Oleh: Ahmad Cholis Hamzah
Hari-hari ini masyarakat dunia menyaksikan aksi saling menyerang antara Israel dan Iran. Iran mengejutkan para petinggi military dan pemerintah Israel bahwa Iran yang sebelumnya dianggap lemah-mampu mengirimkan ratusan drone dan peluru kendali (rudal) canggihnya ke wilayah Israel. Bahkan dilaporkan banyak media rudal Iran itu berjenis Hipersonik misalnya Fattah kecepatannya sampai 15 Mach. Bisa dibayangkan kesepatan rata-rata pesawat terbang dari Surabaya-Jakarta itu sekitar 2 -3 Mach. Dengan kecepatan 15 Mach itu Iran hanya memerlukan waaktu sekitar 7-11 menit untuk menjangkau Israel yang jaraknya dari Iran sekitar 1.500-1.800 km. Untuk diketahui peluru kendali canggih Orshenik milik Rusia itu kecepatannya 10 Mach atau 3 km per detik atau dengan sekali kedipan mata rudal jenis ini bila diluncurkan dari tugu Monas maka bundaran HI saat itu sudah hancur lebur.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada saat Israel menyerang ibukota Iran Teheran pada hari Jummat tanggal 13 Juni 2025 mengaku bahwa dia “tidak tahu” kalau Israel melakukan pemboman di Teheran, atau AS “tidak ikut-ikut” serangan itu. Namun psemerintah Iran dan banyak negara di dunia ini tidak percaya dengan pernyataan Trump ini karena pada kenyataannya Israel mampu menyerang Iran itu karena bantuan Amerika Serikat dari segi peralatan militer, informasi intelijen baik dari darat maupun ruang angkasa serta fasilitas pangkalan-pangkalan militer AS di Timur Tengah.
Lalu dunia dikejutkan dengan pernyataan Presiden Donald Trump yang mengatakan pada hari Selasa tanggal 17 Juni 2025 bahwa AS tahu di mana Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersembunyi selama konflik Israel-Iran tetapi tidak ingin dia dibunuh “untuk saat ini.” Selain itu Trump mendesak, dalam sebuah posting media sosial, “PENYERAHAN TANPA SYARAT” Iran karena konflik terus meningkat.
“Kami tahu persis di mana apa yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ bersembunyi,” tambah Trump. “Dia adalah sasaran empuk, tetapi aman di sana – Kami tidak akan membawanya keluar (membunuh!), setidaknya tidak untuk saat ini. Tapi kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil, atau tentara Amerika. Kesabaran kami menipis.”Pernyataan Trump itu adalah ancaman pembunuhan.
Sebenarnya Trump pada hari-hari awal konflik menolak rencana yang diajukan oleh Israel untuk membunuh Khamenei, menurut seorang pejabat AS yang akrab dengan masalah tersebut, yang tidak berwenang untuk mengomentari masalah sensitif itu dan berbicara dengan syarat anonym bahwa Israel telah memberi tahu pemerintahan Trump bahwa mereka telah mengembangkan rencana yang kredibel untuk membunuh Khamenei. Tetapi pejabat Gedung Putih memberi tahu Israel bahwa Trump menentang langkah seperti itu. Pejabat pemerintah khawatir bahwa rencana untuk membunuh Khamenei dapat memicu konflik dan berpotensi mengacaukan wilayah tersebut.
Selain itu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Iran International yang berbasis di London bahwa operasi militer Israel yang sedang berlangsung terhadap Iran memberikan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi rakyat Iran untuk menggulingkan rezim mereka yang menindas, dalam sebuah wawancara langka dengan media pembangkang Iran pada hari Senin.
