Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-27): Menjenguk Suami

Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-27): Menjenguk Suami
Dr Muhammad Najib, Duta Besar Indonesia untuk Spanyol dan UNWTO

Tulisan berseri ini diambil dari Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, lihat linknya dibawah tulisan ini.

Novel “Bersujud Ditas Bara” ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata, dengan latar belakang Perang Afghanistan tahun 1979- 1989. Pada saat itu, di tingkat global bertarung antara dua super power, Amerika dan sekutunya NATO didukung oleh sejumlah negara Muslim, bertempur melawan Uni Soviet yang didukung Pakta Warsawa. Sementara di medan laga terjadi pertarungan antara Rezim Boneka Afghanistan dukungan Uni Soviet melawan Mujahidin yang didukung oleh Amerika dan sekutunya.

Karya: Muhammad Najib
Dubes RI Untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO

SERI-27

Udara pagi itu terasa masih dingin. Suara kokok ayam terdengar bersahut-sahutan menyambut fajar yang mulai menyingsing di ufuk Timur. Walaupun terasa malas dan mata masih mengantuk, sebagaimana hari-hari biasanya, Nur memaksakan diri menggeser selimut yang membungkus tubuhnya. Ditatapnya ketiga anaknya yang masih lelap dalam tidur di sampingnya. Si bungsu Iin yang posisinya paling dekat tampak mengepalkan tangannya yang didekapkan ke dada dengan tubuh melengkung kedinginan.

Nur lalu mengambil selimutnya, diletakkannya di atas tubuh si bungsu dengan lembut. Ia lalu menggeser perlahan badannya agar tidak mengusik tidur anakanaknya. Dibukanya jendela kamar. Tampak langit masih gelap. Ia lalu pergi ke dapur untuk memasak air. Setelah menyalakan kompor, Nur ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Ia lalu menunaikan shalat kabliyah dua rakaat, diikuti dengan shalat Subuh dua rakaat. Usai shalat, ia pun berdoa:

“Ya, Allah, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Penyayang, berilah kekuatan hamba-Mu yang lemah ini, menghadapi semua cobaan-Mu. Lindungilah Suami hamba, anak-anak hamba dan orang-orang yang teraniaya. Kami yakin tidak ada satu kejadian pun di dunia ini tanpa sepengetahuan-Mu, ya Allah. Kami yakin rencana- Mu lebih baik dari keinginan Kami. Maafkanlah jika Kami terlalu banyak mengeluh dihadapan-Mu. Amiiin”.

Doa seperti ini Ia ulang-ulang setiap kali usai menunaikan shalat lima waktu. Nur lalu mendekati si sulung.

“Sayang…! Bangun, Nak…! Sudah siang. Nanti sekolahmu terlambat”, katanya sambil mengusap-usapkan tangannya pada punggung Amil. Tubuh Amil menggeliat, tapi Ia masih enggan membuka matanya.

“Sayang…! Kamu harus rajin sekolah, biar nanti jadi insinyur kalau sudah besar”.

Nur mengusapkan kembali tangannya ke punggung Amil dengan tekanan yang lebih kuat. Amil mulai membuka matanya dengan malas.

“Ayo, Nak, Ibu sudah masakkan air panas untuk mandi”.

“Tapi teman-teman di sekolah jahat semua”, jawab Amil sambil menggosok-gosok matanya.

“Tidak, Nak! Teman-temanmu tidak jahat. Kamu harus pandai bergaul”, rayu Nur.

“Amil sudah baik pada mereka semua, tapi mereka tetap saja jahat”, keluhnya.

“Ya, nanti Ibu akan laporkan ke gurumu, biar mereka dihukum”, rayu Nur lagi.

Cover Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store. Ikuti linknya dibawah

Baru saja Nur sampai di rumah setelah mengantar Amil ke sekolahnya, seseorang yang mengendarai sepeda motor mengantarkan sepucuk surat beramplop cokelat. Nur melihat amplop itu berkop Kepolisian Republik Indonesia. Ia membukanya, kemudian membaca isinya.

“Alhamdulillah…!”, katanya sambil mendekap dan menempelkan surat itu ke dadanya.

“Suamiku ditahan di kantor Polisi dan Aku boleh mengunjunginya”, katanya bergumam sendirian dengan dada berdegup kencang.

Nur lalu menemui mertuanya untuk mengabarkan berita gembira itu.

“Bagaimana pendapat Ibu ?”.

“Kita tidak punya siapa-siapa lagi, Kamu satu-satunya yang memungkinkan mengurusnya”, kata Bu Bisri.

