CABE, Catetan Babe (175): Gondang Dihiya dan Patih Mundari

Oleh: Ridwan Saidi
(Budayawn Betawi, Sejarawan, Politisi Senior)

Djamilah Bouheired adalah wanita pejuang kemerdekaan Aljazair. Aljazair merdeka tahun 1962 setelah 130 tahun dijajah Perancis.

80% tanah Aljazair gurun, tapi disitu tersimpan kekayaan Aljazair berupa minyak dan gas.

Bus kota yang melayani publik Aljazair

Penduduk Aljazair 47 juta jiwa, mereka muslim. Sample kekayaannya tercermin dari bis kota yang melayani publik, photo atas.

Mereka tidak nora, sebentar-sebentar banggakan ini itu, karena Aljazair yang kaya itu bersikap rendah hati. Mereka orang berpendidikan dan beradab.

Gondang Dihiya di Aljazair wanita agung, di Jakarta Gondang Dia. Statue Gondang Dihiya ada di Aljier, di Jakarta di Taman Cut Meutia pernah ada statue Gondang Dia tapi dirobohkan Belanda dan diganti dengan statue van Heutz.

Kesetaraan perempuan dan laki-laki amat diutamakan di Aljazair. 70% pengacara di Alzajair wanita .

Kondisi economi Sudan meski di bawah Aljazair tapi lumayan bagus. Ibukotanya Khartoum kota terbesar di Afro dengan populasi 5,5 juta jiwa. Populasi kota top di Afro ialah Cairo dengan 20,4 juta jiwa.

Apa hubungan masa lalu Sudan dengan kita? Pada tahun 1518-1521 yang dampingi Syahbandar Kalapa Wa Item runding dengan Portugis adalah Patih Majakatera Mundari. Mundari nama fam Sudan.

Salah seorang ulama terkemuka pada awal XX M Syekh Ahmad Surkati, dia asal Sudan. Surkati alami gangguan penglihatan, tapi menolak tawaran Snouck Hurgronje berobat gratis ke Belanda.

Negara2 Afro seperti Aljazair, Tunis, Egypt, Morroco, Sudan tampaknya tidak resah dalam hadapi situasi economi dunia yang akan bergoncang bila Fed menaikkan suku bunga beberapa kali lipat seperti yang baru-baru ini mereka nyatakan.

Kebijakan Fed memang dalam rangka total war dengan China, tapi yang econpmi lemah pasti kena dampak berat. Cabe merah kriting jangan-jangan nanti dijualnya per biji, bukan kiloan.

Yang fundamen econominya lemah karena hutang sudah lewat ambang batas, sudah kenyang dinasehati IMF mau pun pakar econ dunia agar waspada karena econ sampeyan akan benar-benar gawat, Mas.

Entah dihirau atau tidak. Tapi acting tak berubah, sibuk dengan urusan balapan. Ada juga yang sembari gonta-ganti nama jalan tanpa hirau sejarah. Terus hirau apa? Hidup pilpres.

Lewat di jalan pas anak2-anak lagi maén bécék2an, kecipratan lumpur masih bagus, adu untung tak keplését jatuh celentang ngegeloso kepala ngegeledak. (RSaidi)

EDITOR: REYNA

Related Posts