Oleh: Daniel Muhammad Rosyid
Pilkada Langsung oleh koran TEMPO diusulkan diubah karena sarat politik uang. Lebih baik kepala daerah dipilih oleh DPRD.
TEMPO tidak mendesak agar Pilpres dipilih oleh MPR. Pilpres langsung jelas jauh lebih mahal dan memecah belah bangsa menjadi cebong, kampret dan kadrun.
Pemilu 2024 berbiaya Rp. 72T melahirkan Ketua KPU cacat moral, Ketua MK pelanggar etika serius, dan tuduhan kecurangan TSM.
UUD45 menempatkan Pilpres sebagai urusan fardlu kifayah oleh 1000 anggota MPR dengan musyawarah bil hikmah untuk memilih mandataris MPR pelaksana GBHN
Sedang UUD2002 menempatkan Pilpres urusan fardlu ‘ain oleh 160 juta pemilih yang tersebar di 800 ribuan TPS dengan asal coblos kertas suara untuk memilih presiden petugas partai yang melaksanakan agenda partai.
Prabowo sebagai presiden terpilih menyebut Pilpres itu mahal, brutal dan melelahkan. Saya menyebutnya ‘mbelgedhes bel geduwel beh’.
Anggaran Pemilu 2029 lebih baik dialihkan untuk makan siang bergizi.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri



No Responses