Oleh: Reyna Dewi
Beberapa negara di dunia telah menetapkan target untuk mencapai net-zero emissions (emisi nol) sebagai bagian dari upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Masing-masing negara memiliki target waktu yang berbeda, tergantung pada kapasitas ekonomi, sumber daya alam, dan kebijakan domestik mereka. Berikut adalah beberapa contoh negara dengan target waktu penerapan emisi nol:
1. Uni Eropa (EU)
Target: 2050
Uni Eropa telah berkomitmen untuk mencapai net-zero emissions pada tahun 2050, dan telah mengadopsi European Green Deal untuk mencapai tujuan ini. Beberapa negara anggota EU, seperti Jerman dan Prancis, juga memiliki kebijakan untuk mendukung transisi energi bersih.
2. Amerika Serikat
Target: 2050
Amerika Serikat, di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, mengumumkan komitmennya untuk mencapai net-zero emissions pada tahun 2050. Dalam kerangka ini, Biden juga menetapkan target untuk mengurangi emisi karbon sebesar 50-52% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tingkat emisi pada tahun 2005.
3. Tiongkok (China)
Target: 2060
Tiongkok, sebagai negara dengan emisi terbesar di dunia, berkomitmen untuk mencapai net-zero emissions pada tahun 2060. Presiden Xi Jinping menyatakan komitmennya untuk memunculkan puncak emisi karbon pada tahun 2030, dengan tujuan kemudian menguranginya secara drastis menjelang 2060.
4. Inggris
Target: 2050
Inggris menjadi negara pertama yang mengesahkan net-zero emissions sebagai target undang-undang. Negara ini berkomitmen untuk mencapai net-zero emissions pada tahun 2050 dan telah meluncurkan berbagai kebijakan untuk mengurangi emisi dari sektor energi, transportasi, dan industri.
5. Jepang
Target: 2050
Jepang juga berkomitmen untuk mencapai net-zero emissions pada tahun 2050. Pemerintah Jepang telah mengumumkan rencana untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.
6. Kanada
Target: 2050
Kanada berkomitmen untuk mencapai net-zero emissions pada tahun 2050, dengan target pengurangan emisi sebesar 40-45% pada tahun 2030 dibandingkan dengan level emisi pada tahun 2005. Negara ini juga telah memperkenalkan berbagai kebijakan untuk mendukung transisi energi bersih.
7. India
Target: 2070
India, sebagai negara dengan populasi terbesar kedua di dunia dan ekonomi berkembang pesat, berkomitmen untuk mencapai net-zero emissions pada tahun 2070. Meskipun demikian, India juga telah berjanji untuk mengurangi emisi karbon per unit PDB (produk domestik bruto) sebesar 45% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tingkat emisi pada 2005.
8. Korea Selatan
Target: 2050
Korea Selatan mengumumkan komitmennya untuk mencapai net-zero emissions pada tahun 2050, dengan fokus pada pengurangan emisi dari sektor energi dan industri, serta memperkenalkan kebijakan energi terbarukan yang lebih ambisius.
9. Australia
Target: 2050
Australia juga berkomitmen untuk mencapai net-zero emissions pada tahun 2050. Meskipun Australia memiliki cadangan bahan bakar fosil yang besar, negara ini sedang berusaha mengembangkan lebih banyak teknologi energi terbarukan dan melakukan transisi menuju ekonomi rendah karbon.
10. Selandia Baru (New Zealand)
Target: 2050
Selandia Baru telah menetapkan net-zero emissions pada tahun 2050 sebagai target nasional, dan negara ini juga memiliki kebijakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 50% pada tahun 2030.
Tantangan dan Kesulitan
Meskipun banyak negara telah menetapkan target ambisius untuk mencapai net-zero emissions, tantangan yang dihadapi sangat besar, terutama bagi negara-negara yang bergantung pada bahan bakar fosil untuk energi dan industri. Selain itu, faktor-faktor seperti kebutuhan untuk investasi dalam teknologi bersih, peralihan sektor energi, serta dukungan finansial untuk negara-negara berkembang menjadi kunci untuk keberhasilan penerapan kebijakan ini.
Secara keseluruhan, meskipun waktu yang ditargetkan untuk mencapai net-zero emissions berbeda-beda, komitmen global terhadap perubahan iklim terus tumbuh, dan pencapaian ini sangat bergantung pada upaya kolektif dari negara-negara di seluruh dunia.
EDITOR: REYNA
Tags:Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri

Cinta, Kuasa, dan Kejatuhan: Kisah Gelap Yang Menyapu Ponorogo


No Responses