JAKARTA – Presidium Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) melakukan aksi perdana GPKR di depan Gedung Wakil Rakyat pada Selasa, 19 Maret 2024, pukul 14.00 sd pukul 16.30 WIB. Ribuan massa hadir pada aksi tersebut.
Perwakilan Fraksi PKS dan Fraksi PKB turut hadir menemui massa aksi dan memberi orasi positif atas aspirasi yang disampaikan GPKR.
Presidium GPKR juga diterima oleh Fraksi PDI Perjuangan di Sekretariat Fraksi.
Dalam keterangan tertulis, GPKR menyatakan bahwa aksi perdana tersebut merupakan awal dari perjuangan GPKR untuk menegakkan kedaulatan rakyat yang telah runtuh dan diruntuhkan, rusak dan dirusakkan oleh Rejim Presiden Joko Widodo selama hampir sepuluh tahun dari kekuasaannya.
“Selama itu Presiden menampilkan kezaliman dengan mengakumulasi kekuasaan demi kekuasaan, bahkan cenderung melestarikan kekuasaannya itu dalam politik dinasti,” katanya.
Menurut GPKR, puncak dari kezaliman itu adalah keterlibatannya secara nyata dan kasat mata dalam merekayasa Pemilu/Pilpres Curang untuk memenangkan Partai/Paslon tertentu secara inkonstitusional.
Hal demikian, katanya, adalah bentuk dari kejahatan konstitusional yang tidak dapat dibenarkan dan ditoleransi. Kejahatan konstitusional ini jika dibiarkan sangat potensial meruntuhkan negara dan bangsa Indonesia tercinta.
“Maka oleh karena itu, GPKR akan terus berjuang untuk memotong akar tunjang dan sumber dari semua sumber permasalahan bangsa dan negara yaitu Presiden Joko Widodo sendiri. Maka ia harus mundur atau dimundurkan. GPKR tetap mendesak fraksi-fraksi dan DPR-RI menggunakan Hak Angket sehingga semua masalah menjadi terbuka. GPKR menyesalkan Fraksi-Fraksi DPR-RI yang menolak yang dapat dinilai sebagai upaya menutup-nutupi kebatilan,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, GPKR juga akan menggelar aksi-aksi yang lebih besar, baik di Ibu Kota Jakarta maupun di daerah-daerah sampai Tuntutan Tegaknya Kedaulatan Rakyat menjadi nyata.
GPKR menyerukan segenap rakyat Indonesia untuk bergabung dalam perjuangan panjang untuk rakyat berdaulat, rakyat selamat, rakyat sejahtera dunia-akhirat.Perjuangan ini tiada titik berhenti.
Presidium GPKR terdiri dari tokoh-tokoh yang peduli akan naisib bangsa dan negara. Mereka antara lain: Abdullah Hehamahua, Dr, MM, Didin S Damanhuri, Prof, Dr., Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn), Hafid Abbas, Prof, Dr., M. Din Syamsuddin, Prof, Dr., Oegroseno, Komjen Pol (Purn), Paulus Januar, Dr, drg, MSi, CMC, Rochmat Wahab, Prof. Dr. dan Sabriati Aziz, Dr.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Anton Permana : Pemko Payakumbuh Harus Hormati Hukum Adat Nagari

Ide Prof. Jimly Asshiddiqie Akan Melakukan Amandemen ke 5 UUD NRI 1945 Dapat Orderan Darimana Lagi

Rismon Dan Tifauzia Cabut Surat Kuasa Ahmad Khozinudin dkk

Tidak Terbukti Ada Unsur Korupsi, Hakim Ketua Sunoto: Eks Dirut ASDP Seharusnya Divonis Lepas

Putusan Tidak Adil Untuk Ira ASDP, Ahmadie Thaha: Hakim Logika Dengkul

Ira Harus Bebas Demi Hukum: Suara Ferry Irwandi yang Mengguncang Logika Penegakan Korupsi

Komisi Reformasi Polri Dan Bayang-Bayang Listyo Syndrome

Thrifting: Fenomena Baru Yang Kini Jadi Sorotan DPR dan Menteri Keuangan

Sri Radjasa: Reformasi Polri Setengah hati, Sekadar Perbaikan Kosmetik

Modus Ala Jokowi


No Responses