Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-38): Sekolah Dengan Prihatin

Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-38): Sekolah Dengan Prihatin
Dr Muhammad Najib, Dubes Indonesia Untuk Spanyol dan UNWTO, bersama isteri

Tulisan berseri ini diambil dari Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, lihat linknya dibawah tulisan ini.

Novel “Bersujud Ditas Bara” ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata, dengan latar belakang Perang Afghanistan tahun 1979- 1989. Pada saat itu, di tingkat global bertarung antara dua super power, Amerika dan sekutunya NATO didukung oleh sejumlah negara Muslim, bertempur melawan Uni Soviet yang didukung Pakta Warsawa. Sementara di medan laga terjadi pertarungan antara Rezim Boneka Afghanistan dukungan Uni Soviet melawan Mujahidin yang didukung oleh Amerika dan sekutunya.

Karya: Muhammad Najib
Dubes RI Untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO

SERI-38

Bagi Amil sekolah tanpa bekal merupakan hal biasa, karena Ibunya lebih sering tidak memberinya uang saku daripada memberi. Ia tidak pernah menuntut. Ia memahami kesulitan yang dihadapi keluarganya, walau usianya belum genap delapan tahun. Untuk menutupi kenyataan ini, saat istirahat tiba, ketika kawan-kawannya pergi ke kantin, Ia tetap tinggal di kelas. Daripada melamun, Ia baca buku apa saja yang ada di dalam tasnya sekadar untuk mengisi waktu. Ia sering diejek teman-temannya yang usil karena memakai celana atau baju yang ditambal.

Bagi Amil hinaan-hinaan seperti ini, walaupun cukup menyiksa perasaannya, sudah biasa dan Ia sudah bisa mengatasinya. Yang paling menyiksa dirinya manakala ada cercaan yang menyebutnya sebagai Anak seorang teroris. Wajahnya jadi muram dan bekasnya tidak hilang berhari-hari, walau Ia sendiri belum mengerti benar apa yang dimaksud dengan teroris. Yang Ia pahami hanya persepsi umum bahwa teroris itu artinya orang jahat. Itulah yang membuat Amil begitu sedih jika ada orang yang mengatakan ayahnya seorang teroris.

Kondisi ini menyebabkannya menjadi Anak pendiam, kurang bergaul dan tidak banyak memiliki kawan. Di Madrasah Ibtidaiyah Attaufiq yang merupakan sekolah swasta yang terhitung sederhana yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, Amil hanya memiliki satu atau dua orang teman yang terhitung akrab, Usman, Anak seorang guru, dan Husain, Anak seorang pengusaha dermawan yang suka mendekatinya. Usman suka menghibur Amil jika Ia berselisih paham dan selalu kalah atau mengalah dari kawan-kawannya. Sementara Husain suka membawakannya kue atau coklat yang Ia beli di kantin.

Perasaan marah dan keinginan untuk membalas perlakuan kawan-kawannya suatu kali terpenuhi, ketika seluruh siswa yang diberikan pekerjaan rumah (PR) berupa dua soal matematika ternyata banyak yang tidak mengerjakan karena sulit. Sementara itu, yang mengerjakan PR tidak ada yang benar. Hanya hasil kerja Amil yang memuaskan. Guru Matematika itu lalu memintanya maju ke depan untuk mengerjakannya di papan tulis dan disaksikan oleh seluruh pasang mata yang ada di kelas itu.

Cover Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store. Ikuti linknya dibawah

Saat maju, Amil sengaja tidak membawa buku catatannya untuk menunjukkan kepada kawan-kawannya bahwa apa yang ada di buku itu adalah hasil usahanya sendiri. Sementara tangan Kanannya memegang spidol, tangan Kirinya dibiarkan menggantung kosong. Semua pasang mata di kelas itu menyaksikan dengan tertegun. Setelah selesai, Ia kembali ke tempat duduk tanpa menoleh Kiri dan Kanan.

“Plok, plok, plok …!”, terdengar suara tepuk tangan dari sang Guru untuk memberikan apresiasi kepadanya.

“Saya berharap Anak-anak yang lain rajin belajar sehingga bisa seperti Amil”, katanya penuh sanjungan. Amil diam saja saat mendengar pujian sang guru. Mimik wajahnya sama sekali tidak berubah. Hanya hatinya yang berbunga-bunga dipenuhi perasaan puas penuh kemenangan.

Pengalaman ini meningkatkan motivasinya dalam belajar dan mendorong dirinya untuk menguasai semua mata pelajaran dengan baik. Untuk itu, Ia belajar lebih keras lagi. Lewat pelajaran Ia merasa dapat membalas sakit hatinya pada kawan-kawannya yang suka merendahkan dan menghinanya. Apalagi mereka yang usil dan nakal umumnya tidak terlalu pandai di kelas.