“Maksudnya ?”, tanya Nur tak mengerti.

“Anak-anak biar Ibu dan Bapak yang jaga. Nanti Ibumu biar sering-sering ke sini. Atau jika Ia mau, boleh mengajak anak-anak bermalam di rumahnya. Ibu ada simpanan yang bisa Kamu bawa dan untuk ongkos ke Denpasar. Rumahmu di sana juga perlu dibersihkan supaya tidak menjadi sarang tikus”.

“Baik Bu !”, kata Nur dengan suara ragu.

Selama ini Ia tidak pernah ke luar kota sendirian, tetapi Ia tidak punya pilihan. Keberaniannya sedikit-demi sedikit mulai tumbuh.

Lewat telepon, Nur mengabari Hafiz rencana kedatangannya ke Denpasar setelah menerima surat dari Polisi. Hafiz berjanji akan membantunya.
Setelah mempersiapkan segala sesuatunya Nur berangkat menuju Surabaya, lalu dengan menggunakan Bus Malam langsung ke Denpasar. Setelah sampai, Ia mampir ke rumahnya sekedar untuk meletakkan tas, membersihkan diri, langsung menemui Hafiz.

“Mana suratnya? Boleh saya lihat?”, pintanya.

Nur lalu mengambil amplop cokelat yang disimpannya di tas kecil yang dibawanya. Hafiz membacanya dengan perlahan.

“Bagaimana?”, tanya Nur.

Hafiz diam saja, tidak menjawab, sambil tetap memegang surat itu.

“Mas bisa mengeceknya di kantor polisi?”, desak Nur.

“Bagaimana ya…! Saya belum pernah berurusan dengan polisi”, jawab Hafiz ragu.

Kalau Hafiz saja tidak pernah, apalagi Aku pikir Nur dalam hati. Lalu Aku harus minta tolong siapa? Ia bertanya pada diri sendiri. Otaknya terus berputar, sementara hatinya terus meronta dan mendesak. Nur yang pemalu dan jarang keluar rumah selama ini, mulai berpikir lain. Keberaniannya sedikit demi sedikit terus bertambah.

“Aku tidak punya pilihan”, simpulnya.

“Aku harus menemuinya sendiri”, pikirnya sambil melangkah ke meninggalkan Hafiz yang terus memperhatikan dirinya.

Setelah berkemas-kemas seperlunya, Nur kemudian meninggalkan rumahnya. Ia pergi dengan angkot. Sesampainya di kantor polisi, ia bertanya pada petugas jaga dan menjelaskan tujuannya.

“Alhamdulillah…! Ternyata kantor polisi tidak seseram yang Aku bayangkan”, pikirnya.

Ia diminta duduk menunggu di kursi kayu di ruang depan kantor polisi itu. Setelah menunggu sekitar setengah jam, seorang petugas datang menemuinya.

“Apakah Anda istri saudara Mujahid?”, tanya petugas itu.

“Benar Pak!”, jawabnya.

“Silakan Bu, ikut Saya!”, pinta petugas itu dengan ramah.

Nur lalu mengikuti sang petugas yang bergerak ke belakang kantor melalui lorong yang berbelok-belok. Setelah melalui pintu berjeruji besi, Ia dipersilakan duduk di sebuah ruangan tanpa jendela ataupun ventilasi udara. Tidak ada orang lain di situ. Beberapa saat kemudian, dua orang petugas berdiri dengan sigap di Kiri dan Kanan pintu masuk lengkap dengan senjatanya. Pintu lalu dirapatkan. Nur tiba-tiba jadi tegang. Ia berusaha menenangkan dirinya, sambil terus memperhatikan gerak-gerik para petugas melalui dinding kaca pintu. Beberapa saat kemudian pintu terbuka. Mujahid yang dikawal dua orang petugas masuk ke ruangan. Dengan tangan diborgol, ditinggalkannya mereka berdua di kamar itu.

Baca Juga:

Nur berdiri kaku menatap sang Suami yang telah lama meninggalkannya. Bibirnya terkatup rapat. Ia tak tahu kata-kata apa yang harus digunakan untuk memulai. Mujahid bergerak pelan mendekati sang Istri. Kelihatannya dia hendak memeluk, tapi terhalang tangannya yang diborgol.

Nur lalu bergerak cepat menubruknya. Dipeluknya badan Suaminya. Tangisnya meledak dan air matanya jatuh bercucuran.

“Kenapa Allah berikan cobaan seberat ini”, katanya dengan suara terisak dan kepala menempel di dada sang suami.

