JAKARTA – Sehari-hari jadi marbot dan hidup sederhana, begini kisah mbah Trimo, seorang milyarder yang mewakafkan masjid untuk Muhammadiyah senilai Rp80 miliar.
Mbah Trimo, sang Milyarder dari Tulungagung, sehari-hari jadi marbot di Masjid Al Fattah Muhammadiyah yang dibangun pakai uangnya sendiri senilai Rp80 miliar.
Nama asli Mbah Trimo adalah H. Soetrimo, bisa ditemui sehari-hari menjadi marbot di Masjid Al Fattah Muhammadiyah Tulungagung.
Mbah Trimo juga selalu menyapa jemaah dan tamu yang berkunjung di Masjid Al Fattah Muhammadiyah Tulungagung tersebut.
Masjid Al Fattah Muhammadiyah Tulungagung begitu megah, bahkan memiliki tiga lantai, termasuk sebuah basement di bagian bawah.
Tak hanya itu, masjid itu juga dilengkapi lift serta tempat wudhu dan seluruh layanan lengkap, bagaikan layanan hotel bintang lima.
Di bagian basement masjid tersebut terdapat ambulans milik masjid dan sederet mobil mewah.
“Ada Jeep Rubicon, Alphard, Vellfire, dan Mercy terbaru. Kendaraan mewah tersebut dipakai untuk fasilitas para da’i yang mengisi kajian,” kata Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Tulungagung KH Saad Ibrahim.
Diketahui masjid tersebut dibangun menggunakan uang Mbah Trimo, menghabiskan biaya sekitar Rp 80 miliar. Meski keluar dana banyak, namun Mbah Trimo mewakafkan masjid tersebut untuk kepentingan umat melalui Muhammadiyah.
Masjid Al Fattah Muhammadiyah diresmikan tahun 2022 oleh Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, didampingi oleh sejumlah tokoh yakni Jusuf Kalla dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Kiai Saad juga mengatakan di saat Mbah Trimo mewakafkan masjidnya, juga sekaligus menyerahkan cek sebesar Rp 10 miliar.
“Masjidnya sendiri namanya Al Fattah, dibangun menghabiskan biaya sekitar Rp 80 M, dan saat itu pula Mbah Trimo menyerahkan cek sebesar Rp10 miliar,” kata Kiai Saad.
Mbah Trimo Wakafkan 12 SPBU untuk Muhammadiyah
Selain mewakafkan masjid dan memberikan cek Rp10 miliar, baru-baru ini Mbah Trimo juga mewakafkan 12 SPBU untuk Muhammadiyah.
Kiai Saad mengatakan, keputusan mewakafkan 12 SPBU tersebut dilakukan sang milyarder setelah mendengarkan ceramah Ustaz Jazir dari Jogokariyan tentang wakaf. Setelah selesai ceramah, ternyata sang milyarder langsung mewakafkan 12 SPBU miliknya, diberikan untuk Muhammadiyah.
“Setelah Ustadz Jazir selesai berceramah, disaksikan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tulungagung dan Ustadz Jazir sendiri, Mbah Sutrimo langsung mewakafkan 12 SPBU miliknya,” kata Kiai Saad.
Ternyata Mbah Trimo Importir Sukses
Kiai Saad mengatakan, Mbah Trimo adalah salah satu importir kacang tanah terbesar di Indonesia dari AS.
“Dalam sebulan, beliau bisa mendatangkan 100 kontainer untuk keperluan pabrik kacang atom,” kata Kiai Saad menjelaskan.
Selain memiliki puluhan SPBU, ia juga memiliki beberapa SPBE di sekitar wilayah Tulungagung dan Kediri Raya.
“Jangan terkecoh dengan seorang marbot masjid yang tampil sangat sederhana, selalu menyapa jemaah dan tamu yang berkunjung di Masjid Muhammadiyah,” kata dia.
Mbah Trimo Sosok Orang Kaya Dunia-Akhirat
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tulungagung, Arief Sudjono mengungkapkan rasa kagumnya kepada sosok Mbah Trimo. Selain memiliki banyak harta di dunia, ia tak ragu untuk membagikan miliknya itu kepada orang lain yang membutuhkan.
Bahkan, jumlah yang diberikannya pun tak tanggung-tanggung, hingga miliaran uang ikhlas ia berikan untuk membangun masjid dan kepentingan umat lainnya.
“Sejatinya, Mbah Trimo adalah orang kaya yang sebenar-benarnya kaya, hartanya kelak akan dibawa sampai ke alam barzah, sedang di dunia ia hanya mengambil sedikit,” kata Arief Sudjono (Sumber: www.tvonenews.com)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Wahyu Keprabon yang Tersesat: Indonesia di Tepi Jurang Lorong Gelap Kekuasaan

Tere Liye: Petinggi ASDP Tidak Korupsi, Tapi Dihukum

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (6): Arsitek Stabilitas Asia Tenggara dan Penggerak Utama ASEAN

Novel “Imperium Tiga Samudra” (16) – Shadow Exchange

Dipenjara Karena Menyelamatkan Perusahaan, Rhenald Kasali: Vonis ini mengirim pesan buruk kepada profesional BUMN

Prestasi Nasional Tak Diindahkan, PAUD Jayawinata dan Krisis Kepedulian Pemko Tangerang

Anton Permana : Pemko Payakumbuh Harus Hormati Hukum Adat Nagari

Ide Prof. Jimly Asshiddiqie Akan Melakukan Amandemen ke 5 UUD NRI 1945 Dapat Orderan Darimana Lagi

Rismon Dan Tifauzia Cabut Surat Kuasa Ahmad Khozinudin dkk

Tidak Terbukti Ada Unsur Korupsi, Hakim Ketua Sunoto: Eks Dirut ASDP Seharusnya Divonis Lepas




No Responses