Dalam lima tahun terakhir, pembangunan dimulai pada 38 reaktor nuklir di seluruh dunia, semuanya menggunakan rancangan Tiongkok atau Rusia
LONDON – Tiongkok dan Rusia memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin dalam pengembangan energi nuklir global, dengan semua reaktor baru yang dibangun selama lima tahun terakhir mengandalkan rancangan mereka.
Menurut data yang dihimpun dari Badan Energi Internasional (IEA), antara tahun 2020 dan 2024, semua 38 reaktor nuklir yang mulai dibangun secara global didasarkan pada rancangan dari kedua negara ini. Dari jumlah tersebut, 23 mengikuti rancangan Tiongkok, sementara 15 adalah rancangan Rusia.
Pembangunan reaktor nuklir baru mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2024, naik sebesar 50% dibandingkan dengan tahun 2023. Sebanyak sembilan reaktor mulai dibangun, yang diproyeksikan akan menambah kapasitas sebesar 11 gigawatt (GW) setelah selesai.
Tiongkok memimpin dengan enam proyek baru, dan Pakistan memulai reaktor canggih generasi ketiga pertamanya dengan desain Tiongkok—yang pertama di luar Tiongkok—sehingga totalnya menjadi tujuh proyek, yang menyoroti pengaruh Beijing yang semakin meluas dalam teknologi nuklir.
Rusia dan Mesir masing-masing memulai pembangunan satu reaktor, keduanya berdasarkan desain Rusia.
Pada tahun 2023, enam reaktor dimulai, lima dengan desain Tiongkok dan satu dengan desain Rusia. Pada tahun 2022, delapan reaktor mulai dibangun, lima dengan desain Rusia dan tiga dengan desain Tiongkok. Pada tahun 2021, 10 proyek dimulai, enam dengan desain Rusia dan empat dengan desain Tiongkok. Pada tahun 2020, lima proyek diluncurkan, empat menggunakan desain Tiongkok dan satu dengan desain Rusia.
– 62 reaktor sedang dibangun di 15 negara
Hingga Februari 2025, total 62 reaktor nuklir sedang dibangun di 15 negara, dengan kapasitas gabungan hampir 70 GW.
Tiongkok bertanggung jawab atas hampir setengah dari kapasitas ini, yang semakin memperkuat kepemimpinan pasarnya.
Seiring dengan perluasan armada nuklir Tiongkok, yang menyumbang lebih dari 33 GW kapasitas baru, lanskap energi global siap mengalami transformasi signifikan dalam beberapa dekade mendatang.
Negara-negara seperti Mesir, India, dan Turki masing-masing memiliki sekitar 5 GW kapasitas nuklir yang sedang dibangun, sementara Jepang, Korea Selatan, Inggris, dan Slovakia menyumbang 9,5 GW.
– Kapasitas nuklir global melonjak lebih dari 7 GW pada tahun 2024
Kapasitas energi nuklir global melonjak lebih dari 7 GW pada tahun 2024, sehingga total kapasitas terpasang menjadi 420 GW.
Penyelesaian enam proyek nuklir skala besar pada tahun 2024 mencerminkan tren yang berkembang ini.
Dua reaktor telah selesai dibangun di Tiongkok, sementara Prancis, India, UEA, dan AS masing-masing menambahkan satu reaktor, selama kurun waktu tersebut.
SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA
Related Posts

Sikap Arogan Ketua Tim Reformasi Polri Justru Tak Hendak Mendengarkan Suara Rakyar

Sutoyo Abadi: Memusingkan

Tantangan Transformasi Prabowo

Kementerian PKP Tertinggi Prestasi Penyerapan Anggaran dari Seluruh Mitra Komisi V

Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Kasus Korupsi Penjualan Aset PTPN I: Babak Baru Pengungkapan Skandal Pertanahan 8.077 Hektare

Dipimpin Pramono Anung Jakarta Makin Aman dan Nyaman, Ketua Umum APKLI-P: Grand Opening WARKOBI Januari 2026 Diresmikan Gubernur DKI

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri

Subuh, Kolaborasi, Kepedulian, dan Keberkahan

Dukung Revisi PP 50/2022, Ketua Umum APKLI-P: Praktek Tax Planing PPH 0,5% UMKM Puluhan Tahun Dibiarkan

LPG, LNG, CNG dan Kompor Induksi, Solusi Emak Emak Swasembada Energi Di Dapur



No Responses