CABE Catetan Babe (41): Pecah Kongsi Dari Glasgow

CABE Catetan Babe (41): Pecah Kongsi Dari Glasgow
Ridwan Saidi, Budayawan Betawi, Sejarawan, Politisi Senior

Oleh : Ridwan Saidi, Budayawan

 

Di tengah2 climate conference COP 26, President USA menyempatkan diri bertemu dengan Presiden Jokowi. Kedua Presiden membahas a.l soal Myanmar. Keduanya sepakat agar demokrasi di Myanmar dipulihkan dan semua tahanan politik dibebaskan.

Selanjutnya Biden menyampaikan pernyataan yang amat menarik:

Biden expressed support for “Indonesia’s leadership in the Indo-Pacific” as a democracy that supports the international rules-based order. He and Jokowi discussed maritime security and freedom of the seas, according to the readout.

(https://asia.nikkei.com/Politics/International-relations/Biden-and-Jokowi-share-concern-over-Myanmar)

Presiden Indonesia Joko Widodo, kiri, dan Presiden AS Joe Biden bertemu 1 November di sela-sela konferensi iklim COP26. © Reuters

Isi pernyataan Biden itu artinya agenda yang dibahas dalam summit. Yang kesimpulannya:

1. Indonesia ikut forum Indo Pacific yang digagas USA. Artinya Indonesia ucapkan bye bye pada One Belt One Road bikinan China.

2. Indonesia memahami konstruksi persoalan LCS Laut China Selatan melalui American point of view.

Ini berarti bye bye China. Persis Japanese Song yang bekend era PD II “Shina no yoru”, malam nan gelap di negri China.

Dalam dinginnya udara Glasgow dan sibuknya delegasi 26 negara membahas pemanasan iklim global, muncul summit yang bikin China panas-dingin.

Coming soon: Variasi Jurus China. (RSaidi)

EDITOR : REYNA

Last Day Views: 26,55 K