Kemerosotan Peradaban Islam
Masuk ke bagian akhir, Islam di Andalusia dulu yang wilayahnya sekarang meliputi Spanyol dan Portugal itu berkuasa hampir 8 abad (800 tahun). Mulai tahun 711 masehi sampai tahun 1492 Masehi.
Dalam periode yang panjang itu kalau bisa dikelompokkan secara sederhana, maka dalam periode awal itu dipimpin oleh Bani Umayah. Bani Umayah yang banyak mengenalkan ilmu Qauniyah di wilayah ini. Kemudian diakui sebagai bangsa Arab yang mengenalkan peradaban modern ke bangsa Eropa dan mengajarkan bangsa Eropa sehingga bansga Eropa menjadi bangkit dan berjaya hingga kini. Itu diakui.
Tetapi ada dua periode berikutnya yang dipimpin oleh Al Murabitun dari Afrika Utara, suku Ber-Ber yang merupakan suku asli Afrika Utara. Dan kemudian dipimpin oleh Al Muwahiddun.
Kalau Al Murabittun ini semangat purifikasi, yang mengharam-haramkan banyak hal yang sebelumnya dikembangkan Bani Umayah. Tetapi yang lebih dahsyat lagi Al Muwahiddun, lebih fundamentalis sehingga mengkafir-kafirkan.
Sebetulnya mesipun umat Islam berkuasa disini hampir 8 abad lamanya, saat Al Muwahiddun berkuasa kita (umat Islam) sudah kalah. Itu ditandai oleh perang besar (atau kita mengatakan perang bubat), penentuan kemenangan atau kekalahan umat Islam, yang berlangsung pada tahun 1212 M.
Waktu itu umat Islam dipimpin oleh Al Muwahiddun, yang mengkafir-kafirkan, yang mengharam-haramkan, padahal tentaranya jumlahnya antara 22.000-30.000 orang. Sementara tentara Kristen berjumlah 12.000-14.000 orang. Kurang dari separonya, tetapi umat Islam kalah pada perang besar itu.
Sejak itu kemudian muncul alfitnah al kabir (fitnah besar) dalam bentuk Kaifah-Kaifah, propinsi-propinsi yang dulu bersatu dibawah Khalifah, berekmbang menjadi ke-Emiran, terpecah menjadi khilafah-khilafah kecil. Satu dengan yang lainnya saling berkelahi terus-menerus. Sementara tentara Kristiani terus masuk dan menguasai satu per satu ke-Emiran tersebut. Terakhir ke-Emiran Granada.
Yang lebih parah adalah, tidak saja percekcokan antara Emir yang satu dengan Emir yang lain, tetapi mengundnag kekuatan Nasrani dari utara untuk menggebuk saudaranya sendiri.Untuk menghancurkan saudaranya sendiri. Nah, pada gilirannya dirinya sendiri dihancurkan oleh kekuatan Kristiani.
“Nah, tabiat seperti ini masih terus di Timur Tengah. Coba lihat. Ini harus kita sadari, sehingga kita melihat sejarah secara obyektif, rasional, dan kita bisa mengambil pelajaran. Sehingga kita menyikapi situasi saat ini dan kedepan menjadi bijaksana,” ungkapnya.
Bersambung ke halaman berikutnya
Related Posts

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri

Cinta, Kuasa, dan Kejatuhan: Kisah Gelap Yang Menyapu Ponorogo

Novel “Imperium Tiga Samudra” (12) – Meja Baru Asia



คลินิก สุขภาพจิตNovember 21, 2024 at 6:32 am
… [Trackback]
[…] There you can find 65327 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-renaissance-of-islam-35/ […]
กระเบื้องปูพื้น ภายนอกNovember 28, 2024 at 6:04 pm
… [Trackback]
[…] Here you can find 20833 more Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-renaissance-of-islam-35/ […]