“Kita harus berbaik sangka pada Allah. Allah tidak mungkin memberikan beban kepada hamba yang tidak mampu memikulnya. Kita adalah orang-orang terpilih untuk memikul beban berat ini”, kata Mujahid dengan suara tenang menasihati sang Istri.

“Tapi anak-anak kita, Bang…”

“Allah akan menjaga mereka. Tugas Kita hanya berikhtiar”.

“Bagaimana keadaan Mas sendiri?”, Nur melonggarkan pelukannya sembari menatap wajah Suami tercinta.

“Seperti yang Kamu lihat sendiri”.

“Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Mas ditahan?”, tanya Nur ingin tahu.

“Sssttt…”, Mujahid mengingatkannya.

“Jangan bicara tentang itu dulu, tidak mustahil ruangan ini dipasangi alat penyadap”, Mujahid berbisik di dekat telinga Nur.

“Duduklah….!”.

Mereka saling bertatapan.

“Bagaimana keadaan anak-anak?”, tanya Mujahid.

“Semuanya baik-baik saja. Hanya saja Amil sering enggan pergi ke sekolah. Ira jarang bermain di luar rumah. Sedangkan Iin keriangannya hilang, Ia selalu bertanya; Abah pergi ke mana dan kapan pulang?”.

“Saya percaya dan yakin Kamu bisa mengatasinya”, ungkap Mujahid sambil mengelus kepala istrinya dengan kedua belah tangannya yang masih dirantai.

“Saya bawa nasi dan sayur asem kesukaan Mas”, kata Nur sambil meraih rantang yang dibawanya.

“Sudah lama Saya tidak makan sayur asem masakanmu”, ujar Mujahid sambil tersenyum.

“Bagaimana makanan di sini, Mas?”.

“Yah, sekadar untuk mengganjal perut, lumayanlah”, kata Mujahid sambil menikmati sayur asem dan tempe goreng yang dibawa istrinya.

Di tengah kerinduan itu, tiba-tiba pintu diketuk dari luar.

“Maaf… waktu sudah habis”, kata salah seorang petugas.

Mujahid menyudahi makannya dan mencium kening istrinya. Ia berbisik,

“Hati-hati kalau ngomong di telepon, bukan mustahil HPmu juga dIsadap”, katanya kemudian meninggalkan sang Istri yang tampak berat untuk melepasnya.

Nur memandangi terus langkah Suaminya yang dikawal dua orang petugas menyusuri lorong sampai berbelok dan tak tampak lagi.

(Bersambung…..)

EDITOR: REYNA

Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:

Judul Novel: Di Beranda Istana 
Alhambra
https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ

Judul Novel: Safari
https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ

Judul Novel: Bersujud Diatas Bara
https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ
Last Day Views: 26,55 K

12 Responses

  1. Thai-sbobet เล่นผ่าน ทางเข้า LSM99September 22, 2023 at 5:45 am

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-27-menjenguk-suami/ […]

  2. pgslotNovember 2, 2023 at 8:14 am

    … [Trackback]

    […] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-27-menjenguk-suami/ […]

  3. my responseNovember 10, 2023 at 2:08 am

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-27-menjenguk-suami/ […]

  4. pgslotNovember 22, 2023 at 11:15 am

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-27-menjenguk-suami/ […]

  5. indovipMay 6, 2024 at 7:07 pm

    … [Trackback]

    […] There you can find 79106 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-27-menjenguk-suami/ […]

  6. essentialsJuly 5, 2024 at 7:35 am

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-27-menjenguk-suami/ […]

  7. บุหรี่นอกJuly 27, 2024 at 7:10 am

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-27-menjenguk-suami/ […]

  8. จอ led ขนาดใหญ่August 22, 2024 at 12:26 pm

    … [Trackback]

    […] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-27-menjenguk-suami/ […]

  9. r6 siege hacksSeptember 27, 2024 at 6:38 am

    … [Trackback]

    […] Here you can find 11313 more Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-27-menjenguk-suami/ […]

  10. nagawayOctober 5, 2024 at 5:22 pm

    … [Trackback]

    […] There you can find 20843 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-27-menjenguk-suami/ […]

  11. read my postsOctober 25, 2024 at 6:28 am

    … [Trackback]

    […] Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-27-menjenguk-suami/ […]

  12. Red Boy MushroomDecember 16, 2024 at 7:44 am

    … [Trackback]

    […] There you can find 81088 more Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-27-menjenguk-suami/ […]

Leave a Reply