Oleh : Daniel Mohammad Rosyid
Saat Republik secara perlahan tapi pasti diubah menjadi Roma di bawah Nero, malpraktek administrasi publik telah menghasilkan diskriminasi sosial : rakyat terbelah belah menjadi sekelompok kecil elite parpol dan kroni korporasinya, penyembur kebohongan pembela yang nbayar, massal pembisu yang patuh dan dungu, serta yang dinistakan gegara kritis terhadap rezim penguasa. Diskriminasi jenis ini tidak berbasis ras seperti apartheid di Afrika Selatan, dan white supremacy di AS, atau race genocyde di Xin Jiang atau Australia, tapi berbasis ideologi.
Kaum sekuler radikal yang kini jumawa di kursi kekuasaan secara terstruktur, sistemik dan masif selama beberapa .tahun terakhir telah dengan gampang menuduh mereka yang setia pada UUD1945 sebagai anti-Pancasila, bahkan anti-NKRI dan anti-kebhinnekaan. Lalu menuduh mereka yang setia mengikuti Muhammad Rasulullah sebagai Islam radikal, bahkan teroris. Seseorang harus berkuasa untuk menjadi munafik in optima forma.
Republik ini didirikan untuk melawan semua jenis diskriminasi sebagai proses perampasan kemerdekaan sipil. Saat semburan kebohongan ditebar dalam berbagai hoaxes, tentara menjadi lame duck, dan polisi semakin power abusive, pengadilan menjadi dagelan hukum, untuk menghentikan diskriminasi yang mengancam Republik ini, kita perlu mendeklarasikan kesetiaan pada kebenaran yang memerdekakan. Oleh Mahatma Gandhi disebut Satyagraha. Perlawanan publik melawan diskriminasi ini juga telah dilakukan oleh Nelson Mandela juga oleh Martin Luther King Jr. Ini pula yang dilakukan oleh HOS Tjokroaminoto sekitar 100 tahun yang lalu.
Saat pengkhianatan merebak hampir di semua sudut kehidupan berbangsa dan bernegara, kesetiaan adalah barang langka. Apalagi kesetiaan pada kebenaran. Hari gini? Yakinlah bahwa kesetiaan akan mengusir ketakutan. Dan kesetiaan pada kebenaran adalah oase optimisme bagi mereka yang beriman.
Menunggu Subuh, Malang, 6/5/2021
Related Posts

Presiden Pasang Badan Untuk Jakowi Dan Luhud B. Panjaitan

Saya Muslim..

Informaliti

Puisi Kholik Anhar: Benih Illahi

Tak Kuat Layani Istri Minta Jatah 9 Kali Sehari, Suami Ini Pilih Cerai

Novel Imperium Tiga Samudara (7)- Kapal Tanker di Samudra Hindia

Sampah Indonesia: Potensi Energi Terbarukan Masa Depan

Novel: Imperium Tiga Samudra (6) – Kubah Imperium Di Laut Banda

Sebuah Kereta, Cepat Korupsinya

Menata Ulang Otonomi: Saatnya Menghadirkan Keadilan dan Menata Layanan



แทงมวยออนไลน์ มีข้อดีกว่าการแทงพนันชนิดอื่นอย่างไรNovember 21, 2024 at 8:07 am
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/daniel-m-rosyid-satyagraha/ […]
lucabetNovember 22, 2024 at 10:47 pm
… [Trackback]
[…] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/daniel-m-rosyid-satyagraha/ […]
แผ่นปูทางเท้าNovember 27, 2024 at 3:47 am
… [Trackback]
[…] Here you will find 93353 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/daniel-m-rosyid-satyagraha/ […]
สูตรสล็อต ใช้งานฟรีDecember 19, 2024 at 1:04 pm
… [Trackback]
[…] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/daniel-m-rosyid-satyagraha/ […]
get tokensJanuary 6, 2025 at 9:19 am
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/daniel-m-rosyid-satyagraha/ […]
free chatFebruary 5, 2025 at 7:21 pm
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/daniel-m-rosyid-satyagraha/ […]