Oleh : Salamuddin Daeng
Baru saja Indonesia mau mengolah sumber daya alamnya sendiri, menggalakkan smelterisasi, membangun fondasi industri dasar, menyelamatkan sedikit uang hasil eksploitasi SDA, namun sudah digugat oleh kapitalis kapitalis barat. Mereka bilang itu melanggar perjanjian perdagangan dan investasi intetnasional. Berbagai alasan dicari cari, agar mereka tetap bisa mendapatkan bahan mentah murah dari Indonesia.
Padahal UU sudah mempersilakan mereka investasi di Indonesia, dimana saja mereka mau, asal mereka melakukan pengolahan, menggunakan uang ribuan triliun hasil ekspor mereka selama puluhan tahun untuk diinvestasikan kembali dalam smelterisasi dan pengolahan komoditas. Kalau belum bisa membangunmya cukup simpan dulu selama 3 bulan uang hasil ekspor..astaga 3 bulan saja mereka kapitalis barat sudah protes.
Sementara di negara lain di China, Rusia, India dan banyak negara lainnya sangat melindungi sumber daya alamnya. Masih bagus indonesia tidak seperti Rusia yang menyuruh eropa membeli sumber daya alam migas rusia menggunakan mata uang rubbel. Indonesia masih baik tidak meminta Eropa membeli komoditas Indonesia menggunakan Rupiah. Bisa bisa Rupiah lebih kuat dari Poundterling.
Perlu publik Indonesia ketahui bahwa selama ini kekayaan alam dalam perut Indonesia itu tidak punya nilai secara ekonomi keuangan. Kekayaan alam itu bernilai NOL sampai datang uang dan tekhnologi melakukan investasi membungkus sumber daya alam tersebut. Inilah hukum ekonomi, aturam investasi dan perdagangan yang berlaku sekarang, tepatnya yang dimainkan dan digunakan sebagai bahan cuci otak akademisi.
Padahal sumber daya alam itulah yang menjadi sebab penjajahan atas Indonesia, dan penghisapan sumber daya alam dan penindasan atas mamusia Indonesia itulah yang menjadi motivasi utama perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia. Jadi mangapa menjelang 80 tahun Indonesia merdeka masih ada usaha memisahkan mamusia Indonesia dari sumber daya alamnya.
Sumber daya alam Indonesia Inilah Hak Azasi Bangsa Indonesia yang seharusnya diperjuangkan oleh pemuda pemuda Indonesia masa kini. Pemuda yang akan menjadi pelanjut sejarah, pemuda yang akan menentukan seberapa kuat Indonesia dimasa depan, pemuda Indonesia emas 2045.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Sikap Arogan Ketua Tim Reformasi Polri Justru Tak Hendak Mendengarkan Suara Rakyar

Sutoyo Abadi: Memusingkan

Tantangan Transformasi Prabowo

Kementerian PKP Tertinggi Prestasi Penyerapan Anggaran dari Seluruh Mitra Komisi V

Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Kasus Korupsi Penjualan Aset PTPN I: Babak Baru Pengungkapan Skandal Pertanahan 8.077 Hektare

Dipimpin Pramono Anung Jakarta Makin Aman dan Nyaman, Ketua Umum APKLI-P: Grand Opening WARKOBI Januari 2026 Diresmikan Gubernur DKI

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri

Subuh, Kolaborasi, Kepedulian, dan Keberkahan

Dukung Revisi PP 50/2022, Ketua Umum APKLI-P: Praktek Tax Planing PPH 0,5% UMKM Puluhan Tahun Dibiarkan

LPG, LNG, CNG dan Kompor Induksi, Solusi Emak Emak Swasembada Energi Di Dapur



No Responses