Mesir memperingatkan pasukan Israel untuk tidak menduduki Koridor Philadelphia

Mesir memperingatkan pasukan Israel untuk tidak menduduki Koridor Philadelphia
Palestinians are seen at the Egypt-Gaza border as they continue their daily lives under harsh conditions in Rafah, Gaza on January 18, 2024.

Lahan sempit sepanjang 14 kilometer yang berfungsi sebagai zona penyangga perbatasan Mesir-Gaza yang dijamin oleh Perjanjian Perdamaian Israel-Mesir tahun 1979

KAIRO – Mesir pada Senin (22/1) memperingatkan bahwa segala upaya pasukan Israel untuk menduduki wilayah perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza, yang dikenal sebagai Koridor Philadelphia, akan mengancam hubungan bilateral kedua negara.

Diaa Rashwan, ketua Layanan Informasi Negara Mesir (SIS), menggambarkan pernyataan Israel baru-baru ini yang mengklaim bahwa senjata diselundupkan dari Mesir ke Gaza melalui perbatasan Rafah sebagai pernyataan yang “kosong dan konyol.”

Dia menambahkan bahwa klaim tersebut diumumkan oleh Israel “untuk membenarkan kelanjutan hukuman kolektif” terhadap warga Palestina di Gaza.

Koridor Philadelphia, wilayah perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir sepanjang 14 kilometer (8,69 mil) yang dijamin oleh perjanjian perdamaian Israel-Mesir tahun 1979.

Rashwan menekankan bahwa Mesir akan menganggap segala upaya Israel untuk menduduki wilayah Koridor Philadelphia sebagai “pelanggaran terhadap perjanjian dan protokol keamanan yang ditandatangani antara Mesir (Israel) dan Mesir.”

“Harus ditekankan dengan tegas bahwa setiap tindakan Israel ke arah ini akan menimbulkan ancaman serius terhadap hubungan Mesir-Israel,” tambahnya.

Koridor Philadelphia adalah jalur sempit sepanjang 14 kilometer (8,7 mil) yang berfungsi sebagai zona penyangga di perbatasan Mesir-Gaza dan dijamin oleh Perjanjian Perdamaian Israel-Mesir tahun 1979.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah beberapa kali mengatakan bahwa kawasan Koridor Philadelphia harus berada di bawah kendali Israel, sebuah langkah yang jika dilakukan akan memisahkan Gaza dari Mesir.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas, yang menurut Tel Aviv menewaskan 1.200 orang.

Setidaknya 25.295 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 63.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Sumber: Anadolu Agency
Editor: Reyna

Last Day Views: 26,55 K