GAZA – Tania Hary, direktur eksekutif Gisha, turut mengecam tindakan Israel tersebut, yang akan memengaruhi operasi di pabrik desalinasi Deir el-Balah.
Hary mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa pabrik tersebut telah menyediakan 18.000 meter kubik air per hari, tetapi sekarang harus bergantung pada generator yang berarti hanya dapat memproses sekitar 2.500 meter kubik per hari, kira-kira sama dengan jumlah air di kolam renang Olimpiade.
Ia menambahkan bahwa pembatasan Israel terhadap bahan bakar yang masuk ke Gaza akan semakin mempersulit orang untuk mengakses air, karena akan memengaruhi truk yang membantu mendistribusikan air desalinasi.
Dalam posting terpisah di X, Hary mengecam tindakan Israel tersebut sebagai kejahatan perang.
“Memutus pasokan listrik yang digunakan untuk keperluan sipil seperti desalinasi air bukanlah ‘menggunakan alat yang kita miliki’ seperti yang dikatakan Menteri Cohen, itu sama saja dengan melakukan kejahatan yang dilakukan Israel,” tulisnya, merujuk pada pernyataan Menteri Energi Israel saat itu.
“Israel memiliki kewajiban terhadap penduduk Gaza sebagai kekuatan pendudukan & pihak yang bertikai,” tambahnya.
SUMBER: AL JAZEERA
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perihal Donasi Soros Untuk Kampaye Zohran

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa



No Responses