Oleh: Imam Syafi’i
Hampir dua tahun kasus tuduhan Ijazah palsu Jokowi belum kelar. Seberapa sulitnya, membuktikan keaslian ijazah tersebur? Ini menjadi pertanyaan dari berbagai kalangan, yang sangat prihatin dengan penyelesaian masalah ini.
Sebenarnya, kuncinya sangatlah sederhana, cukup jiwa besar seorang Jokowi untuk menunjukkan ijazah aslinya kepada pihak berwenang. Kemudian dibuktikan melalui mekanisme yang bisa dipertanggungjawabkan, selesai.
Seperti halnya tuduhan ijazah palsu yang ditujukan kepada Hakim Mahkamah Konsitusi, Asrul Sani sekarang ini. Pria kelahiran Pekalongan itu memilih melakukan Konferensi Pers dan menunjukkan ijazah aslinya dan bukti-bukti lain sebagai pendukungnya, selesai.
Kasus ijazah Jokowi bukan saja memakan waktu yang relatif lama, namun juga menyeret berbagai pihak terkait, termasuk elemen masyarakat dari berbagai kelompok.
Kondisi tersebut telah menimbulkan korban, kegaduhan dan konflik horizontal sesama anak bangsa. Setelah Bambang Tri Mulyono dan Sugi Nur Rahardja (Gus Nur) di penjara, kini giliran Roy Suryo dan kawan-kawannya mulai ditetapkan sebagai tersangka.
Ironisnya, ketika mereka disalahkan atas nama hukum sampai saat ini ijazah asli Jokowi sebagai Primary Evidence (bukti utama) tidak pernah dimunculkan dalam berbagai pemeriksaan dan persidangan.
Terlalu besar dampak negatifnya untuk dipertaruhkan. Masih banyak persoalan bangsa yang lebih urgent untuk diperhatikan daripada sekadar persoalan selembar ijazah Jokowi.
Prabowo seharusnya tidak membiarkan masalah ini terus berlarut-larut dan mengambil sikap yang bijak untuk. menyelesaikannya.Seperti ketika menyikapai polemik Kereta Cepat Jakarta Bandung, Whoosh.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (2): Menumpas PKI dan Menghindarkan Indonesia dari Negara Komunis

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Rusia mengatakan resolusi PBB tentang Gaza bertentangan dengan keputusan internasional tentang Negara Palestina

Fondasi Hubungan Antara Manusia dalam Perspektif Islam

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Ijazah Ada–Tidak Ada: Realisme Magis di Republik Arsip yang Menguap

Habib Umar Alhamid: Pernak Pernik Permasalahan Setahun Pemerintahan Prabowo

SKK Migas-HCML Kembali Gelar Festival Pesisir, Bupati Sumenep: Momentum Tepat Gairahkan Ekonomi dan Pariwisata

HUT ke- 43 tahun, Walikota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih santuni 250 anak yatim piatu dengan dana pribadi



No Responses