Oleh: Muhammad Chirzin
Subuh adalah waktu yang paling berkah dalam sehari. Rasulullah Saw bersabda, “Dua rakaat sebelum shalat Subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR Muslim).
Dalam waktu Subuh, Allah Swt. menurunkan rahmat dan keberkahan kepada umat-Nya. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu Subuh dengan sebaik-baiknya.
Kolaborasi adalah kunci kesuksesan umat. Ketika kita bekerja sama, kita dapat mencapai tujuan yang lebih besar dan lebih baik. Rasulullah Saw bersabda, “Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar.” (QS Ali Imran: 110).
Dengan kolaborasi, kita dapat menjadi umat yang terbaik dan membawa kebaikan bagi orang lain.
Kepedulian adalah anugerah yang paling berharga dalam Islam. Rasulullah Saw bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ketika kita peduli dengan orang lain, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih harmonis.
Keberkahan adalah hasil dari kolaborasi dan kepedulian. Ketika kita bekerja sama dan peduli dengan orang lain, kita dapat mencapai keberkahan dalam hidup kita. Allah Swt berfirman, “Jika kalian beriman dan bertakwa, maka Allah akan memberikan keberkahan kepada kalian.” (QS. Al-Araf: 96).
Kita dapat melihat bahwa Subuh adalah waktu yang penuh berkah. Kolaborasi dan kepedulian adalah kunci kesuksesan. Keberkahan adalah hasil dari kolaborasi dan kepedulian. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu Subuh dengan sebaik-baiknya, bekerja sama, peduli dengan orang lain, dan mencari keberkahan dalam hidup kita.
Pertanyaan pokoknya: Bagaimana kita dapat menggerakkan umat melalui kolaborasi dan kepedulian?
Apa yang dapat kita lakukan untuk mencapai keberkahan dalam hidup?
Pertama, mulai dari sekarang, kita harus memanfaatkan waktu Subuh dengan sebaik-baiknya.
Kedua, kita harus bekerja sama dan peduli dengan orang lain untuk mencapai kesuksesan dan keberkahan.
Perubahan zaman membuat manusia cenderung ananiyah, egois, tidak peka terhadap kepentingan bersama. Bagaimana cara menggugah mereka agar isiqamah di jalan perjuangan untuk kejayaan umat dan bangsa di saat rakyat mengalami krisis/defidit keteladanan?
Untuk menggugah manusia agar istiqamah di jalan perjuangan untuk kejayaan umat dan bangsa, kita bisa melakukan langkah-langkah berikut.
Mengingatkan manusia akan tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu untuk mencapai keridhaan Allah SWT dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dengan memahami tujuan hidup, manusia akan lebih mudah untuk mengesampingkan kepentingan pribadi dan lebih fokus pada kepentingan bersama.
Memberikan contoh teladan yang baik dari para pemimpin dan tokoh yang telah berjasa bagi umat dan bangsa. Dengan melihat contoh teladan, manusia akan lebih mudah untuk mengikuti jejak mereka dan berjuang untuk kebaikan bersama.
Menggalakkan kegiatan sosial yang dapat meningkatkan kepedulian dan empati terhadap sesama. Dengan melakukan kegiatan sosial, manusia akan lebih mudah untuk memahami kebutuhan dan kesulitan orang lain.
Menyebarkan informasi yang positif dan inspiratif tentang kebaikan dan kejayaan umat dan bangsa. Dengan informasi yang positif, manusia akan lebih mudah untuk terinspirasi dan berjuang untuk kebaikan bersama.
Mengadakan pendidikan karakter yang dapat membentuk kepribadian manusia yang lebih baik, lebih peduli, dan lebih bertanggung jawab. Dengan pendidikan karakter, manusia akan lebih mudah untuk memahami nilai-nilai kebaikan dan kejayaan umat dan bangsa.
Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kejayaan umat dan bangsa. Dengan berpartisipasi, manusia akan lebih mudah untuk merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap kebaikan bersama.
Mengajak manusia untuk berdoa dan munajat kepada Allah Swt agar diberikan kekuatan dan petunjuk untuk istiqamah.
Salah satu seruan Al-Quran untuk kejayaan umat ialah: wa ta’awanu ‘alal birri wattaqwa (al-Maida 2), dan perintah: wa’tashimu bihablillahi jami’sn wala rafarraqu.
Untuk mengimplementasikan seruan Al-Quran wa ta’awanu ‘alal birri wattaqwa (al-Maidah 2) dan perintah wa’tashimu bihablillahi jami’an wala rafarraqu, di dalam suasana Indonesia yang terbelah oleh pilpres ala demokrasi liberal one man one voot, kita bisa melakukan beberapa cara.
Mengedepankan persatuan dan kesatuan di atas perbedaan pilihan politik. Mengingatkan bahwa Indonesia adalah rumah bersama yang harus dijaga dan dipertahankan.
Menggalakkan dialog dan komunikasi antar kelompok yang berbeda pilihan politik. Dengan dialog dan komunikasi, kita dapat memahami perbedaan dan mencari titik temu.
Mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Mengingatkan bahwa kejayaan umat dan bangsa adalah tujuan bersama.
Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan, seperti kegiatan sosial, keagamaan, dan kebudayaan.
Mengedepankan toleransi dan kerukunan antar umat beragama dan antar kelompok masyarakat, dengan mengingatkan bahwa perbedaan adalah rahmat dan kekayaan bangsa.
Menggalakkan pendidikan karakter yang dapat membentuk kepribadian manusia yang lebih baik, lebih peduli, dan lebih bertanggung jawab.
Mengajak untuk bersatu di bawah kepemimpinan nasional yang adil dan berwibawa, yang dapat membawa kejayaan umat dan bangsa.
Dalam konteks Indonesia, kita dapat mengimplementasikan seruan Al-Quran dan perintah Allah Swt dengan cara mengedepankan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa, menggalakkan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan, seperti kegiatan keagamaan, kebudayaan, dan sosial, serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kejayaan umat dan bangsa.
Semoga kita semua bisa mengimplementasikan nilai-nilai kebaikan dan persatuan dalam kehidupan sehari-hari, serta berjuang untuk kejayaan umat dan bangsa!
EDITOR: REYNA
Related Posts

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri

Dukung Revisi PP 50/2022, Ketua Umum APKLI-P: Praktek Tax Planing PPH 0,5% UMKM Puluhan Tahun Dibiarkan

LPG, LNG, CNG dan Kompor Induksi, Solusi Emak Emak Swasembada Energi Di Dapur

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Jokowi, Oh Jokowi

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (2): Menumpas PKI dan Menghindarkan Indonesia dari Negara Komunis

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Rusia mengatakan resolusi PBB tentang Gaza bertentangan dengan keputusan internasional tentang Negara Palestina

Fondasi Hubungan Antara Manusia dalam Perspektif Islam

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%


No Responses