BARCELONA – Saat ini Duta Besar RI untuk Spanyol dan UNWTO (UN Tourism) Dr Muhammad Najib, sedang berada di pelabuhan Barcelona, khususnya di terminal kapal pesiar. Dia mendapatkan penjelasan bahwa kunci sukses mengelola bisnis kapal pesiar adalah bagaimana yang ditawarkan itu, yang semenarik mungkin bagi para penumpang.
“Karena ternyata peminat kapal pesiar itu datang ke Barcelona naik pesawat dari berbagai negara kemudian dia start dari terminal kapal pesiar di Barcelona, kemudian menyusuri kota-kota bersejarah kota-kota yang menarik mulai dari Spanyol bagian timur, kemudian bergerak ke Prancis bagian selatan kemudian juga Italia dan biasanya terus ke Yunani. Seringkali juga menyeberang ke selatan ke negara-negara Afrika Utara seperti Tunisia, Aljazair, Mesir dan Maroko,” kata Dubes Muhammad Najib melalui channel youtube Wisma Duta RI Madrid.
Setelah sukses mengelola kapal pesiar di kawasan Mediterania ini kemudian mengembangkan bisnis barunya di Karibia. Pengelola kapal pesiar ini memberitahu Dubes Najib bahwa Indonesia sebetulnya kawasannya mirip dengan kawasan Karibia, pulau-pulau alamnya sangat indah dan beberapa pulau sudah dikenal dunia. Tinggal bagaimana mempromosikan dan kita berkolaborasi dengan mereka yang punya pengalaman mengelola tapi juga punya networking di tingkat global.
Dubes Muhammad Najib didampingi manager pengelola sedang berada di pelabuhan kapal pesiar di Barcelona, Spanyol
“Pada saat bersamaan saya juga dikenalkan kepada perusahaan yang berpengalaman di tingkat global membangun terminal di sini. Saya baru tahu bahwa mengelola terminal dari kapal pesiar ini mirip dengan mengelola bandara karena ada bagasi yang harus melewati x-ray, ada tiket yang harus ditunjukkan, ada ruang tunggu dan juga ada kafe-kafe dan juga ada tempat untuk menjual berbagai souvenir. Ketika saya menjelaskan bahwa saya sebagai duta besar Indonesia mereka tertarik sekali karena Indonesia sekarang menjadi perhatian dunia khususnya pulau Bali dan mereka siap apabila diberikan kesempatan untuk membangun terminal untuk kapal pesiar di sejumlah lokasi pelabuhan atau pantai di Indonesia yang memang dipersiapkan untuk menerima para turis dari kapal pesiar ini,” ungkapnya.
Menurut Dubes Najib, kapal pesiar ini ibarat hotel yang berjalan bisa membawa penumpang 1.000 sampai 2.000 penumpang dan biasanya kalau berlabuh di satu tempat bisa 23 hari sehingga spending moneynya, apakah makannya, kemudian belanjanya, souvenir dan lain sebagainya itu implikasinya sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi khususnya di daerah.
“Karena itu saya berusaha meyakinkan yang bersangkutan bahwa saya akan mengkomunikasikan hal ini sehingga kemudian pemerintah Indonesia bisa segera memanfaatkan kemampuannya dan pengalamannya, dan tentu juga aksesnya terhadap sumber-sumber modal di kawasan Eropa ini. Mohon doa dan dukungannya,” jelas Dubes Najib mengakhiri keteranannya.
Saksikan videonya dibawah ini:
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perihal Donasi Soros Untuk Kampaye Zohran

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Sentimen Pasar Bangkit, Tapi Bayang-Bayang Inflasi Masih Menghantui

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!








No Responses