Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-14): Menanti Kabar Buah Hati

Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-14): Menanti Kabar Buah Hati
Dubes Muhammad Najib di sebuah desa di Propinsi Bas, Spanyol

Tulisan berseri ini diambil dari Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, lihat linknya dibawah tulisan ini.

Novel “Bersujud Ditas Bara” ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata, dengan latar belakang Perang Afghanistan tahun 1979- 1989. Pada saat itu, di tingkat global bertarung antara dua super power, Amerika dan sekutunya NATO didukung oleh sejumlah negara Muslim, bertempur melawan Uni Soviet yang didukung Pakta Warsawa. Sementara di medan laga terjadi pertarungan antara Rezim Boneka Afghanistan dukungan Uni Soviet melawan Mujahidin yang didukung oleh Amerika dan sekutunya.

Karya: Muhammad Najib
Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO

SERI-14

Siang dan malam, Bu Bisri terus berharap datangnya selembar surat atau sepotong cerita tentang putra sulungnya. Tapi, hari berganti hari, minggu berganti minggu, sampai bulan berganti bulan, yang dinanti tak kunjung datang. Padahal, setiap kali usai shalat lima waktu, Ia tak pernah putus berdoa untuk keselamatan sang putra, juga harapan agar anak kesayangannya itu segera dikembalikan Allah ke pangkuannya. Bahkan tidak jarang, saat malam sunyi, ketika kebanyakan orang dibuai mimpi, Ia bangun dan membasahi wajahnya dengan air wudhu untuk melakukan shalat malam. Dalam shalatnya, seringkali air matanya mengucur deras membasahi pipinya. Bagi Bu Bisri, Allah satu satunya Zat tempat dia mengadu dan memohon. Semula Ia berharap banyak pada sang Suami pengertiannya dan usahanya yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan alamat sang putra. Berkali-kali Ia mencoba, tapi jawaban yang didapat tidak sebagaimana yang diharapkan. Walaupun sangat kecewa terhadap sikap acuh Suaminya, Ia tidak pernah putus asa untuk mencoba dan mencobanya kembali.

“Pak, apa sudah ada kabar dari Mujahid?”, tanyanya kepada sang Suami dengan berat hati.

“Insya Allah anak Kita baik-baik saja, Ia kan berada di tanah suci”, jawab Pak Bisri dengan nada datar.

“Ya sih, tapi kan mestinya dia telepon kek atau buat surat, agar Kita tahu keadaannya”.

“Mungkin dia sibuk, sehingga belum sempat menulis surat, kalau telepon kan mahal, Bu”, jawab Pak Bisri.

“Masak sudah enam bulan nggak sempat, perasaanku nggak enak, Pak”, kata si Ibu bernada protes.

“Berdoalah pada Allah, semoga anak Kita dalam keadaan baik”.

“Bapak kan punya banyak kawan, cobalah tanya pada mereka. Kan banyak juga orang yang berangkat cari kerja kesana. Barangkali mereka pernah jumpa, atau tahu di kota mana Mujahid kerja”.

“Saudi Arabia itu kan luas, Bu! Kalau tidak satu kantor, bagaimana mungkin bisa jumpa”, jawab Pak Bisri sambil mengambil buku dan membukanya.

Baca Juga:

Sebetulnya Bu Bisri ingin terus mengajaknya bicara, atau mendiskusikannya dengan serius. Tapi melihat cara sang Suami yang tidak bergairah, menyebabkan Ia tidak punya pilihan lain kecuali mengakhirinya dengan kecewa. Tanpa sepengetahuan sang Istri, diam-diam Pak Bisri sebetulnya terus menjalin kontak dengan sahabat-sahabat lamanya yang Ia kenal ketika mereka sama-sama kuliah di IAIN Sunan Ampel. la terus mencari tahu kemana anaknya pergi. Saat mengetahui anaknya di Afghanistan, Pak Bisri sangat kaget. Tapi Ia tetap merahasiakannya. Pertama, Ia khawatir istrinya akan sangat menderita bila tahu apa yang terjadi sebenarnya, dan mungkin akan membayangkan yang bukan-bukan. Maklum perempuan kan lebih emosional, dan kurang bisa menahan diri, pikirnya. Kedua, bila para tetangganya tahu, Ia khawatir berita itu akan sampai ke telinga aparat, tentu urusan akan menjadi panjang. Karena itu, Ia bertekad untuk tetap merahasiakannya.

“Assalamu’alaikum!”, terdengar suara salam dari seorang gadis”.

“Wa’alaikum salam!”, sahut Bu Bisri sambil bergegas membuka pintu depan.

“Eh, kamu Nur! Ibu pikir siapa”.

“Saya disuruh Ibu mengantar ini”, kata Nur sambil menyerahkan piring yang tertutup daun pisang.

“Apa ini, Nak?”, tanya Bu Bisri berbasa-basi sambil mengangkat piring itu, kemudian menyingkap sedikit daun pisang yang menutupinya.

“Kebetulan Ibu lagi iseng bikin kue, jadi sebagian dikirim ke sini”.

“Ibumu memang pinter bikin kue, Kamu harus belajar banyak padanya”, puji Bu Bisri. Nur Jannah tersipu mendengarnya.

“Eh, sampai lupa. Ayo! Ayo, duduk dulu”, kata Bu Bisri sambil menggandeng tangan Nur Jannah ke kursi.
“Nak Nur, meskipun Kamu tidak pernah bercerita, tapi Ibu bisa merasakan apa yang Kamu rasakan saat ini. Ibu kan pernah muda sepertimu”, katanya membuka pembicaraan.

