Oleh : Salamuddin Daeng
Publik ramai sudah tau bahwa Pertamina memang menghadapi resiko keuangan yang tidak ringan bahkan cenderung berat. Terutama sekali berasal dari utang Pertamina yang sekarang mencapai 809 triliun rupiah, peringkat sebagian utang pertamina sudah menurun.
Ada beberapa hal yang membuat pertamina akan menghadapi risiko keuangan diantaranya ;
1) Banyaknya proyek proyek Pertamina yang dibiayai dengan utang dalam mata uang asing terutama global bond.
2) Adanya depresiasi mata uang rupiah dan stabilitas harga minyak mentah yang kurang terprediksi dengan baik.
3) Ada masalah geopolitik seperti perang Rusia Ukraina yang menggangu proyek strategis seperti proyek kilang Tuban dll.
Namun keputusan membentuk direktorat menanjemen resiko harus dipersiapkan secara matang dan jangan terburu buru. Karena ini adalah direktorat strategis. Bayangkan nanti semua orang harus melapor dan seijin direktur risiko jika mengambil utang, merencanakan proyek, pelaksanaannya dan evaluasi proyek nya. Ini tentu suda mengambil separuh peran direktur utama.
Selain itu direktorat risiko akan merekrut ratusan orang untuk seluruh holding sub holding yang akan menjabat sebagai Dirut, Wadirut, Dewan Komisaris, Komisaris, dan jabatan tinggi lainnya dalam direktorat tersebut. Ini tentu harus diseleksi dengan cermat agar nanti lembaga ini mempuni.
Selain itu juga direktorat baru pasti memerlukan dana yang besar karena adanya jabatan tinggi baru dan fasilitas lainnya dalam jabatan tersebut. Semuanya harus direncanakan dengan baik.
Aspek politik yang juga harus diperhitungkan adalah pemerintahan sedang dalam transisi. Prabowo-Gibran Presiden dan Wakil Presiden terpilih pasti memperhatikan dengan cermat perkembangan Pertamina. Karena Pertamina memiliki ikatan sangat kuat dengan APBN yakni subsidi dan kompensasi yang mendekati 500 an triliun.
Jadi jika direktorat ini benar dibentuk nantinya, tentu saja Prabowo Gibran akan memberikan perhatian, sebab ini sangat berkaitan dengan ketahanan energi, ketahanan nasional, ketahanan APBN dan keselamatan rakyat ke depan. Jadi ojo kesusu, ini harus alon alon alon asal kelakon dan menunggu petunjuk.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (5) : Pelopor Swasembada Pangan Yang Diakui Dunia

Komisi Reformasi Polri Dan Bayang-Bayang Listyo Syndrome

Dusta Yang Ingin Dimediasi

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya



No Responses