Oleh: Soegianto, Fakultas Sain dan Teknologi UNAIR

Kode Genesis • Masuknya Sang Penguasa Kegelapan • Orang-orang Bunga
Pendahuluan
Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan agama sepakat bahwa kosmos bergerak dari keadaan kekosongan menuju keberadaan materi. Namun, ilmu pengetahuan memiliki sedikit penjelasan tentang transisi misterius ini, dan sebagian besar spekulatif. Bahkan, para ilmuwan terpecah tentang apakah materi diciptakan sekaligus atau terus diciptakan. Sebaliknya, ada kesepakatan luar biasa di antara para pendeta inisiasi dunia kuno. Ajaran rahasia mereka dikodekan dalam teks-teks suci dari agama-agama besar dunia. Dalam bab ini, kita akan melihat bagaimana sejarah rahasia penciptaan dikodekan dalam Kitab Kejadian, dan bagaimana beberapa frase yang terlalu akrab dapat dibuka untuk mengungkapkan dunia-dunia baru yang luar biasa dari pemikiran dan imajinasi. Kita juga akan melihat bahwa sejarah rahasia ini selaras dengan ajaran rahasia dari agama-agama lain.
Materi dan Kehidupan
Pada awalnya, dari kehampaan muncul materi yang lebih halus dan lebih lembut dari cahaya, kemudian gas yang sangat halus. Jika mata manusia bisa melihat pada awal mula sejarah, ia akan melihat kabut kosmik yang luas. Gas atau kabut ini adalah Ibu dari Segala Makhluk, membawa segala sesuatu yang diperlukan untuk penciptaan kehidupan. Dewi Ibu, sebagaimana ia kadang-kadang disebut, akan bertransformasi sepanjang sejarah ini dan mengasumsikan banyak bentuk yang berbeda dan nama yang berbeda, tetapi untuk saat ini “bumi tidak berbentuk dan kosong”.
Kejatuhan Pertama
Sejarah mengalami pembalikan besar pertama. Narasi Alkitab melanjutkan: “Kegelapan meliputi permukaan samudera raya.” Dari kekosongan, keluar sebuah cahaya yang sangat halus dan halus. Kemudian muncul gas yang sangat halus, yang disebut sebagai “ibu dari semua kehidupan.” Kemudian datanglah kekacauan besar, yang diikuti oleh proses penciptaan.
Adam, Hawa, dan Ular
Kisah Adam, Hawa, dan ular oleh Masaccio menggambarkan transisi dari kehidupan nabati ke kehidupan hewan yang ditandai dengan penderitaan. Dalam Kitab Kejadian, ditekankan aspek penderitaan ini dengan ungkapan yang sangat mendalam: “Kepada wanita itu, Ia berfirman: Aku akan memperbanyak kesakitanmu waktu mengandung; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu.” Kepada Adam, Ia berkata: “Terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu.” Peristiwa Kejatuhan ini menandai bahwa manusia harus menderita, berjuang, dan mati.
Transisi dari Nabati ke Hewan
Tersembunyi dalam bahasa kuno ini adalah kebenaran yang diakui oleh ilmu pengetahuan modern. Tanaman bereproduksi dengan cara yang disebut parthenogenesis, di mana bagian dari tanaman jatuh dan tumbuh menjadi tanaman baru. Tanaman baru ini merupakan kelanjutan dari tanaman lama, yang dengan demikian dalam arti tertentu tidak mati. Evolusi kehidupan hewan dan metode reproduksi yang khas – seks – membawa kematian bersamanya. Sejak rasa lapar dan keinginan dirasakan, begitu pula ketidakpuasan, frustrasi, kesedihan, dan ketakutan.
Loki, Setan yang Memikat
Loki, setara dengan Lucifer dalam mitologi Norse, biasanya digambarkan sebagai dewa yang indah dan berapi-api tetapi juga jahat, cerdik, dan licik. Siapakah yang menggoda Hawa? Siapakah ular yang mengobarkan dunia dengan keinginan? Kita mungkin merasa kita tahu jawabannya, tetapi sebenarnya pemahaman kita masih sangat dasar. Para pemimpin spiritual kita telah menjaga kita pada tingkat pemahaman yang sangat dasar.
Ajaran Rahasia dalam Kitab Kejadian
