Memanfaatkan Momentum bagi Komunitas Muslim

Memanfaatkan Momentum bagi Komunitas Muslim
Imam Shamsi Ali, New York

Oleh Imam Shamsi Ali
Warga New York yang Bangga

Saya telah menulis beberapa kali tentang pemilihan wali kota New York City yang sangat dinamis dan menarik. Perlombaan ini telah menarik perhatian yang signifikan, tidak hanya karena petahana, Eric Adams, tampaknya tertinggal, tetapi juga karena sifat paradoks dari kedua kandidat terdepan.

Di satu sisi, ada Andrew Cuomo, mantan gubernur yang melambangkan dinasti politik dan masa lalu. Di sisi lain, ada Zohran Mamdani, yang mewakili masyarakat yang lebih luas dan masa depan yang lebih menjanjikan. Meskipun Cuomo masih memegang posisi teratas, Zohran Mamdani telah mengejar ketertinggalan, dan kesenjangan di antara mereka semakin menyempit. Popularitas Cuomo memudar, sementara popularitas dan elektabilitas Zohran meningkat.

Dengan dukungan yang lebih luas, terutama di kalangan anak muda dan kelas menengah ke bawah, Zohran memiliki momentum dan peluang yang signifikan untuk memenangkan kontes ini. Yang menggembirakan, ada tren di antara para pemimpin politik Kota New York, termasuk calon wali kota potensial, yang lebih menyukai Zohran.

Peran Komunitas Muslim

Ada lebih dari 1 juta Muslim di Kota New York, yang merupakan sekitar 10% dari populasi, dengan sekitar 250.000 hingga 300.000 pemilih Muslim terdaftar. Jumlah yang signifikan ini dapat menentukan hasil dari posisi publik tertentu, termasuk pemilihan wali kota.

Mengingat potensi ini dan dengan dukungan dari generasi milenial dan warga negara lainnya, khususnya warga Italia non-kulit putih dan mungkin beberapa komunitas Yahudi non-Zionis, Zohran Mamdani, yang dengan bangga memperkenalkan dirinya sebagai “kandidat Muslim pertama untuk Wali Kota NYC,” memiliki peluang besar. Popularitas dan elektabilitasnya cenderung meningkat menjelang hari pemilihan.

Tren Positif

Selain itu, pencalonan Andrew Cuomo dipandang oleh banyak pemimpin politik Kota New York sebagai ancaman terhadap demokrasi dan musuh bersama. Saat Zohran Mamdani berhadapan dengan Cuomo, ada kemungkinan bahwa para pemimpin politik Kota New York, termasuk kandidat lain seperti Adrienne Adams, Ketua Dewan Kota saat ini, mungkin mendukung Zohran. Khususnya, Jumaane Williams, Advokat Publik NYC, juga dapat mendukung Zohran jika Adrienne Adams tidak mencalonkan diri.

Momentum perubahan di kalangan pemuda Kota New York, khususnya setelah masa jabatan presidensi Donald Trump, juga menguntungkan Zohran. Meskipun Cuomo berupaya untuk menggambarkan dirinya sebagai antitesis Trump, banyak yang menyadari bahwa pendukung Cuomo sering kali beririsan dengan Trump. Hal ini memicu keinginan di kalangan anak muda dan milenial akan pemimpin yang benar-benar dapat melawan politik ekstremis.

Ajakan Bertindak bagi Komunitas Muslim

Zohran mungkin tidak dianggap sebagai kandidat yang ideal oleh sebagian orang. Namun, mengingat situasi saat ini, ia bisa dibilang kandidat yang paling cocok, khususnya jika dibandingkan dengan mantan gubernur yang terlibat dalam tuduhan pelecehan dan korupsi.

Advokasi Zohran Mamdani untuk perdamaian dan kemanusiaan, khususnya dalam konteks konflik Gaza, menjadikannya sebagai tokoh politik yang unik. Penentangannya yang vokal terhadap perlakuan terhadap warga Palestina dan dukungannya terhadap tujuan kemanusiaan membuatnya menonjol. Tidak banyak politisi yang begitu vokal tentang keyakinan mereka.

Saya mendesak semua anggota komunitas Muslim, khususnya mereka yang memiliki hak pilih, untuk mendukung dan memilih Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York City berikutnya. Ini adalah kesempatan bagi kota dan komunitas Muslim untuk membuat sejarah dengan memilih seorang politisi dan imigran Muslim yang muda, energik, cerdas, dan berintegritas untuk memimpin salah satu kota terhebat di dunia.

InsyaAllah!

Betavi Land, 28 Mei 2025

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K