Rp. 28,5 Milyar Uang Nasabah Diduga Ditilep Pengurus BMT Mitra Umat Pekalongan

Rp. 28,5 Milyar Uang Nasabah Diduga Ditilep Pengurus BMT Mitra Umat Pekalongan

PEKALONGAN – Paguyuban Nasabah Korban BMT Mitra Umat Pekalongan membuat surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Nasabah BMT (Baitul Maal wat Tamwil) Mitra Umat Pekalongan yang tergabung dalam Paguyuban Nasabah Korban BMT Mitra Umat Pekalongan, berjumlah kurang lebih 1400 orang.

“Kenapa kami menyebut diri kami dengan istilah “korban”? Karena kami merasa sangat dirugikan oleh tindakan yang telah dilakukan BMT Mitra Umat Pekalongan kepada kami,” kata mereka dalam surat yang menjaid viral.

Mereka mengaku dirugikan hingga Rp 28,5 Milyar rupiah. Tentu saja kecewa, meski sudah dimediasi oleh Walikota, namun uang nasabah belum juga kembali.

BMT Mitra Umat Pekalongan yang beralamat di jalan DR. Wahidin 59 Nayontaansari Pekalongan Timur Kota Pekalongan adalah koperasi yang selama ini dipercaya oleh nasabah untuk menyimpan uang, baik untuk tabungan sehari-hari, tabungan hari raya idul fitri dan idul adha, biaya pendidikan anak-anak kami, maupun untuk keperluan darurat lainnya.

“Namun, menjelang hari raya idul fitri tahun 2024 kemarin, simpanan hari raya kami tidak cair, kami kalut dan sedih karena kami tidak bisa merayakan hari raya idul fitri dengan sepenuh hati. Dan selanjutnya pencairan-pencairan tabungan kami yang lainnyapun menjadi sangat sulit dicairkan. Kondisi ini sangat meresahkan kami, apalagi saat ini kami dihadapkan pada tahun ajaran baru dimana kami butuh dana untuk biaya sekolah anak-anak kami, tapi uang yang kami tabung untuk biaya sekolah anak kami tidak bisa kami ambil. Kami bingung dan frustasi. Kami rakyat kecil yang menabung setiap hari sedikit demi sedikit selama bertahun tahun di BMT Mitra Umat Pekalongan,” ungkap mereka sedih.

“Pengurus BMT Mitra Umat Pekalongan? Kapan uang kami akan dicairkan? Kami merasa bahwa hak-hak kami sebagai nasabah tidak dipenuhi, dan upaya penyelesaian yang dilakukan tidak efektif dan tidak jelas kapan uang kami dikembalikan,” katanya.

Paguyuban korban BMT itu berharap pemerintah turun tangan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa hak-hak mereka sebagai nasabah terlindungi dan uang tabungan kami dapat segera dicairkan.

Mereka menuntut:

(1) Investigasi independen yakni mengevaluasi dan mengaudit BMT Mitra Umat Pekalongan secara menyeluruh untuk memastikan aset-aset BMT masih utuh dan bisa untuk mengembalikan seluruh uang tabungan kami serta memastikan kegiatan operasionalnya sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku,

(2) Mengambil tindakan tegas terhadap pengurus BMT Mitra Umat Pekalongan jika terbukti melakukan penyalahgunaan atau pelanggaran hukum.
(3) Memfasilitasi pencairan/ pengembalian seluruh uang kami yang telah disimpan di BMT Mitra Umat Pekalongan.

“Kami percaya bahwa di bawah kepemimpinan Bapak Presiden, keadilan dan kesejahteraan rakyat akan selalu menjadi prioritas utama. Besar harapan kami, Bapak Presiden dapat memberikan solusi konkret atas permasalahan yang kami hadapi ini.
Atas perhatian dan bantuan Bapak Presiden, kami ucapkan terima kasih,” ungkap mereka.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K