Cover Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store. Ikuti linknya dibawah

Nur Jannah tidak mengeluarkan sepatah kata pun, wajahnya yang sendu tampak semakin muram. Ia menundukkan kepalanya, sambil merapikan kerudung putih yang dikenakannya.

“Ibu yakin, Kamu pasti ingin mendengar kabar tentang Mujahid. Atau mungkin Kamu ingin bertanya, kenapa Ia tidak pernah menghubungimu. Hal itu sangat wajar dan Kamu patut menanyakannya”, kata Bu Bisri dengan nada sedih.

“Terus terang, Ibu khawatir, jangan-jangan Ibumu nanti salah paham. Atau menduga yang bukan-bukan. Dengarlah baik-baik! Ibu merestui hubungan kalian berdua. Ibu tidak punya rencana lain dan tidak punya calon lain selain Kamu”, katanya.

“Nur percaya, Bu!”, terdengar suara Nur serak tertahan.

Ia kemudian mengeluarkan saputangan dari saku bajunya. Ia menempelkan saputangan itu pada ujung matanya, sambil tetap merunduk menghindari tatapan Bibinya.

“Ibu juga heran, kenapa Mujahid sama sekali tidak pernah berkirim kabar sejak Ia meninggalkan tanah air. Pakdemu sebetulnya juga sudah berusaha tanya ke sana ke mari, kepada mereka yang punya keluarga yang kerja di Saudi, tapi sampai saat ini belum ada jawaban”, kata Bu Bisri dengan nada rindu.

Air matanya menetes satu-satu jatuh ke pangkuannya membasahi kain batik yang dikenakannya.

“Mungkin sudah nasib Kita”, katanya, sambil mendekap Nur.

“Atau mungkin Tuhan ingin menguji Kita!”, katanya sambil mengulurkan tangannya untuk membelai kepala Nur yang mulai mengeluarkan suara isak tangis.

Tiba-tiba Nur Jannah membuka tangannya, menubruk tubuh Bu Bisri. Raungan tangisnya makin menjadi-jadi. Bu Bisri membalas rangkulan itu, sambil mengeratkan pelukannya. Dibiarkannya gadis itu menumpahkan kesedihannya dengan isak tangis dan air mata.

“Sabarlah, Nak. Ibu yakin Ia akan segera kembali untuk berkumpul lagi dengan Kita. Berdoalah pada Allah. Bukankah Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Mendengar doa hamba-Nya?”.

Pak Bisri diam-diam mengikuti pembicaraan dan tingkah laku mereka berdua dari balik jendela kamar tidurnya. Dadanya berdegup keras. Perasaan empati pada sang calon menantu, rasa kasihan pada sang istri dan perasaan cemas akan nasib putra sulungnya berbaur menjadi satu. Pak Bisri yang dikenal sebagai tokoh agama yang tegar dan pemberani, tiba-tiba tidak kuasa lagi menahan air matanya.

Sejak Ia menginjak usia dewasa, inilah untuk pertama kalinya Ia merasakan hangatnya air mata. Pak Bisri kemudian bergerak ke arah tempat tidur di kamar itu. Kepalanya merunduk. Diletakkannya tangan Kiri ke dahinya sambil memejamkan mata. Tiba-tiba Ia mendengar pintu depan rumahnya berderit. Ia segera bangkit dan mengintip kembali dari jendela. Tampak Nur bersalaman dan mencium punggung tangan Bibinya sembari berpamitan. Pak Bisri buru-buru menelentangkan badannya di ranjang, dan mengarahkan wajahnya ke dinding, sambil menutupinya dengan guling, berpura-pura sedang tidur.

(Bersambung….)

EDITOR: REYNA

Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:

Judul Novel: Di Beranda Istana 
Alhambra
https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ

Judul Novel: Safari
https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ

Judul Novel: Bersujud Diatas Bara
https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ
Last Day Views: 26,55 K

17 Responses

  1. แคล้มรัดท่อSeptember 26, 2023 at 5:27 am

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  2. ยูเรเนียนNovember 4, 2023 at 7:20 am

    … [Trackback]

    […] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  3. โปรแกรมหอพักDecember 15, 2023 at 11:01 am

    … [Trackback]

    […] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  4. dk7.comJanuary 2, 2024 at 11:17 am

    … [Trackback]

    […] Here you can find 28581 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  5. erectile dysfunctionJanuary 13, 2024 at 9:44 am

    … [Trackback]

    […] Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  6. Ks QuikJanuary 18, 2024 at 8:06 am

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  7. crystal methFebruary 11, 2024 at 7:30 pm

    … [Trackback]

    […] Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  8. click to investigateFebruary 13, 2024 at 10:23 pm

    … [Trackback]

    […] Here you can find 70858 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  9. รับเขียนโปรแกรมMarch 28, 2024 at 9:21 am

    … [Trackback]

    […] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  10. รับทำ SEOApril 19, 2024 at 10:10 am

    … [Trackback]

    […] Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  11. scam site: beware do not send money or do business with this site. 100% scam!July 7, 2024 at 3:09 pm

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  12. fuckgirlJuly 17, 2024 at 5:43 pm

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  13. ร้านสักปาก สีลมAugust 21, 2024 at 8:13 am

    … [Trackback]

    […] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  14. live camsNovember 19, 2024 at 1:02 pm

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  15. pgslotJanuary 6, 2025 at 1:51 am

    … [Trackback]

    […] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  16. สมัคร pg slotFebruary 3, 2025 at 7:33 pm

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

  17. go to the websiteFebruary 6, 2025 at 10:25 am

    … [Trackback]

    […] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-14-menanti-kabar-buah-hati/ […]

Leave a Reply