Presiden Pasang Badan Untuk Jakowi Dan Luhud B. Panjaitan

Presiden Pasang Badan Untuk Jakowi Dan Luhud B. Panjaitan
Ilustrasi

Oleh: Sutoyo Abadi 

 

Diduga gendam kembali menerpa Presiden, ketika rakyat mulai pasang sangkur untuk membersamai Presiden memberantas korupsi, dengan suara menggelegar saya akan mati bersama sakyat – koruptor akan saya hukum mati dan yang hidup akan saya buatkan kerangkeng di pulau terpencil, tiba tiba rakyat kembali melepas sangkurnya ada yang tidak beres pada Presiden

Suara menggelegar lewat Menteri Keuangan ( Menkeu )  terasa tegar pasang badan, ditengarai semua atas restu dan perintah presiden bongkar korupsi. Bahkan dengan kepala tegak bongkar dugaan korupsi pada proyek Mhoosh, tidak sudi membayar hutang moosh dengan uang rakyat ( APBN ), tiba tiba melemah.

Dalam keterangannya, hari ini, Selasa (4/11/2025), sesudah acara peresmian Stasiun Kereta Tanah Abang, di Jakarta Pusat, Presiden bilang sudah mempelajari persoalan Whoosh.

Wus, wus, wus Presiden berbalik arah diduga setelah gendam kembali menerpanya, menyatakan siap menyelesaikan persoalan pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) yang belakangan menjadi polemik.

Ia optimistis persoalan yang tengah menjadi perbincangan publik itu bisa teratasi. Selaku presiden Prabowo pun menegaskan akan bertanggung jawab soal itu.

Enggak usah khawatir apa itu ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah, saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya, Indonesia bukan negara sembarangan, kita hitung enggak masalah itu,” kata Prabowo di Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11)

Persis seperti yang diucapkan Jokowi ( yang diakui Presiden Prabowo sebagai guru politiknya ), Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh jangan dihitung dari untung dan rugi. Ia menyebut, keberadaan kereta cepat harus dilihat dari manfaat yang dirasakan masyarakat.

Prabowo tampil seperti pahlawan  pasang badan sebagai pahlawan yang gagah berani. Benar – benar konsisten mikul duwur mendem jero bukan hanya melindungi mantan Presiden Jokowi, menyelamatkan LBP ( mantan seniornya LBP ) juga untuk semua yang terlibat.

Presiden Prabowo menyatakan pemerintah akan membayar cicilan bunga utang Whoosh Rp 1,2 triliun per tahun. Pokoknya negara hadir, berikan perlindungan, bayar cicilan bunga utang Whoosh pakai APBN yg di atas 80% berasal dari pajak rakyat.

Rakyat yang terkejut lantas bertanya : “untuk bayar utang Whoosh, itu utang siapa, kok pakai uang rakyat, dari pajak, digunakan seenaknya,”

Kalau begitu Presiden sungguh bijaksana sekaligus negarawan kalau rakyat dibebaskan bayar pajak bahkan kalau punya hutang, maka pemerintah yang baik hati akan melunasinya. Membayar hutang rakyat jangan berpikir cari untung, harus dilihat dari manfaat yang dirasakan masyarakat.

Presiden luar biasa, mengajak rakyat untuk tetap sabar, narimo dengan tetap menghargai dan menghormati pemimpinnya harus terbebas dari semua beban korupsi yang di di duga dari markup “menaikkan” atau “menambahkan” harga proyek Whoosh

Rakyat diminta agar tetap tenang dilarang membuat gaduh dengan memprotes melarang  hutang Whoosh dibayar menggunakan uang rakyat, dari pajak, dari kekayaan negara, tetap akan dibayarkan dari APBN, demi menyelamatkan para koruptor.

Presiden Prabowo sangat bijaksana menutup aib presiden pendahulunya diduga kuat terlibat korupsi dari proyek Whoosh yang sejak awal dirancang, pengerjaan hingga finishing, tampak banyak masalah yg menunjukan terang indikasi mark up dan korupsi.

Seluruh rakyat Indonesia sudah mengetahui, proyek ini dirancang, ditentukan dan diputuskan Jokowi, ketika proyek ini dialihkan dari Jepang ke China. Pada titik ini terlihat terang indikasi korupsi. Jepang tawarkan investasi US$ 6,2 milyar, tenor 40 tahun dan bunga 0,1% (turun dari 0,5%). Sementara Cina US$ 5.5 milyar, tenor 50 tahun dan bunga 2%.

Jokowi, Luhut dan kroninya saat itu malah pilih China yg jelas-jelas lebih mahal 20 kali lipat ? Apakah normal, apakah waras, Jepang menawarkan pembiayaan dan bunga utang yg lebih murah, tapi Jokowi malah pilih China yg lebih mahal ?.

Akan ditutup kaya apapun semua sudah telanjang peningkatan cost over run ini, tidak hanya berpotensi menguntungkan koruptor dalam negeri saja, melainkan juga menguntungkan China karena bisa mengikat Indonesia lewat jangka waktu pengembalian pinjaman dengan bunga yg sangat mahal dalam jangka waktu lama.

Prabowo seharusnya memakai akal sehat, proporsional, profesional,  berdiri bersama rakyat,  menegakkan keadilan. Bahwa proyek Whoosh harus diaudit investigasi.  Jokowi, Luhut dan para pihak yg terlibat harus diseret ke proses hukum untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.

Tetap nekad pasang badan untuk Jokowi dan Luhud B. Panjaitan, cepat atau lambat Presiden Prabowo harus menanggung resikonya bersama sama Jokowi, Luhud dan semua pihak yang terlibat. 

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K