ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah membuat mekanisme perlindungan bagi peternak mandiri kecil dari dominasi korporasi.
Pasalnya, banyak peternak kecil babak belur karena harus berhadapan langsung dengan pengusaha besar dalam memasarkan ayam hidup di pasar tradisional.
“Pertarungan langsung antara peternak kecil dengan pengusaha besar tentu saja berjalan tak seimbang. Kondisi seperti itu akan menjadi tidak sehat dan harus diakhiri. Pemerintah harus hadir memberi perlindungan bagi peternak kecil,” ujar LaNyalla, Senin (20/9/2021).
Menurut LaNyalla, pemerintah perlu segera membuat mekanisme yang berkeadilan agar tidak menjadi bom waktu
yang berpotensi pada permasalahan sosial. Dan jika dibiarkan, hal ini berpotensi meruntuhkan usaha peternakan kecil.
“Pemerintah wajib mengakomodir permintaan dan harapan para peternak, sehingga mereka mampu bertahan di dalam usahanya,” ucap Senator asal Jawa Timur itu.
Karena itu LaNyalla meminta Presiden Joko Widodo menganulir peraturan Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian tentang harga acuan daging dan telur ayam ras.
“Peraturan Mendag dan Mentan tidak mampu melindungi peternak kecil ketika terjadi ketimpangan harga di tengah pasar karena harga bergerak dinamis mengikuti biaya produksi,” ucap dia.
Pemerintah, kata LaNyalla, harus mempertimbangkan struktur biaya produksi dan distribusi, termasuk keuntungan masing-masing pelaku usaha.
“Jelas tidak adil saat peternak besar dan kecil memasarkan di pasar yang sama sementara biaya pokok yang dikeluarkan oleh keduanya berbeda. Para petani kecil pasti terus-menerus merugi karena biaya operasional yang tinggi, sementara korporasi
mampu menekan biaya produksi dan lebih untung,” ucapnya.
LaNyalla juga meminta persoalan para peternak kecil yang mengalami kesulitan pakan akibat pandemi Covid 19 untuk dipecahkan.
“Peternak kecil kesulitan untuk mendapatkan pakan, karena ada dugaan selain harganya yang tinggi, juga sudah dikuasai oleh pabrik-pabrik pakan. Pemerintah harus memastikan tidak terjadi monopoli juga dalam hal ini,” katanya.(*)
EDITOR : SETYANEGARA
- Meluruskan Arah Gerakan Reformasi, Memperkuat Peran DPD RI
- Di Rapimnas ke-4 KAHMI, LaNyalla Ajak Koreksi Pasal 33 UUD 1945 Hasil Amandemen 2002
- LaNyalla Peduli Kerajaan Nusantara (6): Menerima 6 Gelar Kehormatan Adat dan Budaya
Related Posts

Sikap Arogan Ketua Tim Reformasi Polri Justru Tak Hendak Mendengarkan Suara Rakyar

Sutoyo Abadi: Memusingkan

Tantangan Transformasi Prabowo

Kementerian PKP Tertinggi Prestasi Penyerapan Anggaran dari Seluruh Mitra Komisi V

Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Kasus Korupsi Penjualan Aset PTPN I: Babak Baru Pengungkapan Skandal Pertanahan 8.077 Hektare

Dipimpin Pramono Anung Jakarta Makin Aman dan Nyaman, Ketua Umum APKLI-P: Grand Opening WARKOBI Januari 2026 Diresmikan Gubernur DKI

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Subuh, Kolaborasi, Kepedulian, dan Keberkahan



pgslotJanuary 5, 2025 at 10:20 pm
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/nasional/ketua-dpd-pemerintah-harus-lindungi-peternak-kecil-dari-dominasi-korporasi/ […]
fear of god essentialsFebruary 13, 2025 at 7:23 am
… [Trackback]
[…] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/nasional/ketua-dpd-pemerintah-harus-lindungi-peternak-kecil-dari-dominasi-korporasi/ […]