SURABAYA – Situasi Surabaya paska demonstrasi yang menimbulkan kerusakan fasilitas publik dan rasa tidak aman masyarakat kini berangsur Pulih. Situasi seperti perlu terus dijaga dan diharmoni dalam kebersamaan.
Forum Pembauran Kebangsaan ( FPK ) Kota Surabaya, yang menaungi berbagai unsur masyarakat dari berbagai suku yang tinggal di Surabaya, terpanggil untuk menciptakan suasana itu. Berkaitan dengan itu, FPK Kota Surabaya memberi himbauan kepada seluruh masyarakat Surabaya untuk bersama sama dan bergotong royong menjaga Surabaya.
FPK Kota Surabaya membentang spanduk Jogo Suroboyo diberbagai tempat di 31 Kecamatan dan di jalan jalan protokol Surabaya. Dihubungi melalui telpon, Selasa , 10 September 2025,  Cak Dul menyampaikan himbauannya denga. Menebar spanduk seruan Jogo Suroboyo diberbagai wilayah Kota Surabaya dan 31 Kecamatan.
“Sebagai bagian dari kepedulian kita antar suku yang tinggal di Surabaya, maka FPK yang terdiri dari 27 suku bangsa di Indonesia yang ada di Surabaya bertekad ikut menjaga kondusifitas kota Surabaya”, Ujar Cak Dullah, Ketua FPK Kota Surabaya.
“Kami sebarkan sekitar 100 spanduk dengan tulisan Guyub, Rukun, Gotong Royong, Jogo Suroboyo, Wani, Wani, Wani”, Tambahnya.
“Melalui himbauan ini, kami berharap siapapun yang tinggal di Surabaya, punya rasa memiliki terhadap kota ini dan menjaganya, karena di kota inilah kita hidup dan mengais rezeki”, tegas Cak Dul panggilan akrab Hoslih Abdullah.
“Jogo Suroboyo, Wani Wani Wani”, Pekiknya sambil menutup pembicaraan ini.
EDITOR: REYNA
Related Posts
 - Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza
 - DI dan PRRI Adalah Jamu Dosis Tinggi Bagi NKRI
 - Pengamat Kebijakan Publik Ngawi Minta Rizky Mundur, Spanduk Protes Menyebar di Desa Tirak
 - Radhar Tribaskoro: Demokrasi Retorika
 - Sufmi Dasco, Senopati Politik Prabowo Subianto (76 ): Menerima Kunjungan Abu Bakar Ba’asyir
 - Siapa Yang Gila (2)
 - Kesederhanaan dan Keteladanan Sri Sultan HB X
 - Siapa Yang Gila (1)
 - Bersumpah Pemuda Masa Kini
 - Tirak Gate: Pengamat Kebijakan Publik Ngawi, Agus Fatoni Menilai Ada Keculasan Nyata Dan Brutal Dalam Kasus Tirak

 
	
No Responses