Kemunculan Pratanda: Janji Allah Mulai Terbukti

Kemunculan Pratanda: Janji Allah Mulai Terbukti
Hamka Suyana, motivator Sasyuik (Sabar,Syukur, Ikhlas)

Oleh: Hamka Suyana
Pengamat Kemunculan Pratanda

Kedzaliman yang dilakukan penguasa selama kepemimpinan mantan Presiden Joko Widodo sudah melampaui batas. Dianggapnya, negeri ini menjadi hak miliknya yang suka-suka memperlakukan sesuka hatinya. Dianggapnya pula, kedzaliman yang dilakukan akan kekal tak akan ada yang bisa menjegal.

Sayangnya, sebagai seorang pemimpin ambisius, ia tidak belajar teori Hukum Kekekalan Energi (HKE). Bahwa energi negatif (kedzaliman) yang dilakukan akan menggumpal menjadi Tabungan Energi Negatif (TEN). Suatu saat TEN yang dikumpulkan pasti mencair sebesar kedzaliman yang tertabung. Paling lambat sebelum si penabung meninggal, TEN akan mencair hingga nol, alias tabungan energi tidak tersisa.

Sayangnya pula, ia tidak mau belajar dan tidak meyakini janji Allah, yang terkandung di dalam Al-Qur’an. Sejarah telah membuktikan. Kesudahan para penguasa dzalim yang melampaui batas, seperti Firaun misalnya, berakhir tragis. Ia ditenggelamkan Allah ke dasar lautan. Padahal, pada masa kejayaannya, Fir’aun mengaku sebagai tuhan. Karena merasa mampu melakukan segalanya. Apapun yang diinginkan selalu terkabul. Selain itu, ia tidak pernah sakit.

Janji Allah pada Al Qur’an, Surat Al Isra ayat 81, sangat tegas dan jelas.

وَقُلْ جَاۤءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۖاِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا

Katakanlah, “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sesungguhnya yang batil itu pasti lenyap. (Al-Isrā’ [17]:81)

Janji Allah pasti ditepati. Termasuk yang terjadi di negeri ini. Dua periode, negeri ini dalam cengkeraman penguasa dzalim, seolah janji Allah dan HKE tidak berlaku untuknya. Sekali-kali tidak! Allah Maha Menepati Janji dan HKE tetap berlaku. Hanya saja, kapan waktu tepatnya masa pencairan TEN, mutlak menjadi rahasia Allah. Namun demikian, walaupun tidak ada yang tahu kapan masa pencairan terjadi, tetapi berdasarkan kemunculan pratanda atau kode semesta, cepat atau lambat, pasti terjadi.

Pratanda atau isyarat sudah bermunculan. Yang sudah terbaca, antara lain, mereka yang teraniaya kemudian dipenjara, sudah menghirup udara bebas.

1. Habib Rizieq Shihab (IB HRS). Pada malam Peringatan Maulid Nabi Muhammad, dengan tegas menyatakan sikap akan menuntut keadilan. Selain itu, beliau menggelorakan semangat Revolusi Akhlak. Serta menyerukan agar umat Islam bersatu, menjadi benteng keutuhan NKRI.

2. Bambang Tri. Ia dipenjara karena menulis buku “Jokowi Under Cover”. Begitu terbebas, bertekad melanjutkan perjuangannya melalui menulis buku lanjutan dari sebelumnya.

3. Gus Nur begitu terbebas dari penjara langsung menyatakan sikap melanjutkan perjuangan yang sempat terhenti selama dipenjara.

4. Dan ada sekian banyak rakyat yang teraniaya sebagai korban kedzaliman. Dalam hadits disebutkan bahwa doa orang yang teraniaya mudah terkabul.

Kesamaan frekuensi energi vibrasi rakyat yang menjadi korban kedzaliman telah menjelma menjadi kekuatan spiritual dahsyat yang akan mencerai beraikan dan mengguncangkan kekuatan kedzaliman.

Di pihak seberang, yang terjadi justru kebalikannya. Tanda-tanda pra pencairan TEN semakin nyata, antara lain:

1. Beberapa bulan pasca lengser dari jabatan presiden, Joko Widodo mengidap penyakit kulit yang aneh. Wajahnya sampai bengkak. Padahal, selama menjadi Presiden tidak pernah sakit. Bisa jadi merupakan peringatan awal. Jika ia sadar dan segera bertobat dari semua dosa-dosanya, niscaya rahmat Allah akan turun.

2. Belum reda gonjang-ganjing ijazahnya dituduh palsu, disusul tsunami yang menggempur eksistensi anak emasnya. Keberadaan ijazah anaknya digugat ke pengadilan. Ditambah lagi semakin kuatnya aspirasi rakyat yang menuntut pemakzulan Wapres Gibran.

Ia yang punya karakter hobi pencitraan dan haus validasi, kemudian menghadapi penyakit aneh yang merusak penampilan serta diberondong hujatan serta tuntutan agar diadili, merupakan beban batin sangat berat yang menyiksa. Padahal, bisa jadi, kenyataan tersebut, baru bagian pendahuluan sebelum memasuki zona pencairan TEN.

Wallahu a’lam bishowab.

Taman Sasyuik, 20-9-2024

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K