Netanyahu menyatakan keyakinan bahwa hari-hari Republik Islam telah dihitung, mendorong Iran untuk memanfaatkan momen ini untuk kebebasan. “Sebuah cahaya telah dinyalakan, bawa ke kebebasan,” kata Netanyahu kepada Pouria Zeraati dari Iran International. “Ini adalah waktunya, jam kebebasan Anda sudah dekat, itu terjadi sekarang,” katanya. Netanyahu membingkai kampanye militer Israel sebagai perang defensif dan momen kritis bagi Iran untuk bangkit melawan rezim yang telah lama menimbulkan ancaman bagi Israel dan wilayah tersebut. Dia menggambarkan Republik Islam sebagai rezim yang dibangun di atas ancaman senjata rudal nuklir dan balistik yang ditujukan ke Israel.
Ini adalah pernyataan propaganda Benyamin Netanyahu untuk mengadu domba rakyat Irang agar menggulingkan para pemimpinnya. Pernyataan bersifat adu domba itu juga dikeluarkan oleh menteri-menteri Israel dan pejabat tinggi AS dan ditujukan untuk rakyat Iran (ada yang menggunakan bahasa Parsi).
Israel sejak beberapa tahun lalu menyebutkan diberbagai forum internasional bahwa Iran menjadi ancaman dunia karena sedang berupaya memproduksi bom nuklir dan meminta masyarakat dunia menghentikannya (padahal Israel sendiri memiliki stok senjata nuklir). Masyarakat dunia tahu nya bahwa sikap bermusuhan Israel (dan AS) terhadap Iran itu adalah karena tuduhan mereka Iran berusaha memiliki senjata nuklir. Tuduhan seperti itu ditolak mentah-mentah oleh Iran karena fasilitas nuklir Iran bukan untuk kepentingan militer tapi untuk sipil.
Sekarang masyarakat dunia mengetahui bahwa sebenarnya tujuan Israel (dan AS) itu bukanlah soal senjata nuklir Iran namun soal “regime change” atau penggulingan pemerintahan Iran yang syah. Desakan (= paksaan AS, Israel dan negara-negara barat) kepada rakyat suatu negara agar menggulingkan pemerintahaanya karena negara yang bersangkutan “tidak mematuhi” keinginan AS dan barat. Itulah yang dilakukan AS dan sekutunya negara barat dalam menggulingkan (termasuk melakukan pembunuhan) pemerintahan syah di Irak, Lybia, Suriah, Haiti dan negara-negara lain.
Masyarakat Indonesia harus memahami praktek-praktek upaya adu domba dari pihak eksternal (asing) itu dengan tidak boleh terlena dengan narasi propaganda yang kadang berbau akademik, padahal intinya adalah memunculkan kekacauan dalam negeri yang pada akhirnya melakukan upaya penggulingan pemerintahan. Generasi muda harus mengetahui sejarah bahwa CIA – lembaga intelijen AS dulu tahun 1950-1960an lewat agennya Allen Lawrence Pope seorang pilot militer yang dipakai CIA untuk melakukan pemboman di beberapa wilayah RI dan ada yang mengatakan bahwa dia berupaya untuk membunuh Presiden pertama RI yaitu Ir. Haji Soekarno.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 2): Guncangan di Ruang Reformasi dan Bayang-Bayang Operasi Garis Dalam

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 1) : Walkout, Ketegangan, dan Polemik Komisi Reformasi Polri

Sikap Arogan Ketua Tim Reformasi Polri Justru Tak Hendak Mendengarkan Suara Rakyar

Sutoyo Abadi: Memusingkan

Tantangan Transformasi Prabowo

Kementerian PKP Tertinggi Prestasi Penyerapan Anggaran dari Seluruh Mitra Komisi V

Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Kasus Korupsi Penjualan Aset PTPN I: Babak Baru Pengungkapan Skandal Pertanahan 8.077 Hektare

Dipimpin Pramono Anung Jakarta Makin Aman dan Nyaman, Ketua Umum APKLI-P: Grand Opening WARKOBI Januari 2026 Diresmikan Gubernur DKI

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri


No Responses