Kita melihat dalam bab sebelumnya bagaimana Gereja telah menutupi akar astronomisnya, bagaimana awal Kitab Kejadian menyimpan cerita-cerita tentang dewa-dewa planet yang kita kenal dari agama-agama lain yang lebih “primitif”. Saat kita masuk lebih dalam ke kisah Genesis, kita bisa melihat lagi bagaimana penyamaran ini dilakukan. Sejarah rahasia ini selaras dengan ajaran rahasia dari agama-agama lain, yang menunjukkan bahwa kisah Kejatuhan adalah gambaran evolusi manusia dari kesadaran tumbuhan ke kesadaran hewan.
Perbedaan dan Gap dengan Ilmu Pengetahuan Modern
Perbedaan utama antara pandangan yang diuraikan dalam bab ini dengan pandangan ilmu pengetahuan modern adalah fokus pada kesadaran dan interpretasi spiritual dari peristiwa-peristiwa kosmik dan biologis.
Penciptaan Materi:
Ilmu pengetahuan modern berusaha menjelaskan penciptaan materi melalui teori-teori seperti Big Bang, yang menyatakan bahwa alam semesta berkembang dari titik singularitas yang sangat panas dan padat. Sebaliknya, pandangan mistik yang diuraikan dalam bab ini menggambarkan penciptaan materi sebagai proses bertahap dari kehampaan melalui gas kosmik yang sangat halus, dengan dimensi spiritual yang mendalam.
Transisi dari Nabati ke Hewan:
Dalam pandangan modern, evolusi kehidupan dari tanaman ke hewan dijelaskan melalui teori seleksi alam dan genetika. Pandangan mistik melihat transisi ini sebagai perubahan dari kesadaran tumbuhan yang lebih tenang dan abadi ke kesadaran hewan yang penuh hasrat dan penderitaan, mencerminkan narasi spiritual tentang kejatuhan manusia.
Makna Penderitaan:
Ilmu pengetahuan modern melihat penderitaan dan kematian sebagai konsekuensi alami dari proses evolusi dan biologi. Sebaliknya, pandangan yang diuraikan dalam bab ini melihat penderitaan sebagai bagian dari kejatuhan spiritual, di mana manusia harus menghadapi konsekuensi dari pilihan mereka dan proses belajar spiritual.
Makhluk Mitologi dan Penguasa Kegelapan:
Dalam narasi modern, mitologi tentang makhluk seperti Loki atau Lucifer dianggap sebagai cerita-cerita budaya tanpa basis ilmiah. Namun, pandangan mistik melihat makhluk-makhluk ini sebagai simbol dari kekuatan spiritual dan moral yang nyata, yang mempengaruhi perjalanan spiritual manusia.
Analisa
Bab ini mengajak kita untuk melihat bagaimana sejarah rahasia penciptaan dan Kejatuhan dikodekan dalam Kitab Kejadian. Ini menekankan bahwa narasi Kitab Kejadian bukan hanya cerita evolusi manusia dari perspektif ilmiah, tetapi juga pengalaman subjektif tentang bagaimana rasanya bagi manusia untuk berevolusi. Kisah ini menggambarkan formasi tulang belakang dan sistem saraf pusat yang khas dari hewan dan bagaimana ini tetap dalam bawah sadar kolektif manusia. Ajaran rahasia ini menunjukkan pandangan yang berbeda dari realitas, yang mungkin tidak selalu bertentangan dengan pandangan ilmiah tetapi menawarkan perspektif yang berbeda dan lebih dalam.
Melalui perbandingan ini, kita dapat memahami bagaimana pandangan kuno dan mistik tentang penciptaan dan evolusi memberikan dimensi tambahan pada pemahaman kita tentang dunia, yang seringkali hilang dalam pandangan materialistik dan mekanistik dari ilmu pengetahuan modern.
Baca Juga:
Resume Buku “The Secret History of the World” Bab 2: Sebuah Jalan Singkat di Hutan Kuno
EDITOR: REYNA
Related Posts

Sri Radjasa: Reformasi Polri Setengah hati, Sekadar Perbaikan Kosmetik

Modus Ala Jokowi

Trump: “Bukan Masalah Pertanyaanmu, Tapi Sikapmu, Kamu Adalah Wartawan Yang Parah”

Teguran Presiden di Ruang Tertutup: Mahfud MD Ungkap Instruksi Keras kepada Kapolri dan Panglima TNI

Orang Jawa Sebagai “Bani Jawi” Adalah Keturunan Nabi Ismail: Perspektif Prof. Menachem Ali

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia

Novel “Imperium Tiga Samudara” (15) – Operation Floodgate

Habib Umar Alhamid: Prabowo Sebaiknya Dukung Habis Gerakan Purbaya, Biarkan Beliau Bekerja!

Keberpihakan Komisi Reformasi POLRI

RRT Tolak Usul Mediasi Dengan Jokowi di Kasus Tuduhan Ijazah Palsu


No Responses