Adhie Massardi ke Anies: Tidak Usah Hiraukan Survei, Mereka Itu Benalu Demokrasi

Adhie Massardi ke Anies: Tidak Usah Hiraukan Survei, Mereka Itu Benalu Demokrasi
Adhie Massardi, penyair, pengarang dan mantan juru bicara Presiden Gus Dur

ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Komite Eksekutif Koaliasi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Adhie Massardi mengingatkan Anies Baswedan untuk tidak terlalu mempedulikan survei yang dilakukan oleh banyak lembaga-survei.

Mereka itu, kata dia, adalah benalu demokrasi yang mencari makan dengan memainkan opini masyarakat. Tindakan mereka tidak mendewasakan proses dan tingkah laku demokrasi rakyat.

Dia menyatakan hal itu langsung kepada Anies Baswedan, dalam acara Anies Baswedan mendengarkan Mastopan (Masyarakat, Tokoh Penggerak Perubahan) yang digagas oleh Youtuber kondang Refly Harun di salah satu hotel di Jakarta, Senin, 15 Mei 2023 malam.

Dalam acara yang bersifat live streaming itu beberapa tokoh terkenal memberikan pendapat dan Anies mendengarkan semuanya.

“Saya berpengalaman mengeritik lembaga survei itu yang membuat saya harus berhadapan dengan aparat kepolisian. Uhtuk itu Pak Anies bersikap sewajarnya saja. Tidak usah terpancing dengan ulah mereka,” kata mantan Juru Bicara Gus Dur itu.

Sebagaimana diketahui, hampir semua lembaga dalam setiap mengumumkan hasil surveinya meletakkan Anies di tempat ketiga di bawah Ganjar dan Prabowo. Bagi Anies, hal itu biasa saja dan dia tidak pesimistis.

Dia memberikan contoh, pada waktu Pilkada Jakarta tahun 2017 dia tidak diunggulkan oleh survei-survei yang banyak itu. Tetapi nyatanya dia memenangkan kontestansi lawan Ahok tersebut.

Menurut Adhie, sikap dan pendapat Anies itu sudah benar. “Saya pernah mengkritik bahwa para lembaga survei itu sebagai benalu dan parasit demokrasi. Mereka mencari hidup dari demokrasi. Apakah demokrasi meranggas dan hancur karena ulah mereka, mereka tidak perduli,” kata dia.

Hitung Cepat

Tokoh yang masa mudanya pernah menggelandang di Malioboro, Yogyakarta bersama Emha Ainun Najib dan Ebith G Ade itu menambahkan, dia juga ingatkan para pemimpin Lembaga Survei itu tentang sejarah Hitung Cepat (Quick Qount).

Tetapi apa yang dilakukan lembaga survei itu sekarang benar-benar mematikan aspirasi dan kehendak rakyat.

“Saya katakan kepada mereka, Hitung Cepat itu itu dulu digagas oleh Namprel (National Citizen Movement for Free Election) di Filipina pada kontestasi Pilpres tahun 1986 antara Marcos melawan Aquino. Kenapa Namprel mengadakan Quick Count? Karena mereka melihat adanya kecurangan di KPU/Comelec Filipina,” kata Adhie.

Jadi dasar koalisi masyarakat sipil mengadakan Quick Count adalah tindakan yang betul untuk menyelamatkan demokrasi. Agar tidak ada kecurangan. Dan memang diktator Marcos bisa ditumbangkan dengan tindakan hitung cepat Namfrel itu.

“Rakyat Filipina berhasil bebas dari kejahatan diktator Marcos,” tambah Adhie.

“Sekarang, para lembaga survei itu membuat Hitung Cepat untuk melegalisasikan kecurangan. Sinting kalian. Saya bongkar itu. Tidak lama kemudian saya di WA oleh Luhut bahwa dia tidak suka dengan pernyataan saya yang menjadi viral yang saya sampaikan di Kartanegara waktu Pilpres 2019. Beberapa minggu kemudian saya dipanggil ke Polda dan dituduh makar karena mengeritik Hitung Cepat,” kenang Adhie.

Ditambahkan, dia diperiksa secara maraton. Dijemput pagi diperiksa sampai berganti pagi lagi. “Ini luar biasa. Jadi, pak Anies jika tidak suka dengan survei mereka, jangan kritik terlalu keras, bisa dikriminalisasi,” demikian Adhie Massardi.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

2 Responses

  1. SWS MarketingOctober 16, 2024 at 3:17 pm

    … [Trackback]

    […] Information to that Topic: zonasatunews.com/nasional/adhie-massardi-ke-anies-tidak-usah-hiraukan-survei-mereka-itu-benalu-demokrasi/ […]

  2. discountsOctober 26, 2024 at 3:42 pm

    … [Trackback]

    […] Information on that Topic: zonasatunews.com/nasional/adhie-massardi-ke-anies-tidak-usah-hiraukan-survei-mereka-itu-benalu-demokrasi/ […]

Leave a Reply