TEL AVIV – Spanduk tersebut bertuliskan “kesepakatan atau hukuman mati” di wajah para tawanan Israel yang masih ditahan di Gaza, mengirimkan pesan kepada para pejabat bahwa penundaan dalam mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk menjamin pembebasan mereka akan membahayakan nyawa para tawanan.
Sumber lokal melaporkan bahwa polisi Israel mengerahkan gas air mata untuk membubarkan demonstrasi.
Kemarin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak tanggapan resmi Hamas terhadap usulan kesepakatan gencatan senjata yang mencakup pembebasan tawanan, serta penghentian pertempuran dan dimulainya berakhirnya perang di Gaza.
Pekan dia lalu meyakinkan keluarga-keluarga dari para tawanan bahwa segala kemungkinan telah dilakukan untuk membawa pulang orang yang mereka cintai.
Sumber: Al Jazeera
Editor: Reyna
Related Posts

Perihal Donasi Soros Untuk Kampaye Zohran

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa




No Responses