Memaknai Kembali ke UUD1945

Memaknai Kembali ke UUD1945
Daniel Mohammad Rosyid

Oleh: Daniel Mohammad Rosyid @ Rosyid College of Arts

NKRI Negara Musyawarah sesuai UUD1945 adalah milestone penting dalam road map menuju kekhalifahan nubuwwaty global. Bangsa ini telah dijegal kekuatan2 nekolimik segera setelah NKRI diproklamasikan 1945. Selama perang dingin, UUD1945 diganti berkali-kali menjadi UUD RIS, UUDS, lalu kembali ke UUD1945 namun dibelokkan ke Nasakom oleh Soekarno, juga dibelokkan ke ersatz capitalism oleh Soeharto. UUD 1945 akhirnya berhasil diganti dengan UUD2002 oleh kaum neolib dan neokom radikal yg memanfaatkan kaum nasionalis sebagai useful idiots. UUD2002 telah terbukti melahirkan Jokowisme, dan full fledge capitalism serta korporatokrasi mbelgedhes.

Sejak globalisasi, lalu kehadiran internet dan digitalisasi yang meluluhkan batas2 negara, kini muncul jagad multipolar dengan Brazil, Rusia, China, dan India sebagai kekuatan2 ekonomi baru menantang dominasi AS/Barat. Dengan kelahiran nationalism versi Trump, dan juga nativism ala KDM di tanah Sunda, kekosongan ideologi dan kekuatan dominan post pax Americana ini, peluang UUD1945 diwujudkan oleh presiden Prabowo tidak saja lebih layak, tapi juga sekaligus solutif agar Garuda tidak terus diinjak Gajah, atau ditelan Naga.

Jika kelahiran Islam dari pedalaman Hijaz tidak pernah diperkirakan oleh adidaya Persia maupun Byzantium, maka dalam perspektif kebangkitan Islam di Indonesia, Kembali ke UUD1945 adalah hijrah menuju Madinah, sedang kelahiran khilafah ‘ala minhajul nubuwah yg tak-terelakkan itu sejajar dengan futuh Mekkah. Baik Trump maupun Netyanahu tahu persis skenario eskatologi ini dan jika tidak mampu mencegahnya, keduanya sedang berusaha menungganginya.

Gunung Anyar, Surabaya. 25 Mei 2025

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K