ZONASATUNEWS.COM, SURABAYA – Ketua BEM Univeristas Airlangga, Firmansyah membuka membuka diskusi nasional, Minggu (12/11/2023) sehabis Isyak. Dia mengajak mahasiswa untuk kembali bersikap kritis terhadap situasi dan kondisi bangsa.
Habil Marati, Koordinator KIB, didepan mahasiswa kembali menyoroti fungsi Legislatf yang tidak berdaya diera Jokowi. Banyak kebijakan yang tidak sesuai dengan konstitusi semisal UU Omnibuslaw yang menyebabkan terjadinya peristiwa Rempang.
“Dimana atas nama investasi, rakyat di perlakukan seperti era kolonial,” kata Habil Marati.
Habil Marati, tokoh nasional, Koordinator KIB sedang berpidato memberikan motivasi kepada para mahasiswa agar tetap kritis dalam membaca situasi dan kondisi bangsa
Habil Marati soroti APBN untuk kepentingan kekuasaan demi pencitraan. Ada ratusan triliun menjadi sampah.
“Dia mengajak mahasiswa untuk mendukung AMIN yang akan memberikan lapangan kerja, pupuk murah dan terjangkau dan mahasiswa baru lulus akan di beri modal usaha. Dan kebijakan yang pro rakyat tidak pro oligarkhy,” tegas Habil Marati.
Sementara itu, Saut Situmorang mantan Pimpinan KPK mempersoalkan turunnya indeks Korupsi sejak revisi UU KPK, sehingga jadi alat kekuasan. Bahkan Ketua KPK terindikasi Korupsi.
BACA JUGA :
- Kolaborasi KIB dan Univ Jember Gelar Talkshow Perubahan Bertema “Catur Politik Sirkulasi Kekuasaan“
- Kolaborasi KIB Bersama Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Banyuwangi Gelar “Dialog Kebangsaan“
- Kolaborasi KIB Dengan Universitas Riau Gelar Diskusi Publik
Saut Situmorang menegaskan, perlu ada keberanian untuk memilih capres yang berintegritas yakni AMIN.
Rocky Gerung, filsuf dan pengamat politik yang tampil terakhir membicarakan kekuasaan Jokowi yang makin abuse of power sehingga mengkotak katik konstitusi meloloskan putra mahkotanya, yakni Gibran.
“Peristiwa pelanggaran konstitusi lewat MK ini menyebabkan krisis berat yang bisa jadi alasan kuat Jokowi di makzulkan,” kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga bilang ada alat negara sudah menjelma jadi timses (tim sukses).
Bila tidak di hentikan, legitimasi pemilu yang harusnya berlangsung jujur dan adil (jurdil) tidak terjadi.
“Jangan salah pilih Presiden, Terlalu besar Indonesia hanya untuk kelanjutan ambisi kekuasan Jokowi dan para Oligarkhy,” ucap Rocky.
Acara berlangsung dinamis dan penuh dengan tanggapan kritis dari mahasiswa.Di tengah acara tampak hadir Yasin Kara (Anggota DPR 2004-2009), Andrianto Andri Aktivis Pergerakan 98, Doni (Aktivis Surabaya) dll.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Forum Bhayangkara Indonesia DPC Ngawi Layangkan Somasi ke Camat Kwadungan Soal Pengisian Calon Sekdes Desa Tirak

Tak Kuat Layani Istri Minta Jatah 9 Kali Sehari, Suami Ini Pilih Cerai

Novel Imperium Tiga Samudara (7)- Kapal Tanker di Samudra Hindia

Study Tour ke Jogja Diduga Buat Ajang Bisnis, Kepala SMAN 1 Patianrowo Nganjuk Diduga Langgar Hukum

Dari Api Surabaya ke Api Perubahan: Anies Baswedan dan Gerakan Mencerdaskan Bangsa

Sudah Bayar 200 Juta, Tidak Lulus Seleksi Calon Perangkat Desa Tirak, Uang Ditagih

Dari Api Surabaya ke Api Perubahan: Anies Baswedan dan Gerakan Mencerdaskan Bangsa

Warna-Warni Quote

Kunjungan Jokowi Dan Gibran Ke Keraton Kasunanan Mataram Surakarta Hadiningrat

Krisis Spiritual di Balik Krisis Ekonomi



No Responses