Ketua WHO ‘sangat prihatin’ atas laporan rencana serangan darat Israel di Rafah

Ketua WHO ‘sangat prihatin’ atas laporan rencana serangan darat Israel di Rafah
Pandangan umum tentang tenda darurat ketika warga Palestina, yang melarikan diri dari serangan Israel dan mencari perlindungan di kota Rafah, mencoba untuk tinggal di tenda darurat yang mereka dirikan di Rafah, Gaza pada bulan Februari 14 Agustus 2024.

“Bencana kemanusiaan tidak boleh dibiarkan bertambah buruk,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus

ISTANBUL – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia sangat prihatin atas laporan rencana serangan darat Israel di Rafah.

“Saya sangat prihatin dengan laporan mengenai rencana Israel untuk melanjutkan serangan darat di Rafah,” tulis Ghebreyesus di X, menekankan bahwa peningkatan kekerasan di wilayah padat penduduk akan menyebabkan lebih banyak kematian dan penderitaan, terutama karena konflik. fasilitas kesehatan yang padat.

“1,2 juta orang di Rafah tidak memiliki tempat yang aman untuk ditinggali,” tambahnya.

Menyoroti kurangnya fasilitas kesehatan yang berfungsi penuh dan aman yang dapat diakses oleh para pengungsi di Gaza, Ghebreyesus mengatakan bahwa masyarakat “terlalu rapuh, lapar, dan sakit” untuk pindah ke tempat lain.

“Bencana kemanusiaan tidak boleh dibiarkan bertambah buruk,” tambahnya.

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.163 orang.

Lebih dari 31.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan 73.546 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K