ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA–Aktivis HMI, Hendri Asfan, menilai Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pimpinan Noer Fajriansyah terlalu mencari aman terkait polemik laporan ujaran rasis Abu Janda kepada Bareskrim Polri.
“Mentang-mentang KNPI-nya Noer Fajriansyah mendapat jatah komisaris, dia jadi latah dan pendiam. Komite pemuda kok seperti itu, cari aman, gak progresif banget,” kata Hendri kepada wartawan, di bilangan Jakarta Selatan, Sabtu 30/01/21.
Menurut Hendri, langkah yang dilakukan Haris Pertama yang juga diketahui sebagai pimpinan KNPI, dinilai sangat tepat di tengah kondisi Papua yang sedang memanas.
“Ujaran rasis itu harus dilawan, tidak peduli kita di golongan apapun, pelaku ujaran rasis harus ditindak tegas karena pangkal keretakan berbangsa dan bernegara itu dari sana. Apalagi di tengah situasi Papua yang semakin memanas, aktivis cinta damai semuanya bersepakat Abu Janda dan orang-orang yang berkata dan berprilaku rasis harus segera ditangkap,” Ungkap Hendri
Sebelumnya, KNPI pimpinan Haris Pertama melaporkan Permadi Arya alias Abu Janda ke kepolisian karena diduga rasis terhadap Natalius Pigai lewat cuitan evolusi. Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Noer Fajriansyah menolak dikaitkan dengan laporan terhadap Abu Janda.
“Kalau Saudara Haris mau pansos dan eksis di publik, pakai nama organisasi sendiri jangan gunakan nama DPP KNPI karena akan ada konsekuensi hukumnya bila mencatut nama organisasi sembarangan,” tegas ujar Ketua DPP KNPI Kaka Hanifah kepada wartawan, Jumat (29/1/2021).
Untuk diketahui, Polemik terjadi di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Haris Pertama mengklaim sebagai Ketum KNPI yang sah. Pengakuan Haris itu dibantah kubu Noer Fajriansyah.
“Dia (Noer Fajriansyah) bukan Ketua KNPI, dia udah kalah. Jadi Ketum DPP KNPI adalah saya,” kata Haris Pertama dalam konferensi pers di Sekretariat DPP KNPI, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).
Sedangkan kubu Noer Fajriansyah mengatakan bahwa Fajriansyah ketum sah yang terpilih pada Kongres Bogor. Kubu Noer Fajriansyah menyebut Haris salah paham dengan kata ‘blokir’ pada surat balasan Kemenkum HAM. Blokir ditujukan untuk akses elektronik administrasi pembentukan badan hukum KNPI, bukan memblokir SK kepengurusan Fajriansyah.
“Perlu diketahui bersama, pemblokiran akses administrasi tersebut memang kesepakatan bersama kami dengan KNPI versi Abdul Azis agar ketika kami sedang menggodok proses penyatuan bersama tidak ada lagi akses bagi oknum seperti Haris bila mereka ingin membentuk atau melakukan perubahan terhadap SK organisasi KNPI,” ujar Zieko C Odang selaku Ketua OKK DPP KNPI kubu Noer Fajrieansyah dalam keterangannya, Kamis (30/1/2020)
EDITOR : SETYANEGARA
Related Posts

Potret ‘Hutan Ekonomi’ Indonesia

Prof. Djohermansyah Djohan: Biaya Politik Mahal Jadi Akar Korupsi Kepala Daerah

Muhammad Taufiq Buka Siapa Boyamin Sebenarnya: Kalau Siang Dia LSM, Kalau Malam Advokad Profesional

Purbaya Dimakan “Buaya”

Pengakuan Kesalahan Oleh Amien Rais Dalam Amandemen Undang‑Undang Dasar 1945

Menemukan Kembali Arah Negara: Dari Janji Besar ke Bukti Nyata

Informaliti

Pasang Badan

Relawan Sedulur Jokowi Tegaskan Tetap Loyal Kepada Jokowi

Bobibos: Energi Merah Putih Dari Sawah Nusantara Yang Siap Guncang Dunia


เว็บปั้มไลค์February 5, 2025 at 6:48 am
… [Trackback]
[…] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/nasional/terkait-laporan-abu-janda-aktivis-hmi-knpi-noer-fajriansyah-karena-jadi-komisaris-dia-cari-aman/ […]