Ridwan Saidi, Sosiologi HMI (9-Habis): Natsir Sumbang Mesin Stensil Gestetner, Lalu Carikan Kantor di Jl Diponegoro 16

Oleh: Ridwan Saidi

Ketua Umum PB HMI (1974-1976)

(Photo RS dan Zamroni)

Chumaidi Syarif, Ketua Umum HMI 1976-78 heran dengan ramainya anggota HMI nasab Masyumi dan gen sosial Masyumi. Lebih 50% pendiri HMI dari situ.

Kata Lafran, didepan Chum, saya akui AD HMI copas dari GPII. M.Natsir sumbang mesin stensil Gestetner. Kemudian di Jakarta carikan kantor untuk HMI di Jl Diponegoro 16, yang kemudian ada yang jual.

BACA JUGA:

• Ridwan Saidi, Sosiologi HMI (6): Sekali lag, Event Berdirinya HMI
• Ridwan Saidi, Sosiologi HMI (7): Dies Pertama di Jogya Dihadiri Jend Sudirman
• Ridwan Saidi, Sosiologi HMI (8): Majalah Bulanan PB HMI “Media” Tampil Profesional

Kata Chum, Lafran Pane angkut pikiran nasionalis ke HMI. Setau saya Lafran tidak ada pemikiran apa-apa. Cuma, kesan saya, mungkin dia tak suka Masyumi.

Setau saya tokoh-tokoh Masyumi tak ada yang sebut nama Lafran. Tak tau apa Masyumi kenal atau tidak dengan Lafran.

Symbol HMI yang bikin Ahmad Sadeli, dia dekat dengan Masyumi. Kalau Dahlan Ranuwiharjo memang banyak pikirannya tentang nasionalisme, kalau Lafran tidak.

Kini Masyumi sudah jadi entitas sosial. Itu proses sosiologis. (RSaidi)

EDITOR: REYNA

Related Posts