Ridwan Hisjam: KOSGORO Harus Kembali pada Fitrohnya, Urus Koperasi

Ridwan Hisjam: KOSGORO Harus Kembali pada Fitrohnya, Urus Koperasi
Ridwan Hisjam, Politisi Senior Partai Golkar

JAKARTA – Politisi senior Partai Golkar yang juga Ketua Dewan Pembina Padepokan Kosgoro 57 Ridwan Hisjam memberi masukan kepada Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) KOSGORO di bawah kepemimpinan Hayono Isman yang bakal menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke XII di Jakarta, 30 Mei 2025.

Ridwan menyambut baik dilaksanakannya Mubes KOSGORO sebagai sebuah penyegaran organisasi. Ia berharap melalui Mubes ini bisa melahirkan pemimpin yang sanggup bekerja memperjuangkan apa yang menjadi cita-cita Mas Isman pendiri KOSGORO, ayah dari Hayono Isman.

“Saya juga berharap KOSGORO tetap berada pada khitohnya yakni menjadi organisasi kemasyarakatan yang bergerak dibidang sosial ekonomi kerakyatan melalui koperasinya,” ujar Ridwan Hisjam dalam keterangan resminya, Selasa (27/5).

Ridwan bercerita, KOSGORO lahir pada tanggal 10 November 1957 di Surabaya sebagai sebuah koperasi, yaitu Koperasi Simpan Pinjam Gotong-Royong, yang kemudian berkembang menjadi Koperasi Serba Usaha Gotong-Royong, dan merupakan kelanjutan dari usaha kolektif para pemuda pejuang yang aktif dalam Perang Kemerdekaan 1945-1950.

“KOSGORO ini awalnya merupakan Koperasi Simpan pinjam Gotong Royong, yang memang fokus pada persoalan ekonomi rakyat dengan pendirian koperasi,” jelasnya.

Pada tahun 1970 KOSGORO ini semakin berkembang, bertambah banyak anggotannya. KOSGORO pun berubah menjadi Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO) yang merupakan salah satu KINO (Kelompok Induk Organisasi), disamping SOKSI dan MKGR, dan akhirnya melahirkan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber GOLKAR).

“Kino-kino tersebut pada tahun 1970 mengeluarkan keputusan bersama untuk ikut menjadi peserta pemilihan umum melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya (Golkar),” terang Ridwan.

Ridwan Hisjam menjelaskan KOSGORO sebagai organisasi yang melahirkan Golkar lahir dari dari gerakan ekonomi koperasi yang digawangi Mas Isman Komandan TRIP (Tentara RI Pelajar) ex Brigade 17 Wilayah Jawa Timur), dan dalam perjalanannya KOSGORO akhirnya pecah menjadi dua. Tepatnya pasca Reformasi.

Pada tahun 2001, lahirlah KOSGORO 1957 yang dipimpin Agung Laksono. Agung menginginkan agar KOSGORO tetap aktif dalam persoalan politik, karena bagaimanapun organisasi ini yang melahirkan Golkar. Untuk itu agar menjadi pembeda diberi tambahan KOSGORO 1957.

“Saya harap KOSGORO di bawah kepemimpinan Hayono Isman ini tetap fokus pada persoalan ekonomi dengan penguatan koperasinya. Biarlah yang urusan politiknya nanti KOSGORO 1957 yang sekarang dipimpin Dave Laksono putra Agung Laksono,” terang RH

Ridwan menjelaskan KOSGORO dan KOSGORO 1957 memiliki sebuah gerakan yang berbeda. Demikian juga Padepokan KOSGORO 57 yang aktif bergerak dibidang KEBUDAYAAN. “Meski ketiganya ini berbeda nama, kita tetap berpegang teguh pada Tri Dharma KOSGORO, yaitu: Pengabdian; Kerakyatan; Solidaritas,” terangnya.

Ridwan menjelaskan, mengapa KOSGORO harus kembali ke khittah berdirinya yaitu KOPERASI karena koperasi adalah Soko Gurunya Bangsa. Bahkan kata Ridwan, Sukarno pun sangat memuji dan setuju pola ekonomi yang dikembangkan dengan sistem koperasi.

“Seperti yang Sukarno bilang: Rakyat tidak boleh menjadi jongos dalam perekonomian. Maka koperasi harus dijadikan alat emansipasi ekonomi rakyat,” terang Ridwan.

Lebih lanjut, Ridwan menuturkan, Presiden Prabowo Subianto yang awalnya merupakan kader Golkar juga tengah membentuk Koperasi Desa Merah Putih di di seluruh desa di Indonesia. Prabowo yakin dengan sistem koperasi ini, ekonomi Indonesia bisa bangkit, semakin kuat.

“Dengan Koperasi Merah Putih ini bisa menjadi momentum kebangkitan Ekonomi Nasional, dan KOSGORO sudah memulainya sejak tahun 1957 melalui Koperasi Simpanpinjam dan terbukti anggotanya tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Saya harap KOSGORO bisa kembali ke rohnya,” jelas RH

“KOSGORO fokus pada urusan ekonomi melalui koperasi, satunya lagi KOSGORO 57 fokus pada gerakan politiknya. Sedangkan kita di Padepokan KOSGORO 57 fokus pada kebudayaan,” tandas RH Ketua Dewan Pembina Pimpinan Pusat PADEPOKAN KOSGORO 57.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K