Perubahan iklim global dan perlunya pembatasan emisi nol, segera!!

Perubahan iklim global dan perlunya pembatasan emisi nol, segera!!

Oleh: Reyna Dewi

Perubahan iklim menjadi tantangan global yang semakin mendesak. Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca telah menyebabkan cuaca ekstrem, naiknya permukaan laut, dan kerusakan ekosistem. Salah satu solusi utama adalah beralih ke energi bersih, seperti tenaga surya, angin, dan hidro, yang mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Investasi dalam teknologi hijau dan kebijakan ramah lingkungan sangat penting untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan melindungi planet ini untuk generasi mendatang.

Perubahan iklim adalah fenomena yang disebabkan oleh peningkatan suhu global akibat aktivitas manusia, terutama emisi gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan industri. Dampaknya terhadap kehidupan sangat luas dan mencakup:

Cuaca Ekstrem: Peningkatan suhu global menyebabkan cuaca yang lebih ekstrem, seperti gelombang panas, badai tropis yang lebih kuat, dan curah hujan yang tidak menentu. Hal ini mengancam ketahanan pangan, kesehatan, dan infrastruktur.

Peningkatan Permukaan Laut: Es di kutub mencair, menyebabkan naiknya permukaan laut. Ini mengancam wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, yang dapat tenggelam dan mengakibatkan kehilangan habitat, tempat tinggal, dan sumber daya.

Kehilangan Biodiversitas: Perubahan suhu dan pola cuaca memengaruhi ekosistem, mengancam banyak spesies dengan mengubah habitat mereka. Banyak spesies terancam punah, yang merusak keseimbangan alam.

Gangguan Pangan dan Air: Perubahan iklim mempengaruhi hasil pertanian dengan mengubah musim tanam dan meningkatkan ketidakpastian curah hujan. Kekeringan atau banjir ekstrem dapat mempengaruhi pasokan air bersih dan pangan, yang berdampak pada ketahanan pangan global.

Kesehatan Manusia: Cuaca ekstrem dan polusi udara yang meningkat akibat pembakaran bahan bakar fosil berdampak pada kesehatan, seperti meningkatkan kasus penyakit pernapasan, stroke, dan masalah jantung.

Ketidaksetaraan Sosial: Negara berkembang yang memiliki sumber daya terbatas akan lebih terpengaruh, menciptakan ketidaksetaraan dalam dampak perubahan iklim. Orang miskin lebih rentan terhadap bencana alam dan kehilangan mata pencaharian.

Untuk menghadapi perubahan iklim, diperlukan tindakan global yang melibatkan pengurangan emisi karbon, penggunaan energi terbarukan, dan perubahan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Tanpa upaya serius, dampaknya akan semakin memperburuk kualitas hidup dan stabilitas ekosistem di seluruh dunia.

Pembatasan Emisi Nol (Net Zero) di COP29

Pada COP29, yang merupakan bagian dari rangkaian konferensi perubahan iklim yang digelar oleh PBB, pembahasan mengenai target “Net Zero” atau nol emisi karbon menjadi salah satu agenda utama. Konsep “Net Zero” mengacu pada pencapaian keseimbangan antara jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer dan jumlah yang diserap atau dihapuskan. Artinya, emisi yang dihasilkan oleh aktivitas manusia harus sebanding dengan upaya penyerapan atau pengurangan emisi melalui teknologi atau inisiatif alam.

Tujuan dari Pembatasan Emisi Nol:

Menanggulangi Pemanasan Global: Menurunkan suhu rata-rata global untuk mencegah dampak perubahan iklim yang lebih parah, seperti bencana alam ekstrem, kekeringan, dan kerusakan ekosistem.

Mencegah Kerusakan Ekosistem: Banyak negara dan ilmuwan memperingatkan bahwa tanpa tindakan signifikan untuk menurunkan emisi, berbagai ekosistem penting akan mengalami kerusakan permanen.

Transisi ke Energi Bersih: Peralihan dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidro, yang dapat menghasilkan energi tanpa emisi karbon.
Inovasi Teknologi Hijau: Mendorong pengembangan dan implementasi teknologi yang dapat menangkap dan mengurangi emisi karbon (carbon capture and storage) atau yang bisa mengurangi dampak lingkungan secara signifikan.

Tantangan yang Dihadapi:

Komitmen dan Implementasi: Beberapa negara, terutama yang bergantung pada energi fosil, menghadapi tantangan besar dalam melakukan transisi menuju ekonomi rendah karbon. Mereka membutuhkan dukungan finansial dan teknologi untuk beralih ke energi bersih.

Pendanaan untuk Negara Berkembang: Negara-negara yang kurang berkembang sering kali tidak memiliki sumber daya untuk mengimplementasikan solusi ramah lingkungan, sehingga mereka membutuhkan pembiayaan dan bantuan teknis dari negara-negara maju.
Transisi Ekonomi: Proses menuju nol emisi akan melibatkan perubahan besar dalam industri, transportasi, pertanian, dan infrastruktur, yang memerlukan waktu dan perencanaan yang matang.
Harapan dari COP29:

COP29 diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang lebih konkret dan ambisius untuk mencapai target Net Zero. Hal ini mencakup pengurangan emisi gas rumah kaca secara signifikan, memastikan negara maju memberikan pendanaan yang cukup bagi negara berkembang, dan mendorong inovasi dalam teknologi yang mendukung pengurangan emisi secara global.

Pembatasan emisi nol merupakan langkah krusial untuk mengatasi perubahan iklim, dan COP29 menjadi momen penting dalam mewujudkan komitmen global untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K