Politik Dalam Kebakaran LA

Politik Dalam Kebakaran LA

Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

Ahmad Cholis Hamzah

Saya pernah berkunjung ke California Amerika Serikat mampir di kampus Stanford University, melihat kawasan air terjun Yosemite yang terkenal dan menyusuri jalan-jalan di Los Angeles sampai ke kawasan Malibu, Hollywood dan Beverly Hill melihat rumah-rumah mewah milik para selebriti Amerika Serikat yag harganya dari Rp 60 milyar s/d Rp 1 trilliun lebih. Beberapa kawasan yang saya lihat itu sekarang banyak yang menjadi abu karena kebakaran hebat yang melanda California dan LA itu. Sampai saat saya menulis artikel ini angin kencang Anna masih menyapu kawasan dan dikhawatirkan akan memperluas kebakaran di wilayah-wilayah lain.

Los Angeles California terus bergulat dengan kebakaran hutan yang terjadi pada 7 Januari. Kebakaran hutan, yang telah menewaskan 24 orang, menghadirkan berbagai tantangan bagi pihak berwenang dan petugas pemadam kebakaran yang mencoba memadamkannya. Kebakaran telah membakar 16.300 hektar (40.300 hektar) dan menghancurkan lebih dari 12.300 bangunan, menurut Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (Cal Fire). Tiga api masih aktif menyala, menurut Cal Fire. Kebakaran pertama dan terbesar, yang menyala di Pacific Palisades, berada pada containment atau penahanan 13 persen, kata Cal Fire. Kebakaran Eaton, yang mempengaruhi Altadena, 27 persen terkendali. Kebakaran Hurst 89 persen terkendali.

Containment is Istilah yang digunakan petugas pemadam kebakaran untuk menunjukkan seberapa banyak garis kontrol yang telah ditempatkan di sekitar api, yang kemudian memungkinkan petugas pemadam kebakaran – setidaknya secara teori – untuk menahan penyebarannya.

Berbagai tanggapan masyarakat dunia ada yang menghubungkan kejadian kebakaran hebat itu dengan hukuman Tuhan kepada Amerika Serikat karena telah membantu Israel melakukan pembunuhan masal atau genosida terhadap bangsa Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Video yang viral menunjukkan “hukum karma” kepada bintang film AS. James Woods, seorang aktor Amerika, telah menghadapi reaksi yang signifikan karena penggunaan tagar #KillThemAll mengacu pada tindakan militer Israel di Gaza. Pada Oktober 2023, dia memposting di X (sebelumnya Twitter): “Bom saja orang-orang biadab yang melakukan ini kembali ke Zaman Batu. Tidak ada area abu-abu. Bunuh mereka semua.” Dia kemudian menegaskan kembali sentimen ini: “Tidak ada gencatan senjata, tidak ada kompromi, tidak ada pengampunan. #KillThemAll.” Pernyataan-pernyataan itu dikritik secara luas karena mempromosikan kekerasan terhadap warga Palestina. Kontroversi meningkat ketika rumah Woods di Los Angeles hancur dalam kebakaran hutan. Selama wawancara CNN, dia mengungkapkan kesedihan yang mendalam atas kehilangannya, dengan mengatakan, “Suatu hari Anda berada di kolam renang, dan keesokan harinya itu hilang.”

Ada juga yang menyebutkan hukuman Tuhan dalam bentuk kebakaran itu muncul setelah insiden terjadi di Golden Globe Awards 2025 pada hari Minggu, 5 Januari di Beverly Hilton. Komedian Nikki Glaser, yang menjadi pembawa acara Penghargaan Golden Globe Tahunan ke-82 merefleksikan kurangnya pengakuan akan Tuhan selama pidato penerimaan dari pemenang di tengah pertunjukan. Glaser melakukan penistaan pada Tuhan dalam acara itu.

Insiden mengerikan yang menimpa California dan Los Angeles itu juga tak luput dari persoalan politik.

Beberapa orang di sosial media telah menghubungkan kejadian kebakaran ini dengan kenyataan bahwa kesulitan untuk memadamkan api itu dikarenakan adanya fakta bahwa pemadam departemen kebakaran Los Angeles telah menyumbangkan peralatan ke Ukraina pada Maret tahun 2022. Klaim itu diperkuat Departemen Pemadam Kebakaran Kabupaten Los Angeles (LACFD) mengumumkan menyumbangkan kelebihan peralatan untuk membantu proxy AS yaitu Ukraina berperang melawan Rusia. Peralatan surplus termasuk “selang, nozel, helm, pelindung tubuh, dan peralatan pelindung diri lainnya.” Banyak kritikan ditujukan kepada pemerintah Joe Biden kenapa menggelontorkan milyaran dolar AS atas beban pembayar pajak kepada Ukraina – termasuk peralatan pemadam kebakaran itu – tapi menelantarkan kepentingan rakyat AS sendiri termasuk insiden kebakaran ini.

Selain itu upaya penyelamatan di Palisades terhambat mendapatkan kritikan publik karena ternyata hydrant air dikawasan itu tidak berfungsi dan tangki-tangki air yang ada di kawasan kebakaran tidak ada airnya – alias kosong.

Presiden terpilih Donald Trump tidak menyia-nyiakan melakukan manuver politik lewat postiungannya di media sosial menyalahkan para pemimpin negara bagian dan menyerukan Gubernur California Gavin Newsom – yang berasal dari Partai Demokrat untuk mengundurkan diri.
Trump menuduh Newsom memprioritaskan kebijakan lingkungan daripada keselamatan publik, dan mengklaim bahwa FEMA (The Federal Emergency Management Agency) kekurangan dana untuk menanggapi krisis. Newsom dan pejabat publik serta pakar lainnya menolak tuduhan politik dari Trump.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K