Kelompok Israel mengatakan pemutusan pasokan listrik Gaza adalah kejahatan perang

Kelompok Israel mengatakan pemutusan pasokan listrik Gaza adalah kejahatan perang
Warga Palestina yang mengungsi di tenda-tenda darurat di daerah al-Mawasi mengisi jerigen air dengan air yang didistribusikan oleh truk tangki di Khan Younis, Gaza pada 02 Maret 2025 [Ashraf Amra/Anadolu]

GAZA – Tania Hary, direktur eksekutif Gisha, turut mengecam tindakan Israel tersebut, yang akan memengaruhi operasi di pabrik desalinasi Deir el-Balah.

Hary mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa pabrik tersebut telah menyediakan 18.000 meter kubik air per hari, tetapi sekarang harus bergantung pada generator yang berarti hanya dapat memproses sekitar 2.500 meter kubik per hari, kira-kira sama dengan jumlah air di kolam renang Olimpiade.

Ia menambahkan bahwa pembatasan Israel terhadap bahan bakar yang masuk ke Gaza akan semakin mempersulit orang untuk mengakses air, karena akan memengaruhi truk yang membantu mendistribusikan air desalinasi.

Dalam posting terpisah di X, Hary mengecam tindakan Israel tersebut sebagai kejahatan perang.

“Memutus pasokan listrik yang digunakan untuk keperluan sipil seperti desalinasi air bukanlah ‘menggunakan alat yang kita miliki’ seperti yang dikatakan Menteri Cohen, itu sama saja dengan melakukan kejahatan yang dilakukan Israel,” tulisnya, merujuk pada pernyataan Menteri Energi Israel saat itu.

“Israel memiliki kewajiban terhadap penduduk Gaza sebagai kekuatan pendudukan & pihak yang bertikai,” tambahnya.

SUMBER: AL JAZEERA
EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K