Walau semangat belajarnya tinggi, tapi Ia tidak punya cukup uang untuk membeli buku-buku yang diperlukan. Karena itu Ia berusaha mengatasinya dengan cara meminjam dari kawan-kawan dekatnya. Untuk menyenangkan yang meminjamkan buku kepadanya, Ia selalu mengajarkan apa-apa yang Ia sudah ketahui kepada mereka sebagai imbalan, sehingga kawan-kawan dekatnya selalu berlomba untuk meminjamkan buku kepadanya. Bagi kebanyakan siswa di kelas itu, belajar dari Amil jauh lebih mudah, lebih menyenangkan, dan lebih cepat dibanding belajar sendiri.

Kawan-kawan Amil punya banyak waktu untuk bermain. Sepulang sekolah mereka sudah ditunggu oleh banyak aktifitas, seperti bermain sepak bola, renang, atau belajar musik. Sedang Amil lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Karena itu, Ia punya waktu yang cukup untuk belajar. Sekali-kali Ia membantu Ibunya jika diminta, atau atas kesadarannya sendiri manakala Ia merasa jenuh dalam belajar.

Saat pembagian rapor bersamaan dengan pengumuman kelulusan Anak-anak kelas enam yang dIsatukan malam perpisahan, seluruh orangtua atau wali murid diundang untuk hadir. Tiap-tiap kelas muncul untuk menunjukkan kebolehannya dengan menampilkan atraksi. Ada yang menampilkan tari-tarian, ada juga yang mendemonstrasikan seni bela diri, pencak silat. Selain itu, ada juga yang menampilkan pidato agama atau pembacaan puisi.

Tiba saatnya puncak acara yang dinanti-nantikan oleh seluruh pasangan orangtua atau wali murid, yaitu pengumuman siswa-siswi terbaik di semua tingkatan. Dengan jantung berdebar para orang tua yang hadir berharap nama Anaknya lah yang akan disebut. Satu demi satu nama nama Anak yang terbaik di kelasnya dipanggil. Mereka memanggilnya mulai dari kelas enam, lima, empat, tiga dan seterusnya.

Ketika sampai giliran kelas dua, pembawa acara memanggil nama Amil Mujahid. Amil yang merasa namanya dipanggil, menatap wajah sang Ibu yang duduk di sebelahnya. Amil lalu menepuk-nepuk lutut Ibunya. Pembawa acara itu kembali memanggil namanya. Nur terkesiap mendengar nama Anaknya dipanggil untuk maju ke depan. Ia terkesima seperti berada dalam mimpi. Ketika pembawa acara itu memanggil nama Anaknya sekali lagi, baru lah Ia tersadar. Ia lantas mendorong dan menuntun Anaknya untuk naik ke panggung.

Baca Juga:

Nur menyaksikan Anak sulungnya menerima hadiah dan ucapan selamat dari Kepala sekolah dengan mata berkaca-kaca. Pikirannya campur-aduk antara percaya dan tidak, bangga dan sedih. Ia teringat keadaan suaminya yang tidak bisa menyaksikan kebahagiaan malam itu. Ia bangga karena ternyata mampu mengatasi tekanan batin yang dihadapinya. Sementara itu, beberapa kawan dekatnya memberikan ucapan selamat dengan menyalaminya secara bergantian

(Bersambung…..)

EDITOR: REYNA

Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:

Judul Novel: Di Beranda Istana 
Alhambra
https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ

Judul Novel: Safari
https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ

Judul Novel: Bersujud Diatas Bara
https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ
Last Day Views: 26,55 K

10 Responses

  1. polaris canadaSeptember 24, 2023 at 9:05 pm

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-38-sekolah-dengan-prihatin/ […]

  2. buy LSD onlineJanuary 13, 2024 at 10:34 pm

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-38-sekolah-dengan-prihatin/ […]

  3. สล็อต PG แตกง่ายFebruary 25, 2024 at 6:19 am

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-38-sekolah-dengan-prihatin/ […]

  4. rovebrandMay 13, 2024 at 5:21 pm

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-38-sekolah-dengan-prihatin/ […]

  5. สล็อตเว็บตรงMay 31, 2024 at 8:24 am

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-38-sekolah-dengan-prihatin/ […]

  6. rich89betMay 31, 2024 at 8:26 am

    … [Trackback]

    […] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-38-sekolah-dengan-prihatin/ […]

  7. sunwinAugust 16, 2024 at 11:51 am

    … [Trackback]

    […] Here you will find 36030 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-38-sekolah-dengan-prihatin/ […]

  8. 카지노가입머니September 23, 2024 at 11:47 pm

    … [Trackback]

    […] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-38-sekolah-dengan-prihatin/ […]

  9. อุปกรณ์ไอทีOctober 1, 2024 at 5:36 am

    … [Trackback]

    […] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-38-sekolah-dengan-prihatin/ […]

  10. nutritional supplementsDecember 4, 2024 at 6:23 am

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-38-sekolah-dengan-prihatin/ […]

Leave a Reply