PBB : Penolakan Israel atas akses bantuan ke Gaza mengancam jiwa, bahan bakar hampir habis

PBB : Penolakan Israel atas akses bantuan ke Gaza mengancam jiwa, bahan bakar hampir habis
Kelangkaan bahan bakar di Gaza mendorong warga Palestina beralih ke metode produksi yang berbahaya

“Untuk lebih jelasnya: Bahan bakar hampir habis di Gaza,’ kata juru bicara

HAMILTON, Kanada – PBB pada hari Jumat memperingatkan bahwa pembatasan Israel terhadap akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, termasuk pengiriman bahan bakar, membahayakan banyak nyawa.

“Penolakan semacam itu mengancam jiwa,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers, menekankan bahwa “setiap hari tanpa gencatan senjata mengakibatkan lebih banyak kematian yang dapat dicegah di Gaza, anak-anak meninggal karena kesakitan, dan orang-orang kelaparan ditembak ketika mencoba mencapai bantuan yang diizinkan” oleh Israel.

Ia mencatat bahwa puluhan orang dilaporkan tewas pada hari Jumat di Rafah ketika mencoba mengumpulkan pasokan dasar untuk keluarga mereka.

“Sementara itu, krisis bahan bakar di Gaza masih akut. Kemarin, untuk hari kedua berturut-turut, rekan-rekan kami berhasil membawa sekitar 75.000 liter bahan bakar yang sangat dibutuhkan ke Gaza,” kata Dujarric.

“Namun, jumlah ini hanyalah sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan untuk mendukung operasi penyelamatan jiwa setiap hari,” tambahnya.

“Untuk lebih jelasnya: Bahan bakar di Gaza hampir habis,” tegasnya.

“Jika batasan saat ini tidak segera dicabut agar kami dapat mengirimkan bahan bakar dalam jumlah yang lebih besar secara teratur, lebih banyak layanan akan berhenti beroperasi,” kata juru bicara tersebut.

Menuntut “akses yang aman dan tanpa hambatan di dalam Gaza,” Dujarric melaporkan bahwa pada hari Kamis, otoritas Israel menolak izin tim PBB untuk membawa bahan bakar ke Gaza utara dan kemudian memblokir akses ke sebuah lokasi di Kota Gaza tempat 18 orang yang terluka terjebak di bawah reruntuhan.

“Saat misi akhirnya diizinkan masuk kemarin, tidak ada seorang pun yang selamat,” katanya.

Dari 15 gerakan bantuan kemanusiaan yang dikoordinasikan dengan otoritas Israel pada hari Kamis, hanya enam yang difasilitasi sepenuhnya, sementara beberapa lainnya ditolak atau dihambat di lapangan.

“Otoritas Israel telah memblokir masuknya material tempat berlindung apa pun selama lebih dari 130 hari,” katanya.

SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K