Menteri Pertahanan AS: Terusan Panama tidak dapat dikendalikan oleh China

Menteri Pertahanan AS: Terusan Panama tidak dapat dikendalikan oleh China
Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengunjungi Terusan Panama pada 08 April 2025 di Panama City, Panama- Foto: Daniel Gonzalez/ Anadolu Agency

“Kita harus mencegah perang dengan secara kuat dan penuh semangat menghalangi ancaman China di belahan bumi ini,’ kata Pete Hegseth

WASHINGTON – Terusan Panama tidak dapat dikendalikan oleh China, yang berinvestasi dan beroperasi di wilayah tersebut untuk keuntungan militer, dan keuntungan ekonomi yang “tidak adil”, kata Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pada hari Rabu.

“Presiden (Donald) Trump telah menjelaskan bahwa Terusan Panama dan wilayah terusan tidak dapat dan tidak akan dikendalikan oleh China,” kata Hegseth pada Konferensi Keamanan Amerika Tengah di Panama City.

AS tidak mencari perang dengan China, katanya, seraya menambahkan: “Perang dengan China tentu saja tidak dapat dihindari. Kami tidak mencarinya dalam bentuk apa pun.

“Namun bersama-sama, kita harus mencegah perang dengan secara kuat dan penuh semangat menghalangi ancaman China di belahan bumi ini.”

AS bekerja sama erat dengan mitra di Panama untuk mengamankan terusan tersebut, katanya.

“Era menyerah pada paksaan oleh Komunis China sudah berakhir, karena kendali mereka yang semakin besar dan bermusuhan atas tanah strategis dan infrastruktur penting di belahan bumi ini tidak dapat dan tidak akan bertahan,” kata Hegseth.

Hegseth mengatakan pada hari Selasa bahwa AS “akan mengambil kembali Terusan Panama dari pengaruh China.”

“China tidak membangun terusan ini. Tiongkok tidak mengoperasikan terusan ini, dan Tiongkok tidak akan menjadikan terusan ini sebagai senjata,” katanya kepada wartawan.

Trump mengatakan pada bulan Februari bahwa Panama melanggar perjanjiannya dengan AS mengenai terusan tersebut dan menyatakan bahwa Washington akan mengambil kembali kendali atas jalur air tersebut.

Tak lama setelah pernyataan Trump, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengunjungi Panama untuk bertemu dengan Presiden Jose Raul Mulino, yang diikuti oleh keluarnya Panama dari inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok, yang menuai kritik dari Beijing.

SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K