Oleh: Muhammad Chirzin
Innallaha jamilun yuhibbul jamal – Sungguh Allah Maha Indah, dan mencintai keindahan. (Rasulullah saw)
Shalat ialah ibadah kepada Allah swt yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Segala ajaran Islam mengandung unsur keindahan, tidak terkecuali shalat. Segala ibadah mengandung keindahan, dan segala keindahan mengantarkan kepada Dzat Yang Maha Indah.
Allah swt berfirman tentang keindahan.
وَلَكُمۡ فِيهَا جَمَالٌ حِينَ تُرِيحُونَ وَحِينَ تَسۡرَحُونَ
Kamu menikmati keindahan tatkala membawanya pulang ke kandang petang hari dan menggiringnya ke padang penggembalaan pagi hari. (QS An-Nahl/16:6)
وَجَآءُو عَلَىٰ قَمِيصِهِۦ بِدَمٖ كَذِبٖۚ قَالَ بَلۡ سَوَّلَتۡ لَكُمۡ أَنفُسُكُمۡ أَمۡرٗاۖ فَصَبۡرٞ جَمِيلٞۖ وَٱللَّهُ ٱلۡمُسۡتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ
Mereka datang membawa bajunya yang berlumuran darah palsu. Ya’qub berkata: “Ah, tidak. Itu pikiranmu sendiri yang telah mereka-reka cerita. Buat aku sabar itulah yang terbaik. Kepada Allah sajalah memohon pertolongan atas segala yang kamu lukiskan”. (QS Yusuf/12:18)
Dirikanlah shalat pada waktu matahari tergelincir sampai gelap malam, dan shalat subuh beserta bacaannya, sungguh shalat dan bacaan subuh disaksikan (QS Al-Isra`/17:78).
Beberapa keindahan ibadah shalat
Pertama, seruan untuk shalat, yakni adzan di menara dengan lagu yang merdu dan menyentuh kalbu. Adzan dan iqamah terdiri atas takbir, syahadat Allah, syahadat Rasul, seruan untuk shalat, seruan untuk menggapai kemenangan, takbir, dan tahlil.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوۡمِ ٱلۡجُمُعَةِ فَٱسۡعَوۡاْ إِلَىٰ ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَذَرُواْ ٱلۡبَيۡعَۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
Wahai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, bersegeralah untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS Al-Jumu’ah/62:9)
Kedua, bersuci, yakni wudhu dengan air yang bersih dan suci atau tayamum dengan debu tanah maupun kendaraan.
Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan basuh kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (toilet) atau menyentuh perempuan (bersetubuh), lalu kamu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS Al-Maidah/5:6)
Ketiga, tempat shalat, yakni masjid dan mushalla dengan berbagai macam arsitektur dan aksesorisnya. Tiga masjid yang lazim dikunjungi: Masjidil Haram, Masjidil Aqsha, Masjid Nabawi.
Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa, sejak hari pertama, lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih. (QS At-Taubah/9:108).
Keempat, pakaian shalat berupa sarung berbagai cap dan warna, maupun mukena berbagai bahan dan coraknya. Shalat dilaksanakan mengenakan pakaian yang indah, rapi, bersih, wangi, dan tidak berlebih-lebihan. Janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh, dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.
Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap memasuki mesjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (QS Al-A’raf/7:31)
Kelima, posisi shalat, yakni berbaris-baris dengan seorang pemimpin paling depan.
Keenam, cara shalat, yakni berdiri, rukuk, sujud, duduk; seperti posisi aktivitas di luar shalat.
Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk. (QS Al-Baqarah/2:43)
Muhammad adalah utusan Allah. Mereka yang bersama dia tegas terhadap orang-orang kafir, berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Tanda-tanda mereka tampak pada wajah dari bekas sujud… (QS Al-Fath/48:29)
Orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami bila diingatkan padanya tunduk bersujud dan bertasbih dan memuji Tuhan, dan mereka tidak sombong. (QS As-Sajdah/32:15)
Ketujuh, bacaan shalat: dari takbir hingga salam; iftitah, fatihah, al-ikhlash, tasbih, istighfar, shalawat, syahadat. Rasullullah saw bersabda, “La shalata illa bifatihatil Kitab – Tidak sah shalat kecuali dengan membaca Al-Fatihah.”
1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan Pemelihara semesta alam.
3. Maha Pemurah, Maha Penyayang.
4. Yang menguasai di Hari Pembalasan.
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,
7. Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat; bukan (jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.
(QS Al-Fatihah/1:1-7)
Semoga kita dapat menjalani kehidupan dan menunaikan segala ibadah hingga selesai dengan niat yang baik, penuh keikhlasan, bersih dari riya, dan segala yang merusakkan pahala. Kita juga memohon kepada Allah swt agar kita dapat memasuki kubur dengan baik dan keluar darinya pada waktu hari kebangkitan dengan baik pula.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri

Cinta, Kuasa, dan Kejatuhan: Kisah Gelap Yang Menyapu Ponorogo

Novel “Imperium Tiga Samudra” (12) – Meja Baru Asia



No Responses