Oleh: Soegianto, Fakultas Sain dan Teknologi
Buah Keinginan • Perang di Surga • Rahasia Hari-hari dalam Seminggu
Bab ini dimulai dengan menjelaskan bagaimana penciptaan kembali dipentaskan di sekolah-sekolah Misteri kuno, dalam bentuk drama tiga babak. Babak pertama menggambarkan penindasan Dewi Bumi oleh Saturnus, yang disebut sebagai Zaman Saturnus. Babak kedua menggambarkan kelahiran Matahari dan perlindungannya terhadap Bumi, di mana masa ini dikenang sebagai Zaman Matahari. Saat kandidat inisiasi mengikuti pementasan ini, mereka mengalami perjalanan spiritual yang dipandu oleh para pendeta melalui dunia roh dalam keadaan yang berubah, mungkin terpengaruh oleh zat tertentu. Pada masa ini, teater seperti yang kita kenal sekarang mulai berkembang dari pusat Misteri Yunani menjadi pertunjukan publik.
Pemisahan Matahari dan Bumi
Saat kita masuk ke babak ketiga, peristiwa besar yang disebutkan di akhir bab sebelumnya terjadi: pemisahan Matahari dan Bumi. Matahari, yang sebelumnya menyinari Bumi dari dalam, kini bersinar dari langit, menyebabkan Bumi mendingin dan menjadi lebih padat. Bumi menjadi kurang gas dan lebih cair, menyusut, dan seluruh permukaan berairnya ditutupi oleh Adam dan Hawa serta keturunan mereka yang seperti bunga, berkibar lembut. Pada klimaks babak ketiga, kandidat inisiasi menyaksikan Bumi menjadi lebih padat dan lebih keras.
Pengaruh Lucifer
Lucifer, yang sering diidentifikasi sebagai ular dalam kisah Kejadian, menggoda Hawa dengan buah keinginan. Namun, penulis menjelaskan bahwa pengaruh Lucifer tidak semata-mata negatif. Tanpa intervensi Lucifer, manusia proto tidak akan berkembang melebihi bentuk kehidupan nabati. Karena intervensi Lucifer dalam sejarah, manusia menjadi makhluk yang bergerak dan memiliki kesadaran akan diri mereka sendiri sebagai entitas yang terpisah, yang tidak dimiliki oleh tanaman. Ini diilustrasikan dengan fakta bahwa Adam dan Hawa “mengetahui bahwa mereka telanjang”, menunjukkan kesadaran baru mereka akan tubuh mereka.
Kaitan dengan Venus
Dalam pandangan alkitabiah, Lucifer diidentifikasi dengan Bintang Pagi, yaitu Venus. Venus/Aphrodite dalam mitologi Yunani dan Romawi juga terkait dengan keinginan hewan dan seksualitas. Keterkaitan ini terlihat jelas dalam berbagai tradisi budaya, seperti dewa ular berbulu, Quetzalcoatl, dalam mitologi Amerika.
Perang di Surga
Bab ini juga menggambarkan perang besar di surga antara kekuatan terang dan kegelapan. Sebelum pengaruh Lucifer, kehidupan di Bumi dipenuhi dengan keharmonisan dan kebahagiaan. Namun, setelah pengaruh Lucifer, kehidupan menjadi lebih kompleks dan penuh tantangan. Lucifer membawa elemen delusi ke dalam dunia, yang menyebabkan manusia sering kali tidak dapat membedakan antara kebenaran dan ilusi. Ini menciptakan situasi di mana jalan ke depan sering terlihat seperti jalan mundur, dan hal yang seharusnya tidak dilakukan tampak hampir tidak dapat dibedakan dari hal yang seharusnya dilakukan.
Pengaruh Venus dalam Kehidupan
Pengaruh Venus membawa kualitas yang paradoks dan sulit dipahami ke dalam inti alam semesta. Venus/Lucifer mengilhami materi dengan glamor yang membutakan manusia dari kebenaran yang lebih tinggi. Ini tercermin dalam kenyataan bahwa kehidupan sering kali penuh dengan delusi dan ilusi, yang menyebabkan manusia membuat kesalahan dan melihat dunia dengan cara yang berbeda dari kenyataan. Namun, tanpa kemampuan untuk membuat kesalahan dan melihat hal-hal secara berbeda, manusia tidak akan bisa menjadi kreatif, berani, atau penuh cinta.
Perbandingan dengan Ilmu Pengetahuan Modern
Pandangan yang diuraikan dalam bab ini sangat kontras dengan sudut pandang ilmu pengetahuan modern:
Materialisme vs. Spiritualitas:
Ilmu pengetahuan modern cenderung melihat dunia dalam istilah material dan fisik, sementara pandangan dalam bab ini melihat dunia melalui lensa spiritual dan kosmik.

Objektivitas vs. Subjektivitas:
Ilmu pengetahuan modern menekankan pentingnya objektivitas dan pengukuran yang dapat diulang, sedangkan pandangan kuno memberikan nilai tinggi pada pengalaman subjektif dan kesadaran individu.
Evolusi dan Kehendak Bebas:
Dalam pandangan modern, evolusi adalah proses alami yang tidak diarahkan oleh kekuatan spiritual, sedangkan dalam pandangan ini, evolusi manusia dipengaruhi oleh kekuatan spiritual seperti Lucifer yang memberikan kehendak bebas dan kemampuan untuk membuat kesalahan.
Ilusi dan Delusi:
Ilmu pengetahuan modern tidak mengajukan pertanyaan tentang asal-usul ilusi atau delusi, sementara pandangan kuno melihat delusi sebagai bagian integral dari pengalaman manusia yang diberikan oleh pengaruh Lucifer.
Analisa
Bab ini mengajak pembaca untuk memahami bahwa sejarah rahasia penciptaan dan kejatuhan manusia bukan hanya tentang evolusi fisik, tetapi juga tentang evolusi spiritual dan kesadaran manusia. Pandangan ini menawarkan perspektif yang berbeda tentang realitas, yang mungkin tidak selalu bertentangan dengan ilmu pengetahuan modern tetapi menawarkan dimensi tambahan untuk memahami dunia dan keberadaan manusia di alam semesta.
Baca Juga:
Resume Buku “The Secret History of the World” Bab 2: Sebuah Jalan Singkat di Hutan Kuno
Resume “The Secret History of the World” Bab 3: Taman Eden
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri



No Responses