SURABAYA – Jika biasanya reuni hanya dilaksanakan oleh alumni dari satu departemen, alumni ITS angkatan 1993 justru melibatkan satu angkatan dari seluruh departemen. Dalam Reuni 30 Tahun Angkatan 1993 ini, alumni Angkatan 1993 juga menyerahkan donasi untuk Dana Abadi ITS senilai lebih dari Rp 50.001.1993, di Platinum Hotel Surabaya, Minggu (21/01).
Angkatan 1993 ITS mengadakan reuni ke-30 tahun, yang merupakan acara reuni akbar pertama yang digelar untuk seluruh jurusan dalam satu Angkatan. “Oktober tahun lalu mendatangkan sekitar 750 alumni di Graha ITS. Dari kegiatan tersebut, kita mengumpulkan dana sekitar 1,3 miliar rupiah,” terang Prof. Dr. Harus Laksana Guntur ST., M.Eng., Ketua Pelaksana Reuni 1993. Sejumlah 50.001.993 juta rupiah dari dana tersebut digunakan untuk mendukung program Prasasti Dana Abadi ITS, sehingga dapat mengabadikan nama angkatan mereka di sisi gedung Rektorat. Sengaja bikin angka cantik agar mudah diingat dan bisa dikenang.
“Kami semua ini kan lahir dari ibu yang luhur ITS, jadi paling tidak kami berkontribusi ke almamater dalam bentuk dana. Ya memang kami juga masih tahun 2023 kemarin berkumpul dan bisa mengumpulkan begitu banyak dana untuk serangkaian acara dan kebetulan ada sisa yang bisa kami sumbangkan untuk almamater,” terang Reny Widya Lestari, bendahara angkatan 1993.
Sebelum acara pembubaran panitia pada Minggu (21/01), alumni ITS angkatan 1993 telah melakukan serangkaian kegiatan reuni sejak Maret tahun lalu. Diantaranya buka puasa bersama mahasiswa ITS, bakti sosial donor darah, cooking class, berbagi dengan yatim-piatu, proyek galeri untuk produk sepatu di Tambak Oso Wilangun yang mana lurahnya juga alumnus angkatan 1993, serta webinar series yang mengundang alumni 1993 yang menjadi direktur di BUMN.
“Untuk kegiatan reuni sendiri menghabiskan dana 650 juta rupiah dan menyisakan 300 juta untuk Paguyuban ITS 1993. Kita mulai dari berbagi untuk teman-teman yang meninggal, kita beri santunan,” papar Harus. Paguyuban ini dimaksudkan untuk membantu alumni angkatan 1993 yang tidak bernasib baik. Seperti alumni yang sakit atau yang anaknya membutuhkan beasiswa.
Menurut Harus, Dana Abadi kemarin hanya sebagai stimulus, sehingga nilainya kecil. Ia berharap dari stimulus tersebut dapat merangsang angkatan 1993 dari jurusan lain untuk turut serta. “Kalau bisa kontribusi kita meningkat jadi 500 juta sampai 1 miliar lah ke depannya,” tambah alumnus Teknik Mesin ITS tersebut. Harus berharap agar paguyuban ini ke depan makin besar, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh alumni angkatan 1993 dan keluarganya. “Semuanya kalau bisa tergabung dalam paguyuban ini bisa guyub rukun dan memberi manfaat untuk teman-teman sendiri,” pungkasnya.
Reny menambahkan agar ITS dapat mendidik pengusaha-pengusaha di ITS untuk bisa lebih bisa berkelas dunia dan memberikan kontribusi kepada ITS. “Bagaimanapun, ITS ini institusi pendidikan yang menurut saya punya pengaruh di masyarakat. Sehingga alumninya diharapakan bisa berkontribusi lebih, entah sebagai pengusaha, sebagai teknokrat, atau lainnya. Serta memberikan pemikiran-pemikiran yang cerdas, dan bermanfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia,” tandasnya.
Direktur Lembaga Pengelolan Dana Abadi (LPDA) ITS, Machsus menyampaikan apresiasi kepada pada donatur yang telah menyampaikan wakaf atau donasinya melalui Dana Abadi ITS. Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Umum IKA ITS PW Jatim itu juga menginformasikan bahwa hasil dari pengembangan dana abadi ITS sudah dimanfaatkan untuk kegiatan tridharma perguruan tinggi, berupa Program Beasiswa Dana Abadi ITS sejak tahun 2021. Dan, hingga 31 Desember 2023, telah disalurkan beasiswa dana abadi ITS sebesar Rp. 2,4 Miliar untuk 294 mahasiswa.
Mengakhiri sambutannya, pria asli Madura itu juga mendo’akan agar wakaf atau donasi dari alumni terhadap almamaternya, yang juga tercatat dan terupdate di laman danaabadi.its.ac.id/ itu menjadi amal jariyah bagi yang bersangkutan dan insyaAllah pahalanya akan terus mengalir.
Editor: Reyna
Related Posts

Sri Radjasa: Reformasi Polri Setengah hati, Sekadar Perbaikan Kosmetik

Modus Ala Jokowi

Trump: “Bukan Masalah Pertanyaanmu, Tapi Sikapmu, Kamu Adalah Wartawan Yang Parah”

Teguran Presiden di Ruang Tertutup: Mahfud MD Ungkap Instruksi Keras kepada Kapolri dan Panglima TNI

Orang Jawa Sebagai “Bani Jawi” Adalah Keturunan Nabi Ismail: Perspektif Prof. Menachem Ali

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia

Novel “Imperium Tiga Samudara” (15) – Operation Floodgate

Habib Umar Alhamid: Prabowo Sebaiknya Dukung Habis Gerakan Purbaya, Biarkan Beliau Bekerja!

Keberpihakan Komisi Reformasi POLRI

RRT Tolak Usul Mediasi Dengan Jokowi di Kasus Tuduhan Ijazah Palsu




No Responses