4 kapal Penjaga Pantai Tiongkok memasuki Senkaku dan meluncurkan helikopter ke wilayah udara pulau-pulau itu, kata Kementerian Luar Negeri Jepang
Pesawat sipil Jepang ‘memasuki wilayah udara Tiongkok secara ilegal’ di atas Diaoyu, mendorong mereka untuk mengirim helikopter untuk menyingkirkannya, kata juru bicara Penjaga Pantai Tiongkok
ISTANBUL – Tiongkok dan Jepang saling tuduh pada hari Sabtu karena melanggar wilayah udara teritorial mereka di atas pulau-pulau yang disengketakan, dengan Tokyo meresmikan protesnya dengan memanggil utusan Tiongkok dan meminta agar insiden seperti itu tidak terjadi lagi.
Namun, Beijing mengklaim bahwa sebuah pesawat sipil Jepang “memasuki wilayah udara Tiongkok secara ilegal” di atas pulau-pulau itu, yang mendorong sebuah kapal penjaga pantai untuk mengirim helikopter untuk mengusirnya, menurut beberapa laporan media.
Empat kapal Penjaga Pantai Tiongkok memasuki Senkaku, yang juga dikenal sebagai Diaoyu oleh Beijing, perairan teritorial pulau-pulau yang disengketakan, dan meluncurkan helikopter ke wilayah udara pulau-pulau itu, kata sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Jepang.
Direktur Jenderal Jepang untuk Biro Urusan Asia dan Oseania Masaaki Kanai memanggil Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar Tiongkok untuk menyampaikan “protes keras” dan “sangat mendesak” terulangnya tindakan tersebut, katanya.
Sebagai tanggapan, juru bicara Penjaga Pantai Tiongkok (CCG) Liu Dejun mengatakan kapal-kapal itu berada di sana untuk patroli rutin “sesuai dengan hukum” dan bahwa sebuah pesawat sipil Jepang “memasuki wilayah udara Tiongkok secara ilegal” di atas pulau-pulau kecil itu, yang mendorong mereka untuk mengirim helikopter untuk menyingkirkannya, menurut media pemerintah Global Times.
“Diaoyu Dao dan pulau-pulau kecil yang berafiliasi dengannya adalah wilayah Tiongkok yang melekat. Kami mendesak pihak Jepang untuk segera menghentikan semua kegiatan ilegal,” kata juru bicara itu seperti dikutip oleh harian tersebut.
“Penjaga Pantai Tiongkok akan terus melakukan operasi perlindungan hak dan penegakan hukum di perairan dan wilayah udara Diaoyu Dao untuk secara tegas menjaga kedaulatan teritorial dan hak serta kepentingan maritim Tiongkok.”
SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 2): Guncangan di Ruang Reformasi dan Bayang-Bayang Operasi Garis Dalam

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 1) : Walkout, Ketegangan, dan Polemik Komisi Reformasi Polri

Sikap Arogan Ketua Tim Reformasi Polri Justru Tak Hendak Mendengarkan Suara Rakyar

Sutoyo Abadi: Memusingkan

Tantangan Transformasi Prabowo

Kementerian PKP Tertinggi Prestasi Penyerapan Anggaran dari Seluruh Mitra Komisi V

Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Kasus Korupsi Penjualan Aset PTPN I: Babak Baru Pengungkapan Skandal Pertanahan 8.077 Hektare

Dipimpin Pramono Anung Jakarta Makin Aman dan Nyaman, Ketua Umum APKLI-P: Grand Opening WARKOBI Januari 2026 Diresmikan Gubernur DKI

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri



No Responses