pada tempatnya dan bisa menimbulkan penafsiran macam-macam.
Lagian kalau soal senior dan junior bisa membandingkan Prabowo yang senior dengan Gibran yang junior dengan presiden Amerika Serikat Joe Biden yang tua dengan wakilnya Kamala Harris yang muda.
Editor : Reyna
Artikel sama dimuat di optika.id
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri




No Responses